Part 3
Fast Update...Terima kasih yang sudah membaca dan votenya di part 1 dan 2.
terima kasih yang sudah komentar.masih mengharapkan kritik dan sarannya, vote nya dan komentarnya.
kalau ada kata-kata atau penempatan kalimat mohon maaf, dan minta saran dan komentarnya.terima kasih teman-teman sekalian.
selamat membaca..
# Danny (POV)#
Sejak di izinkannya aku untuk liburan oleh keluargaku, aku jadi kelabakan sendiri. Gimana tidak, sejujurnya aku belum pernah liburan kemanapun kecuali untuk memantau kinerja karyawan dan kunjungan kerja. Menurutku, kerja tetap kerja bukan liburan. Meski umurku masih terbilang masih belum kepala dua puluhan, aku bertekat harus bisa kerja meski bekerja di perusahaan orang tuaku sendiri dengan di dampingi oleh assistant kepercayaan Daddy. Apa lagi sekarang, semenjak aku tinggal di jakarta Daddy mempekerjakan dua orang pengawal untuk mengawasiku. Sebenarnya itu tak perlu tapi Daddy memaksa. Alasannya sepele, aku jauh dari nenek dan kakek. aku beralasan bukan Sheila ataupun Gisel yang harus di kawal (Read Part 1 for). tapi, ya sudah lah aku menikmati saja.
#Flashback#
“Semoga Ibu belum tidur ” kataku sendiri sambil memandangi layar Gadget ku yang sedang men-dial nomor telpon ibuku.
“Hallo, Assalamu’alaikum Bu.. apakah ibu dan Daddy sudah tidur ” kataku cepat ketika gambar ibuku muncul di layar Gadget-ku.
“Wa’alakum salam. Belum nak, ibu dan daddy baru saja ingin menghubungimu . sepertinya ada yang penting nih, ada apa nak ”jawab ibuku sambil memasang muka kaget dengan nada bicaraku tadi yang cepat.
“Hmmm.. anu bu, apakah aku boleh liburan ?” tanyaku yang gugup.
“Kamu mau kemari, wah ibu senang sekali. Daddy, your Son wanna come here !! “ jawab ibuku dan membuat ku kaget pernyataan ibu ke daddy tadi.
“Really, I’m so Happy to hear that. when ?” kata daddy ku.
“No no no.. Ibu, Dad tidak seperti itu. aku belum ingin kesana dalam waktu dekat ini.”kataku untuk dengan sedikit gugup.
“Oh, why... where you go ?” tanya daddy yang sedikit ada nada kekecewaan.
“Aku mau pergi liburan dengan teman-teman ke bali dan lombok.” Jawabku yang masih ada nada kegugupan.
“Dua tempat !!! berapa lama memangnya ?” Tanya ibu.
“Seminggu bu. “jawabku.
“Oohh...” ibu ber’ooh’ ria.
Kamipun hening beberapa saat.
“Oke, Daddy izinkan. Ingat jangan macam-macam di sana ya !!” Daddy membuka suara.
“Ok dad, thanks dad..” jawabku dengan nada senang.
“Dengan syarat, Bobby dan Adam ikut denganmu.” kata daddy kembali.
“What ??? dad, aku bersama teman-teman. Jangan di kawal juga, aku janji tidak akan melakukan yang aneh-aneh. Ok ” kataku yang kaget dengan syarat yang di ajukan daddy tadi.
“No promises, Danny. daddy bukan bermaksud bersikat jahat, Daddy tahu kamu juga perlu liburan. Daddy hanya ingin kamu aman saja.” kata daddy kembali.
“Dan jangan lupa kamu juga mengabari kakek dan nenekmu. Biar mereka tak cemas, karena kamu asyik liburan takut lupa memberi kabar mereka.”tambah ibu.
“Ok baiklah. “jawabku mengiyakan dengan terpaksa dengan permintaan daddy.
“Ok, apakah kamu sudah makan ?” tanya ibu mengalihkan pembicaraan.
“Sudah bu, Tadi makan di luar dengan teman-teman.”jawabku.
“Ok, kalau begitu Danny. nanti kantor biar di tangani sama Pak Wisnu. Daddy akan menelepon dia sekarang juga, Biar liburan kamu tak terganggu.”tambah Daddy.
“Thanks dad. Bye dad bye ibu. Assalamu’alaikum” kataku menyudahi pembicaraan lewat videocall ini.
“Yup. Wa’alaikum salam..” jawab mereka bersamaan .
Kliik... bunyi sambungan telah terputus.
