awal (2)

11 0 0
                                    

"rel. liat deh" ucap ku kepada laki-laki jangkung berjaket hitam "apa tuh?" Jawabnya acuh, aku mengerucutkan bibir ku "ishh kamu mah cuek, liat sini dulu dongg!" Seru ku, derel mengalihkan pandangannya ke arah aku "apa sih sayang?" ia menjawabnya dengan lembut sambil mengelus pipiku, tangannya yang besar bisa menangkup setengah bagian dari wajahku, aku tersenyum dan membuka kameraku "liat deh, aku tadi nge shoot Ini. Lucu kan??" Kini manik matanya melihat ke arah kamera ku "wihh jagoann fotonya mah" seru derel, dia mengecup pucuk kepalaku. Rasanya aku melayang terbang ke awan, aku tersenyum, pipiku memerah. Derel menarik kepalaku untuk bersandar ke bahunya "mau makan pasta ditempat biasa??" Tanya nya. Tentu aku mengangguk dengan semangat lalu berdiri "ayo rel, kangen udah lama ga makan pasta disana!" Derel berdiri lalu menggandeng tanganku dan berjalan ke arah motornya.

Haii, aku alya siswi SMK kelas 10 jurusan kimia industri yang berpacaran dengan siswa SMK kelas 12 jurusan manajemen perkantoran. Yap lintas jurusan, kita kalo ngobrolin pelajaran gapernah nyambung tapi masih suka saling ngajarin satu sama lain, pengajaran hidup kalo kata dia.

Kita sekarang lagi makan pasta berdua "ini jadi mahal sekarang mah spaghetti nya" kata derel mengeluh "ya udah beda jaman rel, kita kan terakhir kesini 3 bulan yang lalu. Kamu kerja ke Jakarta aku di Bandung gabisa kemana-mana" kata aku sambil menyendok eskrim "iyaa tapi kan cuman 3 bulan, bukan 3 tahun al, masa naiknya gede nyampe 3.500" aku menggelengkan kepala, dia cukup pandai berhitung tapi tidak pandai berhemat "yeuu, kalo kamu gamau mah siniin atuh biar aku yang makan" kataku sambil menarik piringnya perlahan "yang bilang gamau siapa alyaa??" Tanya dia sambil menatapku "makanya cepet makan, nanti kita ke supermarket. Aku buat spaghetti dehh buat kamu" dia mengangguk senang aku tersenyum.

Kita sederhana, karena hal kecil saja bisa adu mulut, kadang dia yang sedikit pencemburu dan keras kepala membuat ku sedikit lelah, tapi tak apa. Namanya hubungan, menyatukan dua kepala yang jelas-jelas isinya berbeda pasti sedikit sulit. Aku dan dia sudah menjalin hubungan lebih dari 3 bulan, sudah mau 4 bulan bahkan. Tak sedikit juga adu mulut yang terjadi di antar kita, tapi hebatnya kita masih bisa bertahan sampai detik ini. Terimakasih :)

TBC
Vote comment aja ayoo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu gak pahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang