Bodyguard

33.1K 104 2
                                    

Warning 21+! Setiap konten sangat vulgar dan intim.

Teaser:

***

Bunyi dentuman musik serta minimnya lampu tidak membuatnya susah untuk melihat pemandangan di sekitarnya. Dua langkah di depanku ada sepasang kekasih yang tengah bercumbu dengan alunan musik yang keras, di pojok kanan meja terdapat dua lelaki yang sibuk menggerayangi tubuh wanita yang berbaring dengan kaki mengangkang, lalu tepat di depan sana ada seorang wanita yang hanya sibuk berjoget meliuk-liukkan tubuh seksi nya yang dibaluti bodycon dress. Bokong sintal nya nyaris menyembul akibat potongan dress bagian pahanya sangat pendek dan ketat, lalu kedua buah dada nya bergerak memantul sesuai dengan gerakan badan nya.

"Jessi, sekarang sudah hampir tengah malam!" seruku sedikit kencang, suara musik disini lebih dominan. 

"Bersenang-senanglah sedikit lagi, Mark! Lagi pula siapa yang akan pulang di jam segini?" balas Jessi, wanita itu malah sibuk bergoyang. Kedua tangan nya ia letakkan di pundak ku, pinggul nya asik berjoget ke kanan dan kekiri. Sial. Dalam keadaan begini Jessi terlihat semakin cantik dan seksi. Bertahun-tahun aku bekerja dibawah pimpinan ayahnya yang menjabat sebagai Mafia terkuat-Righnero untuk menjaga putri semata wayangnya yang nakal. Aku menyaksikan tumbuh kembang wanita itu, sebelum nya Jessi hanya gadis dengan berbentuk badan triplek. Namun sekarang seiring dengan berjalan nya waktu, bagian-bagian tertentu tubuh nya menjadi sangat sekal dan padat. Awalnya aku tidak terlalu menghiraukan nya, tapi semakin hari gadis ini sangat nakal sering menggoda ku dengan tubuhnya.

"Mark!Mark!" seruan Jessi menyadarkan ku dari lamunan, gesekan payudara nya yang menempel di tubuh ku membuat darahku berdesir tanpa diminta. 

"Jangan seperti ini lagi, Jessi," peringatku tajam, menjauhkan tubuh nya dariku tanpa menyakiti nya sama sekali. 

Jessi mencebik. "Aku curiga kau gay Mark! Bahkan kau sama sekali tidak tergoda dengan tubuh ku, apa ada yang kurang dari ku?"

"Aku bukan gay. Lebih baik kita pulang sekarang. Tuan Gray tidak akan senang jika mengetahui putri satu-satu nya yang dipercayakan padaku berada di tempat seperti ini," tandasku.

Jessi melepaskan pegangan tanganku dengan kasar, aku sedikit tersentak. "Tidak! Aku tidak akan pernah pulang! Sebenarnya ada apa dengan mu Mark? Apa aku memang kurang menarik di matamu? Aku berpakaian seperti ini bukan hanya untuk kau jadikan pajangan Mark!" seru Jessi marah.

"Hey Jessi!" aku mencoba meraih bahu nya tapi wanita itu menepis tanganku lebih dulu. Ia malah menggoyangkan tubuh nya lagi, sesekali dengan sengaja menabrakkan bokong padat nya ke arah lelaki di sebelahnya. Perilaku nya itu membuatku menggeram marah dan mendorong nya hingga membentur dinding bercat putih itu. Tubuhnya yang kecil itu terhimpit, wanita itu menatapku dengan sedih dan juga marah. 

"Jangan sesali apa pun!" Kedua pergelangan tangan nya kuletakkan di atas kepala nya, bibirku mendarat ke leher jenjang Jessi tanpa di minta, menghisap nya, mencumbu leher itu.

"Ma-Mark!"

Aku tak mengindahkan teriakan lirih nya, sebelah tanganku yang terbebas meraih payudara kanan nya untuk ku genggam. Sangat pas dan padat, tanganku bergerak meremas nya dengan kasar dan terburu-buru. Dibalik kungkunganku Jessi menggeleng dengan air mata nya, aku semakin menggeram dengan penolakan nya. Bukankah ini yang dia mau? Remasan dipayudara nya semakin ku-kuatkan agar dia berhenti menolak setiap sentuhanku. Payudaranya yang bulat menantang meracuni otak ku agar menjepit penis ku disana dan menggesekkan nya dengan cepat.

"Kita butuh kamar," bisik ku tepat ditelinga nya.

***

Ada yang kangen oneshoot gak sih???

Note: Kenapa di awal aku nulis teaser? Karena ini emang cuma teaser nya, buat kelanjutan oneshoot ini tunggu aja di twitter ku. Bisa di cek di bio, ada nama akun twitter ku.

P.s: Oneshoot udah kalian bisa beli di Karyakarsa dengan harga 8k aja loh. Untuk nama nya wptatareal atau bisa buka link yang ada di bio ku

Cerita Dewasa (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang