7. Kerkom

259 37 8
                                    

Hai guys AKU KEMBALI. Maaf yaaa, akhir-akhir ini aku emang sibuk banget sama sekolah hehe, mohon pengertiannya ya!

Btw guys sebenernya aku tuh salah KIRAIN AKU ALEX TUH 02LINE😭😭😭😭 TERNYATA DIA 04LINE, YA? HUHU

Maapin ya, jadi sekarang aku jadiin dia seangkatan sama Janice dan yang lainnya😭👍 anggep aja dia loncat kelas😭👍

.

"SI KAMAL KEMANA SIIIH?!" Omel Shelva kesel.

Hari ini, kelompok 4 dari kelas mereka, yang beranggotakan Kamal, Shelva, Mino, dan Eja, memutuskan buat ngerjain kerjaan kelompok mereka hari ini.

Kasian Shelva, tadinya dia mau gabung sama kelompok yang ada ceweknya. Tapi gara-gara hasil undian sialan itu Shelva terpaksa jadi gabung sama anak-anak gajelas ini.

Mereka janjian kumpul depan warung pecel deket sekolah, udahnya langsung cus ke rumah Shelva buat ngerjain tugasnya.

Shelva udah nunggu daritadi (dia tetep ikut kumpul depan warung pecel karena cuma Eja yang tau rumahnya), sementara Eja dan Mino baru dateng beberapa saat lalu. Tinggal Kamal doang yang ngaret, makanya Shelva kesel banget.

"Katanya masih otw Shel," kata Eja.

"Otw mana?! Otw kamar mandi?!" Seru Shelva. "Ah udahlah tinggalin aja! Kasih aja alamat gue ke dia, dia nyusul aja!"

"Lah kalo ntar kabur gimana dah?" Tanya Mino.

Shelva mendelik tajem banget, bikin Mino ciut, "kalo dia kabur? Liat aja nanti,"

Shelva, Mino, dan Eja pun pergi ke rumah Shelva naik angkot. Gak ada yang bawa motor. Gatau kenapa.

"Pokoknya ni tugas harus selese hari ini! Gamau tau gue," kata Shelva. "Kenapa sih gue harus sekelompok sama lo pada, padahal kalo gue sekelompok sama Janice ato Tama kan enak banget," ocehnya pelan, walau Mino sama Eja masih bisa denger.

"Pms dia?" Bisik Mino ke Eja.

"Gatau. Menurut gue sih lebih mirip kaya mau ngelahirin," jawab Eja random.

Akhirnya gak lama mereka sampe di rumah Shelva yang ga begitu luas, tapi ga kecil juga. Shelva langsung suguhin mereka pake coca cola 1 liter dan beberapa pisang goreng.

Ya setidaknya mampu mendinginkan kepala Mino sama Eja yang daritadi kena omel sama Shelva di jalanan.

"Kalo nungguin Kamal jatohnya lama. Mending sekarang kita mulai dikit-dikit," kata Shelva sambil ngambil buku, Mino sama Eja manut-manut aja.

Shelva ngebagi tugas antara dia, Eja, dan Mino, setelahnya mereka mulai ngerjain tugas yang dimaksud.

Gak lama kemudian, kedengeran suara GEDEBUK keras banget yang bikin konsentrasi mereka bertiga langsung kealihin.

"Apa tuh?!" Seru Eja takut.

"Tikus kali.." kata Mino.

"Enak aja! Mana ada tikus disini! Asal suaranya dari luar, tuh!" Bantah Shelva.

Shelva langsung keluar, dan kaget ngeliat  seorang tersangka yang lagi terbaring memprihatinkan di tanah sambil aduh-aduhan.

"Kamal ya ampuunnn!" Seru Shelva sambil ngakak, tapi tetep nyamperin Kamal, si pelaku.

Kamalnya cuma sibuk, "aduuuh aduuuh sakiit.."

"Buset, lu ngapain tiduran tengah jalan gitu, Mal?" Tanya Mino yang ikut ngintip keluar.

"Tiduran-tiduran bapakmu! Gue jatoh anjing sakit bener," Kamal ngusap-ngusap pantatnya. "Dasar sepeda gajelas."

