Regret 💦. [End]

last part.

Arin bermaksud mendatangi Soobin dan meminta maaf karena sudah salah paham, saat ia akan masuk ke ruang Soobin, Arin mendengar Soobin sedang berbicara dengan seseorang dan ternyata itu adalah ayahnya. Arin terkejut saat ayahnya menampar Soobin.

Terdengar percakapan dari dalam ruangan.

" Kamu malu-maluin papah. Papah ga pernah punya history berselingkuh, tapi kamu malah berselingkuh."

" Aku gak berselingkuh pah, itu salah paham."

" Salah paham bagaimana? Selama ini papah mendengar rumor perceraian kalian, tapi papah diam karena papah percaya kalau kamu dan Arin baik-baik saja. Kamu ga mikir Bin, Arin lagi hamil anak kamu. Kalau kamu menceraikan dia, bagaimana nasib anak kamu?"

Soobin hanya diam, ia tidak ingin mengatakan kalau Arin lah yang menggugat nya terlebih dahulu. Ia tidak mau ayahnya menganggap jelek istrinya itu. Apalagi ia sangat mencintainya

" Kenapa diam? Papah tidak habis pikir Bin. Kamu yang selalu papah banggakan, ternyata kamu yang mencoreng nama baik papah. Bagaimana papah bisa jelasin kepada besan papah, mertua kamu Bin."

Soobin masih tertunduk.

" Papah akan cabut jabatan kamu, demi kebaikan semua. Papah ga bisa pertahanin kamu lagi. Dewan direksi akan marah. Apalagi kalau kamu menceraikan Arin, kamu bukan menantu dari Direktur  perusahaan ini lagi."

Ayahnya Soobin kemudian keluar, sebelum berpapasan Arin terlebih dahulu pergi dari sana.

Arin gemetar, ia kembali ke ruang kerjanya.

Arin memikirkan betapa jahatnya dirinya karena sudah membebani Soobin selama ini. Ia sebagai istri harusnya membantu Soobin, tapi ia selalu menjadi biang dari kesedihan suaminya itu.

Saat Arin kembali akan menemui Soobin, ternyaat Soobin sudah pulang duluan.

****