6 Dewi Imortal & ksatria Kegelapan

Pill pengganda Roh.

Setelah itu zeith kembali ke keretanya menggunakan skill teleportasi, dan sisa bandit yang di tinggal oleh ketua mereka sudah rata oleh pengawal khusus kakaknya dengan kepala terpisah dari tubuhnya.

"Kak... " Ucap zeith yang tiba tiba sudah berada di dalam kereta.

Zein dengan istrinya yang lagi menikmati makan siang bersama kaget karena adiknya datang secara tiba tiba menggunakan skill teleportasinya.

Uhuk.. Uhukk.... Helena tesedak makanan karena kemunculan zeith yang seperti jelangkung.

"Woyy....zeith bisa nggak sii kalau menggunakan skill teleportasi gak usah sampe masuk kedalam kereta!!! Bikin Kaget aja" Ucap zein sambil memberikan segelas air dari cincin penyimpanannya.

"Hheheh... Maaf aku belum bisa mengontrol skill ini dengan sempurna karena kan kakak baru mengajariku 2 hari yang lalu saat kita menginap di Kekaisaran windtalker" Ucap zeith sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Ah...sudahlah ada yang lebih penting dari itu kakak coba lihat ini"ucap zeith sambil menunjukkan pil berwarna hitam pekat di tanganya

Itu,, dimana kau menemukan pil ini"tanya zein terkejut karena melihat ada aura kegelapan dari pil tersebut.

"Aku tadi menemukanya saat mengejar ketua para bandit yang tadi mencoba kabur ."jawab Zeith

" Ini adalah pill peganda roh,jika orang menggunakan pil ini orang tersebut akan memiliki lebih dari satu nyawa, namun jumlah nyawa yang akan di gandakan oleh pill tersebut tergantung dari tingkat kekuatan orang tersebut jika yang menggunakanya berada di tingkat Junior maka orang tersebut akan langsung mati dalam keadaan tubuh mengering karena energinya di serap oleh pill tersebut, karena yang bisa menggunakan pill ini hanya orang yang berada di level Ahli keatas itupun juga sangat merugikan bagi penggunaanya karena jika nyawa mereka di gandakan otomatis kekuatan mereka juga akan berkurang 50% dari kekuatan aslinya.
Karena memiliki nyawa ganda jadi secara tidak langsung kekuatan mereka juga akan ikut terbagi dua. "

"Oh....seperti itu baiklah kalau begitu aku simpan saja pil ini"gumam zeith

" Biar aku saja yang menyimpan kau ini kadang suka ceroboh dan juga pikun"sahut zein sambil merebut pil peganda roh dari tangannya.

"Ck.. Kenapa orang-orang senang sekali meledeku" Batin zeith sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Tuan kita sudah sampai di kota dungeon" Ucap salah satu pengawal

"Baiklah ayo kita turun. "

Zein turun lebih dulu kemudian di lanjutkan dengan istrinya mereka berjalan dengan bergandengan layaknya seorang raja dan ratu, sedangkan zeith hanya mengikuti mereka dari belakang bersama para pengawalnya, saat mereka turun banyak warga kota yang menyambut mereka bahkan pemimpin kota pun turut hadir menyambut mereka.

"Selamat datang kembali tuan" Ucap seseorang yang memakai pakaian layaknya seorang pemimpin.

"Yang seharusnya di panggil tuan itu anda bukan saya" Kata zein kepada orang yang baru saja menyapanya, tentu saja itu adalah Argust yang memimpin kota dungeon.

"Hehe lagian tuan lebih berjasa kepada kota ini di bandingkan dengan saya" Balas argust

"Sudahlah lupakan mau bagaimanapun kamu adalah pemimpin kota ini jadi kamu harus terlihat berwibawa"

"Baiklah tuan zein"

"Ayok.... Kita pulang dan temui anak kita"

"Dan mereka berdua pun langsung menghilang dari tempat mereka berdiri dan muncul di depan rumah mereka lebih tepatnya mansion"

"Kebiasaan tuan pasti selalu menggunakan skill menghilang untuk kabur" Gumam Argust

"Itu skill teleportasi bukan skill menghilang" Ucap zeith yang tiba2 sudah berada di belakang Argust.

"Ehh.. Salam tuan muda kenapa anda selalu saja membuat orang terkejut" Jawab Argust sambil menenangkan dirinya yang tadi terkejut.

"Hehehe.. Sorry aku akan lebih hati-hati lain kali"

"Baiklah bagaimana keadaan Perguruan gagak merah? " Tanya zeith

"Semua aman tuan muda namun sejak 1 bulan terakhir Perguruan kita kedatangan murid baru dari Kerajaan yang sangat jauh namanya adalah pangeran Vall dia berasal dari Kerajaan Iceland" Jawab Argust

"Wahh...wahhh.. Kerajaan Iceland itu sangat jauh sekali,, kenapa dia rela jauh jauh datang kesini"

"Tuan itu karena pangeran Vall memiliki hobi berkelana dan suka mencoba hal hal baru hanya itu yang saya tau tentang pangeran Vall "

"Hobi anak itu bagus juga pasti bakatnya juga bagus"

"Benar tuan muda bakatnya memang bagus pangeran itu seumuran dengan keponakan anda namun tingkat kultivasinya sudah mencapai senior tahap awal" Ucap Argust

"Sungguh bakat yang langka aku jadi penasaran dengan anak itu" Gumam zeith sambil tersenyum kagum karena ada anak yang sungguh berbakat bahkan masih seumuran dengan keponakanya.

"Zeith langsung menggunakan skill teleportasinya dan muncul di depan gerbang Perguruan yang sudah lama ia tidak kunjungi"

"Selamat datang kembali tetua" Ucap salah satu pengawal yang menjaga pintu gerbang tersebut.

"Zeith hanya mengangguk sambil tersenyum ramah kepada para pengawal tersebut kemudian mereka membuka gerbang tersebut. "

"Sebenernya aku agak risih dengan mereka memanggilku tetua tapi mereka tetap keras kepala, aku kan masih muda dan tampan sedang yang patut di panggil tetua itu kakaku. " Batin zeith.

Setelah zeith masuk kedalam perguruan miliknya para Murid-murid sudah berbaris dengan rapi untuk menyambutnya.

"Salam guru" Ucap salah satu pemuda dengan menangkupkan kedua telapak tanganya.

"Bagaimana keadaan Perguruan selama aku pergi myro" Tanya zeith kepada myro.

Myro merupakan orang kepercayaan zeith yang selalu melatih murid muridnya di saat dirinya sedang pergi,,awal pertemuan myro dengan zeith adalah pada 1 tahun lalu zeith sedang berjalan-jalan di hutan untuk berburu binatang buas untuk meningkatkan ilmu yang zeith miliki tiba tiba zeith mendengar suara pertarungan jadi zeith langsung melesat kedepan untuk melihat apa yang terjadi, saat zeith sudah tiba dia melihat orang sedang bertarung melawan serigala angin dan kelihatannya pemuda itu kewalahan mengahadapi serigala tersebut karena serigala angin bisa mengeluarkan skill seperti bilah bilah angin yang tajam dan juga terlihat beberapa luka di tubuh pemuda tersebut karena tidak bisa menghindari bilah bilah angin yang di lemparkan oleh serigala tersebut.