"Mal inget Mal itu sepeda bapak lo,"

"Ohiya lupa,"

"Emang kenapa kalo sepeda bapaknya Kamal?" Tanya Shelva.

"Sepeda kesayangannya ini. Mak gue kalah sama ni sepeda," jawab Kamal sambil markirin sepedanya.

"Pantesan muka lo gaada mirip-miripnya sama emak lo. Miripnya malah sama roda sepedah," celetuk Eja ngasal.

"Berisik Wahyudi!"

"Bapaknya si Adam heh!"

Shelva muter bola matanya males, dan masuk rumah. Udahnya dia langsung ngejelasin tugas yang harus Kamal kerjain,

"Buset, Shel. Ini gue gada pemanasan apaan gitu langsung dijejelin tugas?" Tanya Kamal.

"Gak. Salah sendiri datengnya telat,"

Kamal cuma manyun doang, dan akhirnya ngerjain tugas dengan pasrah.

*

"Mau yang mana?"

"Yang ini madep nih kayanya,"

Sekarang mereka malah lagi liat-liat menu gofood di hapenya Mino.

"Jangan ih, mau yang itu aja!" Seru Shelva nunjuk salah satu menu.

"Gamau! Yang itu pedes banget tau, gue pernah nyobain!" Seru Eja.

"Engga ah! Ga sepedes itu, lo nya aja yang cemen!"

"Oasu?!"

"BERISIK!" seru Mino kesel. Akhirnya dia cuma asal pencet menu dan langsung bayar, "makan aja dah yang gue beliin,"

"ITTUUUUUU YAAAAANNGGGG PAAAAAALIIIIING PEDESNYAAAAAA!" seru Eja. "ALAH MINO ASU, GUE PULANG AJALAH!"

"Ya silahkan,"

"Kok gitu sih? Tahan gue dulu ngapa sih, rese bener," Eja yang udah sok-sokan gendong tas langsung duduk lagi di lantai.

Ini anak berempat asli daritadi bacotnya kaga berenti.

Sekarang mereka lagi taruhan tentang kelanjutan hubungan Adam dan Nina yang emang gak jelas.

"Adam jelas-jelas udah terbutakan oleh cintanya Nina, pasti mereka bakal jadian lah!" Seru Mino ngotot.

"Ih tapi Nina kan gak suka sama Adam, gimana Adamnya mau terbutakan cinta Nina?!" Seru Shelva gak terima.

"Dah pokoknya kalo si Adam sama Nina jadian, lo berdua traktir kita es teh!" Kamal nunjuk Mino sama Eja.

"Jangan lupa bakso Mang Ojan!" Timpal Shelva.

"Lihat saja. Mereka pasti bakal jadian!" Seru Eja sambil nunjuk-nunjuk jarinya depan muka Shelva sama Kamal.

"Mana ada." Jawab Kamal.

"Ada."

"Mana ada."

"Ada."

"MANA ADA?!"

"YA ADA LAH ANYING?!" Mino langsung ngelempar bindernya Shelva ke muka Kamal.

"ANJ-APA SIH?!"

Di sela-sela debatnya Mino sama Kamal, Eja malah sibuk mantengin muka Shelva yang lagi lahap makan seblak.

"Belepotan bener makannya kek bocil," ujar Eja sambil ngelap mulut Shelva, pake tisu.

Shelva nyengir, "makasih nyet."

"Ini gue ke belakangin aja?" Tanya Eja sambil nunjuk mangkoknya yang udah kosong.

"Iya. Simpen aja, ntar biar gue yang cuci," kata Shelva sambil ngangguk.

"Ah biarin gue aja yang cuciin. Lo kalo udah abis itunya langsung aja ke belakang," kata Eja lagi sambil bawa mangkoknya ke belakang.

Shelva ketawa, "makasih sayang!"

"Najis."

Kamal dan Mino yang ga sengaja nyimak liat-liatan, dan langsung pada smirk.

"Odading Mang Oleh sebungkus kalo mereka jadian,"

"Deal."

Dan tugas kelompok pun tak selesai, karena mereka cuma sibuk makan, menggibah, dan taruhan.

.

Tbc.

Kayanya agak maksa, maafin ye. Selanjutnya mau ngomongin siapa lagi nih?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vanilla [02line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang