kelima.

687 45 5
                                    

Pagi ini begitu cerah, hari ini jadwal Atsushi untuk pergi bersekolah, ia tidak berangkat bersama sang kekasih sebab, bicaranya ia sedang mengurus sesuatu jadinya tidak dapat berangkat bersama Atsushi pagi ini.

Sehabis sarapan dan bersiap Atsushi pamit kepada kedua orangtuanya, lalu pergi berangkat meninggalkan rumah menuju stasiun kereta.

Hari ini ia rasa ia akan pergi berangkat sekolah menaiki kereta, tidak seperti biasa nya ia akan berangkat bersama Akutagawa dengan menaiki bus.

Selang beberapa menit menaiki kereta lalu berjalan sekitar 5 menit dari stasiun, ia pun sudah sampai di depan gerbang sekolah.

Kegiatan sekolah sama seperti biasanya belajar, istirahat, lalu pulang.

Bisa dibilang ia sedikit bosan hanya dengan mengikuti kegiatan seperti biasanya di sekolah.

"Aku pulang". Ucapnya sambil melepaskan sepatu yang ia pakai.

Ia berjalan menuju kamar miliknya, memasuki toilet lalu pergi membersihkan tubuhnya sehabis dari luar.

Saat ini keadaan dirinya bisa di bilang cukup tenang, ia sedang duduk di meja belajar nya sambil membaca beberapa buku.

𝘵𝘰𝘬. . . 𝘵𝘰𝘬. . .

Ketukan di dapat pada pintu milik Atsushi, ia segera menghampiri pintu kamar miliknya lalu membukanya, dilihat nya sang kekasih yang berdiri menunggu di bukanya pintu.

"Ryuu?". Ucapnya sedikit terkejut.

"Maaf aku tidak bisa bersama mu seharian ini".

Ucapnya murung. Atsushi yang melihat itu pun langsung menarik tangan Akutagawa untuk masuk kedalam kamarnya.

"Tidak apa apa ryuu, lagipula aku baik baik saja".

Jawab Atsushi pada kekasihnya. Ia memang baik baik saja, namun hanya sedikit bosan.

"Syukurlah, ingin keluar bersama?".

Tanya Akutagawa pada kekasihnya. Atsushi yang mendengar itu pun dengan sigap ia memanggukan kepala nya.

Disinilah mereka, di sebuah bioskop yang cukup ramai. Akutagawa mengajak sang Kekasih untuk menonton film bersama.

Mereka menghabiskan waktu yang cukup lama dan tidak terasa waktu sudah mau menunjukkan pukul 22:00.

Keduanya pulang bersama menaiki sebuah bus yang menuju halte dekat dengan kediaman Atsushi.

"Sampai jumpa lagi ryuu, mimpi indah".

Ucapnya pada Akutagawa dengan senyuman hangat yang tertera pada wajah miliknya.

Akutagawa hanya membalas dengan senyuman tipis yang biasa ia tampakan.

Perlahan tubuh Atsushi menghilang di balik pintu masuk rumah kediaman Nakajima.

Akutagawa pun melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah nya.

.
.

Malam ini baginya malam yang menyakitkan, sebuah rasa yang ada pada tubuhnya terasa sangat menyakitkan, ia sudah tidak dapat menahan akan semua rasa pada diri nya.

Bila di tanya mengapa, ia ingin segera menjawab bahwa diri nya berbeda akan sebuah hal.

"Ryuu, aku berbeda, aku hanya menemani mu di sebuah kehidupan fiksi, kau harus ingat, kita berbeda".

"Mari kita akhiri, ryuu".

Satu tetesan air mata keluar menyelimuti pipi serta wajah datar milik seorang pria dengan paras yang terbilang tampan.

Ia terbangun dengan wajah terbilang cukup menjengkelkan.

"Mimpi?".

"Akan ada hal gila apa lagi yang datang padaku".

Ketukan ia dapat pada pintu kamar miliknya. Akutagawa Ryuunosuke, ya sebut saja ia seperti itu.

[ END ]

Hallo, disini saya ingin mengucapkan Terimakasih begitu juga dengan permintaan maaf.

Cerita alur nya sedikit saya ubah dari cerita sebelum nya.

Setelah saya baca baca lagi terdengar cukup garing wkwk.

Sekali lagi saya ingin mengucapkan Terimakasih kepada semuanya yang sudah ingin membaca karangan saya dan juga bantu vote cerita ini.

Sekian dari saya, apabila ingin mengkritik serta saran boleh komen di cerita ini. Terimakasih.

Semoga hari kalian menyenangkan.

Over | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang