Cousin

15.3K 44 2
                                    

Warning 21+! Setiap konten vulgar dan intim.

Teaser:

***

Seluruh keluarga besar Fredrik datang menyambut pria itu yang baru saja tiba dari Amerika setelah dua tahun menempuh pendidikan S2 disana. Acara nya sangat meriah, mengingat keluarga Fredrik paling kaya diantara kami semua. Rata-rata keluarga kami hanya bekerja sebagai pegawai kantoran, berbeda dengan ayah Fredrik yang mempunyai bisnis besar, ibu nya memiliki usaha kulineran. Didalam keluarga ini Fredrik yang paling dibanggakan di antara kami semua, dia pintar, kaya dan juga tampan. 

"Anabella, bisakah kau memanggil Fredrik di kamar nya?" tanya aunty Marce.

Aku mengangguk sambil tersenyum manis, aktivitasku yang sedang membantu aunty Marce memasak sup di dapur terhenti. Melepas apron itu dan melangkah naik ke atas menuju kamarnya. Sebenarnya aku tidak terlalu dekat dengan Fredrik, kami tidak pernah mengobrol seperti sepupu pada umumnya, tapi tentu saja aku tidak bisa menolak aunty Marce yang sudah ku anggap sebagai ibu sendiri.

"Fredrik," panggil ku dari luar. Beberapa kali aku mengetuk pintu itu namun tak kunjung ada jawaban, dengan terpaksa aku memasuki kamar lelaki itu.

"Fredrik?" panggilku.

Suara gemericik air dari dalam kamar mandi membuatku paham kalau pria itu ada di dalam kamar mandi. Tubuhku di buat mematung kala kamar mandi itu hanya tertutupi kaca besar yang transparan. Aku bahkan bisa melihat dengan jelas tubuh pria itu. Badan nya yang kekar, pantat nya yang di penuhi otot, ketika dia berbalik batang kejantanan nya sudah mengacung tegak. Tangan pria itu mengocok kejantanan nya sendiri sambil mengadahkan kepala nya di bawah guyuran air.

Aku terduduk, merasa bagian bawahku sangat lembab menyaksikan pria itu di depan sana. Tanpa bisa ku cegah, ku buka lebar kedua kaki ku, menyingkap sedikit celana dalam berenda itu dan menggosok nya dengan jari telunjuk ku. Bagian dada ku sesak, putingku ikut mengeras. Aku menahan desahan ku sambil menyaksikan Fredrik yang telanjang bulat di depan ku.

Oh astaga.

Pria itu semakin mempercepat kocokan nya, jariku juga turut menggesekkan belahan vagina itu dengan gerakan kasar. Kepala ku mengadah, menikmati gesekan itu. Membayangkan Fredrik yang menggesekkan alat kelamin nya di sana, mengulum puting ku, menyentuh tubuhku. 

"Oh Fred....," desahku lirih. Bersamaan dengan itu sesuatu dalam diriku meledak. Buru-buru aku merapikan pakaian ku dan mengendap keluar dari kamar pria itu.

***

Untuk pembelian oneshoot lengkap bisa ke karyakarsa. Link nya ada di bio ku/ bisa cari dengan nama diarytata



Cerita Dewasa (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang