O1

167 31 25
                                    

jung jin ah

Aku menekup mulutku , cuba untuk tidak mengeluarkan sebarang bunyi . Semak-samun menjadi tempatku menyorok . Bunyi tapak kaki itu semakin mendebarkan hatiku .

Tambahan pula bila bunyi itu menuju ke tempatku berada . Dalam hati , tak putus-putus aku berharap supaya lelaki itu tidak menjumpaiku .

" Tch , kau terlepas harini . " Lelaki itu melepaskan beberapa das tembakan ke langit , tanda geram lalu melangkah pergi .

Aku menghembus nafas lega apabila kelibatnya semakin menjauh . Telefon aku seluk ke dalam saku . Tapi , dekat hutan manalah ada talian kan ? Segera aku menyimpan telefonku ke dalam poket sakuku semula .

Kaki aku rapatkan ke dada . Aku pun tak tau macam mana aku boleh berada di sini . Tapi yang pasti , ini semua angkara pakcik dan keluarganya .

Aku melangkah keluar dari semak samun itu . Mataku menangkap kelibat seorang lelaki yang sedang bersandar di sebatang pokok . Perlahan-lahan , aku melangkah ke arahnya .

" Hai , boleh awak tunjukkan jalan keluar dari tempat ni ? " Lelaki berkaca mata itu menatapku . Buku yang berada di pegangannya ditutup rapat .

" Sure , ikut aku . "

Aku lantas mengikuti jejak langkahnya dari belakang . Suasana di sekeliling kami hanya bergema dengan bunyi hutan . Masing-masing tidak membuka mulut .

" Kau lari rumah ke ? And , kau ni memang jenis yang cepat percayakan orang ke ? "

Aku terdiam . Entah kenapa , aku rasa aku dah buat silap besar sekarang ni .

" Satu je pesanan aku , jangan mudah percayakan orang . Tu semua untuk keselamatan kau jugak . " Tiba-tiba , kepalaku terasa dihentak dari belakang .

Aku terbaring di atas tanah . Tapi aku sempat menangkap kelibat dua orang lelaki yang tersenyum sinis padaku . Dan semuanya menjadi kelam .

𝗹𝗼𝘃𝗲𝗿. yeonjunWhere stories live. Discover now