Budayakan vote sebelum membaca
.
.
Happy reading pren...
Prang..
"Dasar anak pungut, ga tau di untung kamu!" Suara itu menggema di setiap ruangan, bahkan mungkin sampai ke rumah sebelah.
"Kamu bawa anak saya pergi kemana?"
Desta sekuat hati menahan makian dari ibu angkatnya, tangannya mengepal kuat untuk menahan amarahnya.
"Saya bawa Willy ke apartemen saya. Tenang aja saya akan merawat Willy dengan baik. TIDAK SEPERTI ANDA" Desta menekankan kata terakhirnya.
Plakkk..
Pipi Desta memerah akibat tamparan itu, tangannya memegang pipinya yang terasa panas.
"Cepat suruh Willy pulang sekarang!" Perintah Ibu Willy sambil berteriak-teriak tidak jelas.
"Saya tidak akan memaksa Willy untuk melakukan apa yang tidak ingin dia lakukan. Biarkan Willy tinggal dengan saya sementara waktu, kalian selesaikan dulu urusan kalian." Pungkas Desta, lalu berjalan keluar rumah dengan membawa barang Willy yang tertinggal dan menggunakan motornya sendiri untuk kembali ke apartemen.
Sebelumnya ibu adalah orang yang baik, dia mengadopsi Desta dari panti asuhan saat umurnya 10 untuk menemani Willy agar tidak kesepian. Namun saat ibu mengetahui ayah berselingkuh dan menikah diam-diam dirinya menjadi sangat stress dan melampiaskan amarahnya pada Desta juga Willy, Desta dan Willy selalu kena pukul oleh ibu dari Willy itu yang membuat Desta memutuskan pisah tempat tinggal.
Sedangkan ayah dia pergi bersama selingkuhan nya, kadang sesekali pulang ke rumah untuk menengok Willy namun pastinya tak pernah absen bertengkar dengan ibu.
...
Motor Desta terparkir rapi di samping motor Willy, langkah kakinya berjalan menuju apartemen.
Desta membuka pintu dengan sidik jari "Will gua bawa makan malam" ucap Desta belum sadar dengan keberadaan perempuan yang sedang duduk anggun di ruang tamu.
"Ekhem" Willy mengode kepada Desta yang ingin membuka bajunya.
Note: Desta tidak suka memakai baju saat sedang berada di rumah.
"Apa?"
"Ini pasti kakanya Will?" Tanya perempuan yang seumuran dengan Willy.
Akhirnya Desta paham dengan kode Willy lalu mengangguk menanggapi pertanyaan perempuan itu.
"Gua ke kamar dulu" pamit Desta di angguki Willy.
Setelah Desta pergi, Willy meletakkan minuman yang tadi di bawanya di atas meja lalu dia ikut duduk di kursi singgel yang kosong.
"Kaka Lo ganteng ya"
Willy memutar bola matanya malas "Lo— siapa nama Lo?tau dari mana gua tinggal di sini?"
"Rere nama gua Rere, mohon di inget ya mas crush"
Rere adalah gadis gila menurut Willy, karena Rere suka sekali mengikutinya padahal kenal saja tidak.
"Ga janji"
"Otak Lo terbuat dari apa? Inget nama orang aja susah banget kayaknya!" Rere menonyor kepala Willy membuat Willy tersentak kaget.
"Gua mau balik aja deh" ujar Rere, namun sebelum pergi ia menghabiskan dulu minuman yang sudah di buat Willy "makasih"
Aneh sekali memang Rere ini, pulang pergi seenaknya saja.
...
Dua Kaka beradik itu kini sedang menikmati makanannya di meja makan tanpa bersuara.
Setelah selesai makan Willy mencuci piring mereka berdua "Will abis nyuci piring nanti Lo ke kamar gua, ada yang mau di omongin"
Seperti yang di perintahkan Willy sekarang berada di kamar Desta. Mata Willy memperhatikan gerak-gerik Desta yang sedang membongkar isi lemari.
"Lo lagi nyari apa bang?"
"Duit"
"Memang ada?"
"Ya makanya ini lagi gua cari!"
Hening sesaat sampai Desta menemukan apa yang dia cari 'Duit'.
"Buat Lo sama ibu"
"Ga bang ini kan hasil kerja Lo, gua ga bisa terima ini"
"Udah nurut aja ga usah ngeyel"
"Tapi bang—"
"Lo ajak ibu keluar jalan jalan. Gua harus pergi beberapa hari"
"Tapi Lo balik lagi kan?"
Desta terdiam sesaat sebelum mengangguk "Kalo urusan gua udah selesai, gua bakal balik"
"Kapan Lo balik?"
"Belum tau"
"Lo harus balik bang!" Willy menepuk bahu Desta pelan
"Doain gua"
"Pasti bang"
Willy tak bertanya terlalu banyak karena dirinya tau bahwa Desta sedang mencari informasi tentang orang tua kandungnya dan dirinya akan selalu mendukung apapun yang dilakukan Desta jika itu baik.
"Jaga ibu Will"
KAMU SEDANG MEMBACA
Desta
Teen Fiction[Follow dulu, ga follow ga pren] Bermula dari seorang laki-laki berseragam SMA yang tak sengaja menabrak perempuan paruh baya dan melarikan diri, membuat anak perempuan paruh baya itu bertekad mencari pelaku tabrak lari Mamahnya. Apakah anak itu dap...