Mansion zein.

1 0 0
                                    

"Dimana Arthur?" Tanya Helena.

"Paling juga di taman belakang sedang berlatih. " Jawab zein.

Mereka berdua pun berjalan melewati para pengawal yang berbaris rapi menyambut kedatangan pemimpin mereka yang telah kembali.

"Arthur siniiii...!!!" Teriak Helena dari balkon yang terletak belakang taman rumahnya.

"Ibu.uu...!!!" Arthur langsung berlari menggunakan langkah kilat yang di ajarkan oleh pamanya itu, Karena sejak kecil Arthur lebih dekat dengan pamanya ketimbang dengan Ayahnya yang selalu sibuk dengan urusanya.

Dalam sekejap Arthur sudah berada di depan ibunya dan langsung memeluk erat ibunya tanpa memperdulikan ayahnya yang ada di belakangya.

"Ibuu,,, kenapa ibu lama sekali aku rindu masakan ibu yang sangat enak itu masakan para pelayan di sini gak se enak masakan ibu." Ucap Arthur dengan nada seperti ingin menangis.

"Kamu ini padahal ibu pergi cuma seminggu gak usah nangis nanti ibu gak mau masakin Arthur" Ucap Helena sambil mengelus kepala putranya.

"Heheh iya deh bu pokoknya Arthur mau di masakin yang banyak sama ibu. " Ucap Arthur sambil menunjukam senyumnya yang memperlihatkan semua giginya yang rapi.

"Oh ya ibu paman mana? "

"Bukanya meluk ayah juga nanyain kabar juga enggak. " Ucap zein yang sejak tadi hanya diam melihat interaksi anak dan ibunya.

"Bu sepertinya tadi ada yang berbicara kok gak keliatan." Ucap Arthur sambil memperagakan tangannya seperti orang sedang menggunakan teleskop.

Sedangkan Helena hanya cengengesan melihat tingkah anak dan ayah itu.

"Ohh begitu sebenernya ayah punya sesuatu yang sangat bagus tapi kayaknya kasih ke orang lain aja yang bisa ngeliat ayah. "

Dan Arthur langsung melompat naik ke punggung ayahnya dengan memasang senyumnya yang sangat manis.

"Hehe aku cuma becanda ayah." Ucap Arthur sambil cengegesan.

"Giliran ada sesuatu mau deket sama ayah."

"Lagian ayah jarang ada waktu buat Arthur, padahal Arthur pengen di Latih sama ayah kaya anak anak di luar sana tapi ayah selalu jawab gak bisa dan selalu menyuruh paman yang mengajariku,, jadi jangan salahkan Arthur jika sering mengabaikan ayah." Kata Arthur dengan raut wajah sedih, karena sebenarnya Arthur juga sangat sayang pada ayahnya namun ayahnya selalu sibuk jadi Arthur sedikit kecewa dan sedih.

Aku jadi ngerasa bersalah sering mengabaikan putraku baiklah mulai hari ini aku akan fokus dulu untuk putarku dan menyerahkan pekerjaan ku pada salah satu jendral kepercayaanku"batin zein

"Ehhh..kenapa sedih senyum yang tadi mana, mau sesuatu nggak? "Sahut zein mencoba anaknya yang ingin menangis

"Mau donk mana... " Ucap Arthur antusias sambil merubah raut wajahnya menjadi bahagia.

Zein mulai menunjukkan gelang berwarna silver dan terdapat gambar di setiap sisi gelangnya seperti elemen elemen bumi seperti api, air, tanah, angin, petir dll.  Namun gambar tersebut masih belum terlihat jelas hanya terlihat samar samar karena gambar setiap elemen tersebut akan terlihat jelas apabila penggunanya sudah menguasai dengan sempurna elemen tersebut.

