Selamat membaca:)
Enjoy!!Eca Prameswari,
gadis cantik dengan segudang prestasi nya. Dia kerap disapa Eca. Eca itu tidak dingin ataupun bar-bar, dia tipe orang yang kalem dan selalu tenang.
Tidak hanya itu, Eca juga berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Maka dari itu banyak yang merasa iri dengan dirinya. Mereka berpikir kalau hidup Eca sangat lah sempurna, padahal apa yang mereka pikirkan tidak lah sama dengan kehidupan Eca.
Hidup Eca itu penuh tuntutan, orang tua nya selalu menuntut Eca untuk selalu tampil sempurna dalam segala hal, baik itu yang disukai Eca ataupun tidak.
Dari Eca kecil sampai beranjak dewasa, Eca tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua, karna orang tua Eca selalu mementingkan kesempurnaan Eca, tanpa memikirkan perasaan nya Eca.***
Eca berjalan di lorong sekolah dengan santai, sesekali membalas sapaan beberapa siswa/i yang menyapanya.
"Eca!"
Sebuah suara menghentikan langkah Eca, Eca berbalik dan melihat siapa yang memanggil nya. Ternyata Janeta Apriyani, temannya.
"Ada apa?" Tanya Eca.
Jane menghampiri Eca, dan menggeleng pelan. "Nggak, lo mau ke kelas ya?"
"Iya" Eca mengangguk.
"Oh, yaudah ayo bareng!" tanpa menunggu Eca menjawab, Jane segera menarik tangan Eca.
Eca sedikit mengernyit melihat Jane, temannya itu terlihat sedikit berbeda hari ini. Entah mengapa Eca tiba-tiba merasakan firasat yang tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk hari ini.
Tapi Eca segera mengenyahkan firasat nya itu.
Sesampainya di kelas, Eca segera menyimpan tas nya di bangkunya.
"Ca, nanti istirahat temenin gue ke rofftop ya!" ucap Jane di samping Eca.
Eca memandang Jane dengan raut penasaran. "Mau ngapain?" tanya nya.
"Ada yang mau gue bicarain sama lo", jawab Jane.
"Kenapa gak disini aja bicaranya?" tanya Eca kembali
"Soalnya yang mau gue bicarain itu penting banget, jadi gak bisa disini!" jawab Jane sedikit terbata...
Eca memandang nya heran dan ekspresi Jane terlihat sedikit mencurigakan?. Tiba-tiba saja jantungnya berdetak dengan kencang, perasaan cemas dan gelisah tiba-tiba saja menyelimuti hatinya.
Namun tak urung Eca mengangguk, mengiyakan permintaan Jane. "Oke!"
---
"Jadi, kamu mau bicara apa?"
Sesuai permintaan Jane tadi, sekarang mereka sudah ada di rofftop.
Eca menatap Jane yang kini tengah berdiri di pembatas rofftop.
"Lo bisa kesini gak, Ca?" Jane berucap tanpa melihat ke arah Eca.
Eca langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Jane.
"Jadi?"
Jane menatap ke arah Eca dengan penuh kebencian dan seringai kejam yang terpatri di bibirnya.
"Eca Prameswari, asal lo tau gue benci banget sama lo, bukan itu aja gue juga iri sama lo. Hidup lo bergelimang harta, lo di sukai banyak orang, di agungkan oleh banyak orang, dan di puja sana sini. Sedangkan gue, gue selalu dibully, karna dianggap hama gara-gara temenan sama lo. Dan lo tau, itu semua ngebuat gue tambah benci sama lo, Eca. Dari dulu gue pengen banget ngebunuh lo, tapi gue tahan. Dan sekarang gue udah gak tahan, gue udah muak sama lo. So, hari ini gue akan ngebuat lo menghilang dari dunia ini untuk selama-lamanya!!" Setelah selesai mengeluarkan unek-uneknya, Jane langsung mendorong Eca, dan membuat Eca terjatuh tepat di tengah lapangan.
Jane menyeringai melihat tubuh Eca yang berlumuran darah, lalu segera pergi dari rofftop.
"Terima kasih karna sudah mempercepat kematian ku, Jane!!" -Eca Prameswari.
Dan pada hari itu, Eca Prameswari anak dari pasangan Robert Danuaksa dan Irena Selvi di nyatakan meninggal dunia.
BATAS SUCI!!
Sorry kalau garing,hehe.
Terimakasi sudah membaca, semoga kalian suka ya☺️
Janlup vote dan komen nya, okay 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become A Extra Characters
FantasiaEca Prameswari. Gadis cantik yang meninggal akibat terjatuh dari atap sekolah karna didorong oleh temannya sendiri. Bukan nya ke alam baka, Eca justru masuk ke dalam sebuah novel yang dibaca nya sehari sebelum kematiannya. Eca disana berperan bukan...