“Telpon berikutnya, adalah nenek dan kakek. sebaiknya, aku telpon sekarang saja. ” kataku .
Tak jauh hal seperti daddy dan ibuku, kakek dan nenek awalnya menolak. Malah mereka menawarkan liburan di Solo saja, Banyak tempat wisatanya. Tapi, aku telah memberikan alasan yang tepat ke mereka sehingga mengizinkan.
#Flashback off#
Toktoktok...
Tiba-tiba suara ketukkan pintu mengagetkanku. Aku segera menghampiri dan membuka pintu ternyata kedua pengawalku yang aku hubungi tadi setelah menghubungi keluargaku tadi. Selain kakek dan nenekku yang dengan mudahnya keluar masuk di apartemen ini, kedua pengawalku juga begitu. Daddy yang menelpon langsung pengelola apartemen ini agar pengawalku ini di berikan akses mudah untuk keluar masuk apartemen ini. Sampai-sampai mereka di sewakan tempat tinggal oleh daddy di apartemen ini juga. Karena mereka bukan warga asli indonesia, mereka di kirimkan langsung dari New Jersey oleh daddy. Mereka itu juga bekerja dengan daddy di kantor pusat sana. Bobby dan Adam adalah pengawal pribadi daddy yang masih muda dan tampan. Umur mereka sekitar 25 tahunan. Memiliki badan yang bagus dan tidak tampak seperti pengawal atau body guard pada umumnya yang berbadan besar-besar dengan otot yang di mana-mana. Meski begitu, keahlian mereka tak kalah bagusnya dengan bodyguard pada umumnya. Tiba-tiba kembali bayangan Aji muncul di benakku, Sekejap akupun menjadi merinding.
“Oh God, kenapa bayangan manusia itu terus menghantuiku.. “kataku
“Pardon...” kata Bobby yang ternyata mendengar apa yang aku katakan tadi.
“Oh, Nothing...” jawabku salah tingkah.
“Good Afternoon Sir.” Sapa Adam.
“ Afternoon, come in and sit...” balasku kaku sambil menyuruh mereka masuk kedalam dan duduk di kursi tamu.
“Ok Adam , Boby. Tomorrow I wanna go to Bali and Lombok with my friend. ” kataku.
“Yeah, I know it.” jawab Bobby.
“What ??? daddy tell you ??” kataku kaget.
“Yeah, a few minutes ago.” jawab Adam.
“Ooh, God...” aku menghelakan nafas panjang dengan apa yang Daddy lakukan.
“I have some rules for you and you should do fine.” kataku.
“Ok, what is. ” kata Adam.
“First, do not be too show who you are. You guys act like tourist.” Kataku
“Ok...” jawab mereka bersamaan.
“Second, you do not ever tell my daddy what I did during the holidays.” kataku
Sejenak mereka saling berpandangan. “ Fine..”
“Third, from now on, as long as you are with me call me by name only.” Tambahku
“You got it, Danny. ” kata Adam dengan sedikit berat menyebutkan namaku.
“Any question ?” tanyaku
Mereka serempak menggeleng.
“Ok, are you hungry ?” tanyaku kembali
“Oh, yeah..” jawab Bobby cepat sambil mengusap-usap perutnya.
“Owwch.. what are u doing...” tiba-tiba Bobby merintih kesakitan.
“Nothing...” jawab Adam dengan tenang.
“Immediately change your clothes, I do not want you like a bodyguard. I’ll waiting at the Lobby, I treat. ” kataku.
Mereka mengangguk dan pergi meninggalkan ruanganku.
“Sebaiknya mereka aku les-kan guru bahasa indonesia saja. Biar mereka paham dan mengerti bahasa orang sini.” pikirku sambil berjalan menuju lobby.Tanpa menunggu waktu lama aku segera turun ke lobby dan mendapati mereka juga sudah berada di sana.
“Cepat juga mereka. Pantas saja daddy senang dengan kinerja mereka, Sangat cekatan.” kataku dalam hati.
Aku mengajak mereka ketempat rumah makan padang. Aku ingin mereka mencicipi makanan khas indonesia, Tak melulu western. Dan mereka menikmatinya malah sangat lahap. Lucu juga melihat orang asing makan makanan padang pakai tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter Of "A"
RomanceWarning !!! 1. Cerita ini untuk umur 18+ 2. Boyxboy, boyxboyxgirl 3. Diharapkan vote dan komentarnya. 4. Berkomentarlah yang membangun dan tidak negatif 5. Bagi yang tidak suka, jangan pernah membaca cerita ini. Short Epilog. seorang...