Ini adalah gelang elemen jika Arthur memiliki kecocokan dengan elemen elemen yang ada di bumi ini maka Arthur bisa mengendalikan elemen di bumi ini seperti angin, api, air dll, tetapi Arthur juga harus rajin berlatih supaya gelang ini bisa berfungsi, karena setiap elemenya harus di aktifkan dan cara mengaktifkanya dengan cara Arthur menguasai dengan sempurna elemen tersebut, dan Arthur bisa belajar setiap elemen bumi dari berbagai kerajaan yang ada di bumi ini, misalnya elemen api berarti pengendali api jadi Arthur harus pergi ke Kerajaan api dan berlatih di sana,, tapi sekarang masih belum waktunya jadi Arthur bisa berlatih dengan ayah dulu untuk meningkatkan kekuatan Arthur. "Ucap zein yang telah memberikan penjelasan kepada putranya.

" Yahh....padahal Arthur ingin memakai gelang itu, gelangnya sangat keren kemampuanya juga kapan Arthur bisa memakainya ayah? " Tanya Arthur.

"Arthur bisa memakainya setelah Arthur mencapai tingkat master tahap menengah" Timpal zein.

"Masih lama donk yah aku sekarang juga baru elit tahap menengah." Ucap Arthur dengan muka lesu.

"Maka dari itu Arthur harus rajin berlatih supaya kultivasi Arthur cepat meningkat. "Ucap zein memberi semangat pada putranya.

" Baiklah ayah aku akan rajin berlatih mulai hari ini. "Jawab Arthur penuh semangat.

" Katanya besok akan di adakan acara kompetisi antar murid di perguruan pamanmu, apa kamu tidak ingin ikut dengar hadiahnya sebuah pill kultivasi tingkat tinggi loh, yang bisa mempercepat budidaya kultivasi seseorang untuk mencapai ranah berikutnya. "Ucap zein.

" Benarkah tentu aku akan ikut ayah, aku akan mengalahkan semua murid paman. "Jawab Arthur dengan gaya sedikit sombong.

" Hahah kau harus mulai berlatih dari sekarang, kamu juga tau kan murid murid di perguruan pamanmu bukan murid murid yang bisa di remehkan bahkan ayah dengan ada murid baru yang seumuran denganmu namun tingkat kultivasinya sudah mencapai level senior tahap awal, apakah kamu yakin bisa memenangkan kompetisi ini? "Tanya zein kepada putranya sambil tertawa meledek.

" Apa ayah meragukan putra ayah sendiri?, aku akan buktikan walapun tingkat kultivasi masih berada di tingkat junior tahap menengah aku yakin dalam tiga hari ini aku akan mencapai ranah senior juga. "Jawab Arthur penuh percaya diri.

" Ayah tidak meragukan Arthur,, ayah hanya ingin Arthur terus semangat seperti ini untuk berlatih dan terus meningkatkan kekuatan Arthur, kalau Arthur tidak memenangkan kompetisi itu juga ayah tidak akan kecewa ayah cuma mau Arthur bertarung dengan sportif dan menerima apapun hasilnya dengan lapang dada. "

"Baiklah ayah Arthur akan ingat terus apa yang di katakan oleh ayah, oh ya ayah tadi ayah bilang ada anak yang seumuran dengan Arthur tetapi sudah mencapai tingkat senior ayah tau siapa nama anak itu? " Tanya Arthur penasaran karena ada anak yang seumuran namun tingkat kekuatannya berada di atasnya padahal Arthur juga rajin berlatih namun tetap saja sangat sulit untuk naik ke ranah selanjutnya.

"Ayah tidak tahu namanya, yang ayah tahu anak itu berasal dari Kerajaan Iceland, tapi saran ayah Arthur harus berteman baik dengan anak itu karena dengan berteman dengannya Arthur mungkin bisa tahu rahasia kenapa anak itu bisa mencapai level senior padahal masih seumuran sama Arthur. " Ucap zein sambil menguap karena kelelahan setelah melakukan perjalanan seharian penuh.

"Ayah benar juga, ya sudah ayah tidur aja sana tuh mukanya sudah kaya lesu kaya keledai hihihi" Ucap Arthur sambil cengengesan.

"Yee terserah. " Dan zein langsung menghilang dari depan putrannya setelah di ledek seperti keledai.

Hehe banyak typo
Jangan lupa vote dan folow akun author biar author merasa ada penyemangatnya donk: v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

6 Dewi Imortal & ksatria KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang