Pagi ini nadira ingin berangkat ke sekolah menggunakan angkutan umum, Sebenarnya ayah nya sudah menyuruh nya untuk berangkat bareng atau di antar supir tetapi nadira menolaknya.
Seperti saat ini nadira tengah berdiri di pinggir jalan yang lumayan jauh dari rumahnya sambil menunggu angkot datang, Tapi sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya saat ini.
Sudah sekitar 15 menit angkot yang nadira tunggu tidak datang datang membuatnya mendengus kesal.
Saat nadira sedang duduk di sebuah kursi kecil, tiba tiba ada sebuah motor merah sport datang menghampirinya nadira mendongak dan ternyata itu afkar.
"Lo ngapain masih di sini?"tanya afkar sambil membuka helm fullpace nya
"Lagi nunggu angkutan umum"jawab nadira sambil menendang nendang batu kecil yang ada di depan nya
"Udah siang bareng gue"ucap afkar
"Gak usah"balas nadira sambil mendongak menatap wajah datar afkar
"Ck ngeyel banget si lo, Lo mau gerbang nya di tutup terus lo gak bisa masuk"ucap afkar berdecak sebal, Gadis di depan nya ini ngeyel sekali pikirnya.
"Hm yaudah deh boleh"ucap nadira
"Buruan naik!"titah afkar sambil menyodorkan helm kepada nadira dan segera menjalankan motornya ke sekolah.
.
Sesampainya di sekolah afkar segera memarkirkan motornya Di ikuti dengan nadira yang turun dan memberikan helm nya kepada afkar
"Makasih udah ngajak bareng"ucap nadira yang di balas dengan deheman oleh afkar
Saat nadira ingin melangkahkan kakinya menuju kelas, Suara afkar menghentikan langkahnya.
"Ke kelas nya bareng"ucap afkar belum sempat nadira menjawab afkar sudah menarik tangan nya
Saat mereka berjalan beriringan banyak sekali siswa siswi yang menatapnya heran dan ada juga yang iri.
"Ternyata afkar udah ada ceweknya ya, Mundur aja deh gue mah"
"Pasangan couple banget"
"Siapa si tuh cewek so cantik banget, berani beraninya dia deketin afkar"
"Gebetan gue udah gak jomblo lagi ternyata"
Kira kira seperti itulah perkataan yang di lontarkan oleh siswa siswi yang menatap mereka penuh heran itu, Ah lebih tepatnya iri.
"Gak usah di dengerin omongan mereka"bisik afkar
"Tapi telinga gue masih berfungsi Gimana dong?"ucap nadira dalam hati
Jujur nadira sangat risih rasanya menjadi bahan perhatian siswa siswi disini.
"Makasih ya lo udah nganterin gue"ucap nadira saat sudah sampai di depan kelas
"Sama sama gue pergi"balas afkar kemudian pergi meninggalkan nadira
Setelah Melihat afkar pergi Nadira berjalan memasukki kelasnya."Dir lo dateng bareng afkar?"Tanya rara nadira menganggukkan kepalanya
"Widih kesambet apaan tuh"ucap rara
"Gak tau, Tapi sebenarnya udah dari kemaren sih dia anterin gue. Kemaren juga waktu pulang sekolah gue gak jadi di jemput papah, dia yang anterin gue balik"balas nadira
"Hah serius lo?"tanya rara tak percaya
"Iya beneran"
"Tapi lo gak di apa apain kan, Dan yang insiden di kantin yang lo gak sengaja nabrak dia, dia gak marah atau ungkit ungkit lagi gitu?"tanya rara
"Nggak ra"balas nadira
"Heran gue"
"Heran kenapa?"tanya nadira
"Hah nggak nggak, nggak kenapa napa kok"balas rara, nadira hanya mengedikkan bahunya acuh.
.
."Widih berangkat bareng siapa lo?"Tanya bagas, saat ini mereka sedang berada di rooftop dan sepertinya mereka akan bolos hari ini
"Sama cewek kemaren"Balas afkar sambil menghisap rokok yang baru ia nyalakan dengan korek api
"Akhirnya sahabat gue kembali normal"ucap brian sambil merangkul afkar, Afkar berdecih sambil melepaskan tangan brian yang merangkul nya.
"Gue liat liat kayanya lo suka deh sama nadira, Ketara banget kemaren lo nganterin dia balik terus tadi berangkat bareng padahal itukan bukan type lo banget"ucap bagas
"Nah iya bener, Udah lah kalo suka langsung jdor aja, Nanti keburu di embat orang nangis"Tambah brian sambil terkekeh membuat afkar memutar bola matanya malas
"Berisik banget lo berdua, Boleh gak si gue ngomong kasar sama kalian berdua?"ucap afkar
"Ya kalo mau ngomong KASAR ngomong aja kan gampang, buktinya gue aja barusan gampang ngomong KASAR"ucap brian penuh penekanan saat mengucapkan kata kasar yang membuat tangan bagas bergerak otomatis untuk mendorong kening brian
"Bodoh banget , bukan temen gue"ucap bagas
"Gapapa gak jadi temen lo juga, gue kan temen nya afkar"Ucap brian sambil menepuk nepuk dadanya bangga
"Emang afkar mau temenan sama lo?"tanya bagas
"Ya pasti mau lah, yakan bro?"ucap bagas sekaligus bertanya kepada afkar
"Gak"jawaban singkat padat dan jelas itulah yang di ucapkan oleh afkar yang membuat brian mendengus dan bagas tertawa penuh kepuasan
"Kalian berdua sungguh -"
"TEGA."
.
.
.Tak henti hentinya aku minta dukungan kalian¡¡
Jangan lupa votmen ya, votmen kalian bener bener berharga dan motivasi aku untuk terus semangat ngetik❤️
Bantu share juga cerita ini ke temen temen kalian yaa<33Dan mohon maaf juga kalo misalnya ada kesamaan kata, Latar, Tokoh Dan cerita. Tapi, ini murni hasil karya aku sendiri ya🤗
Love you kalian Jaga kesehatan terus ya❤️❤️
