Prolog

5 1 0
                                    

"Besok kamu berangkat sendiri gapapa kan?," Evan berujar sembari melepaskan helm dari kepala gadisnya.

Amora mendongak, menatap wajah sang kekasih, "Waktu belum pacaran sama kamu kan aku berangkat sendiri, jadi pak bos gak perlu khawatir," gadis itu tersenyum manis.

Evan tersenyum. Lihatlah, gadis dihadapannya begitu manis, ia sama sekali tidak menyesal telah menjadikan Amora sebagai kekasihnya.

"Yaudah, Evan. Aku masuk dulu ya, kamu hati-hati," Amora melambaikan tangannya hendak masuk ke dalam rumah, baru satu langkah kakinya bergerak, ia dapat merasakan tangan besar Evan melingkar di pinggangnya, Evan memeluknya.

Amora membalikkan tubuhnya, membalas pelukan Evan. Pelukannya begitu erat dan hangat, lebih seperti pelukan perpisahan.

"I love you Amora."

.
.
.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang