𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝

2.3K 171 3
                                    

Request; Kimfams

Maaf, jika alur ceritanya tidak sesuai dengan harapan 🙏🏻

#happyreading

.
.
.
.

🔞🔞🔞











































You pov;




Aku terbangun saat mendengar alarm berbunyi, setelah itu aku tersenyum kecil menatap wajah damai dari suamiku, Sunghoon.

Aku memandangi wajahnya, dan tanganku tergerak untuk mengusap lembut pipinya.

Jujur, aku masih tidak percaya sama semua ini. Sunghoon, ketua OSIS yang nyebelin ketika SMA dulu, kini menjadi suamiku.

" Aku tau aku ganteng. " Suara khas bangun tidur itu menyadarkanku.

Sunghoon terkekeh kecil, melihatku yang sedang menatapnya kesal.

" Kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Ganteng banget kan aku kalo lagi tidur kayak tadi? "

Aku merotasi bolamata malas, Sunghoon terkekeh geli, lalu mengeratkan pelukannya.

" Kamu bangun dari tadi? " Dia ngangguk.

" Aku bangun sebelum kamu bangun, terus aku ngelakuin hal yang sama kayak kamu tadi, terus aku pura-pura tidur lagi pas tau kamu bangun. "

" Dasar! " Aku memukul pelan dadanya.

" Lepasin dong pelukannya, aku mau mandi. " Sunghoon langsung menatapku, dengan senyuman nakalnya.

" Gak! " Aku yang paham akan maksud dari senyuman lantas menggeleng cepat.

" Udah lama loh, masa gak mau sih? Gak kangen sama aku? "

" Enggak, Sunghoon.. Aku masih mau aman. Kalo aku ikutin mau kamu, namanya aku cari mati. "

Sunghoon langsung cemberut, membuatku terkekeh kecil.

" Lain kali aja gimana? " Sunghoon menggeleng cepat.

Aku menangkup wajahnya, mendekatkan wajahku pada wajahnya.

Perlahan, aku menempelkan bibirku pada bibirnya. Awalnya memang hanya menempel, tapi Sunghoon malah menahan tengkukku.

Mau berontak pun, aku akan kalah, jadi aku diam sesekali membalasnya. Aku menepuk pundaknya, agar dia melepaskan ciumannya.

Dengan wajah yang sedikit kesal Sunghoon melepaskan ciumannya.

" Hoonie sayang, aku mandi dulu, jangan ngambek ah nanti jelek. Kalo kamu jelek, aku pindah hati ke Jay nih? " Sunghoon langsung memelukku erat, bahkan lebih erat dari sebelumnya.

" Gak boleh! Kamu cuma punya aku, cuma milik aku seorang!  "

" Iya-iya. Yaudah lepas dulu pelukannya? "

" Tapi mandi bareng! " Aku menghela nafas pasrah.

" Yaudah, iya. Tapi inget, CUMA MANDI! " Senyumannya seketika langsung mengembang indah.

Sunghoon langsung menggendong tubuhku seperti koala. Aku tak bisa menyembunyikan senyumku ketika menatap matanya yang selalu membuatku semakin jatuh kedalam pesonanya.

Sunghoon terkekeh geli, melihat semburat rona merah di pipiku. Kemudian dia menurunkanku diatas bathtub, lalu mengunci pintu kamar mandi.

Seketika aku mengerutkan kening, " Kenapa kamu? "

ᴘᴀʀᴋ ꜱᴜɴɢʜᴏᴏɴ ɪᴍᴀɢɪɴᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang