Hutan ilusi 2.

3 2 0
                                    

"Apa siii kakak ipar aku juga pengin kali tapi emang belum ada yang tepat untuku" Ucap zeith sambil tanganya bersedekap di dada

"Hahaha....belum ada yang tepat gimana di luar sana banyak yang mengantri untuk menjadi pendampingmu kamu aja yang terlalu pemilih bahkan tadi putri dari kekasiaran windtalker terus saja melihatmu tanpa berkedip"ucap zein sambil sambil tersenyum ke arah adiknya

" Itu benar suamiku sepertinya putri itu menyukai adikmu ini heheh"ucap Helena lagi lagi menggoda adik iparnya.

"Cihhh....  Kenapa sih kalian berdua seneng banget meledeku" Ucap zeith merasa kesal karena terus di goda oleh kedua kakaknya.

Ketika keluarga bahagia ini sedang bersenda gurau di dalam kereta kuda tiba tiba berhenti.

"Maaf tuan perjalanan kita sedikit terganggu karena di depan ada sekelompok bandit yang katanya mereka ada penjaga hutan ilusi ini dan mereka meminta kita membayar dengan 10koin emas sebelum melewati hutan ilusi ini" Ucap salah satu pengawal kepada tuanya.

"Asiikkk akhirnya aku bisa meregangkan otot ototku yang kaku karena sudah lama tidak bertarung,,, kakak apa aku boleh bermain-main sebentar dengan mereka" Ucap zeith memohon pada kakaknya

"Sepertinya adik kita ini akan melampiaskan amarahnya kepada orang orang itu karena kita terus menggodanya" Ucap Helena sambil bersandar di lengan suaminya. Entah kenapa Helena selalu merasa nyaman berada di samping suaminya Walaupun mereka sudah sekitar 10tahun bersama

"Kamu benar istriku" Balas zein sambil membelai rambut istrinya

"Bodoo.... " Ucap zeith kemudian menghilang menggunakan ilmu teleportasi jarak pendek dari dalam kereta dan langsung berada di depan orang yang berani mengusik perjalanan mereka.

"Heh.. Kalian cepat bayar sebanyak 10 koin emas kalau tidak kalian tidak akan bisa keluar dari hutan ini" Bentak salah satu bandit sambil mengacungkan pedangnya kepada salah satu pengawal kereta yang membawa zein dan keluarganya.

"Kenapa pengawal ini tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun padahal mereka hanya berjumlah 4 orang dan kita berjumlah sekitar 20 orang" Ucap salah satu anak buah bandit tersebut merasa aneh dengan pengawal yang tidak merasa takut sedikitpun.

"Mungkin pengawal ini sudah pasrah jadi hanya diam saja hahaha" Balas salah satu bandit sambil tertawa keras.

"Cihhh....buat apa aku takut pada kalian hanya sekelompok semut kecil"balas pengawal itu meremehkan

" Seperti dia sudah gila.... Dia tidak sadar siapa yang semut kecil saat ini"ucap ketua bandit dengan sombong yang sedang duduk di atas kudanya

"Sudah jangan banyak bicara bunuh saja pengawal itu" Perintah ketua bandit tegas

"Baik tuan..... Hiyaaatttt" Bandit itu mengayunkan pedangnya secara horizontal ke arah leher pengawal itu dengan tersenyum sinis bandit itu merasa senang karena targetnya hanya diam walaupun dia sudah mengayunkan pedangnya.

Tiba-tiba pengawal itu menahan pedang yang di ayunkan oleh bandit itu hanya dengan tangan kosong.

"Bagaimana mungkin kau menahan pedangku dengan tangan kosong dan juga kau tidak terluka sedikitpun" Ucap bandit merasa terkejut dan sedikit bergetar tubuhnya karena melihat adegan yang di luar perkiraannya

"Kan sudah aku bilang kalian hanya sekelompok semut kecil ingin menyerang kami menggunakan mainan ini" Balas si pengawal sambil memegang pedang yang tadi hampir menebas lehernya lalu pedang itu hancur berkeping-keping setelah pengawal itu mengalirkan tenaga dalam ke dalam pedang tersebut.

"Sepertinya kita menyinggung orang yang salah bahkan pengawal itu bisa menghancurkan pedang milik teman kita hanya dengan menggegam pedangnya dengan tangan kosong" Ucap salah satu bandit sedikit ketakutan

"Tidak mungkin kauu... Berani kau menghancurkan pedangku" Ucap bandit tersebut marah walaupun sebenarnya di hatinya menyimpan ketakutan yang sangat besar tpi demi harga diri seorang bandit dia mengubur dalam dalam rasa takutnya.

Kemudian pengawal tersebut mengeluarkan pedangnya dan bergerak sangat cepat langsung membelakangi bandit tersebut dan langsung menyarungkan kembali pedangnya di tempatnya.

Tanpa di sadari sebenarnya pengawal tersebut telah menebas leher bandit itu dengan satu kali gerakan yang sangat cepat.

Tidak sempat berkata kata bandit tersebut tersungkur ketanah dengan tubuh tanpa kepala.

"Bagaimana mungkin pengawal itu bisa menebas kepala anak buahku dengan satu kali gerakan bahkan pedangnya tidak sedikitpun terkena noda darah" Batin ketua bandit merasa terkejut dengan apa yang di lakukan pengawal itu terhadap anak buahnya.

Tiba tiba orang yang terlihat sangat muda dengan penampilan memakai baju dengan setelan atasan berwarna biru dan bawahan berwarna hitam juga tidak lupa memakai jubah merah seperti para pengawalnya namun jubah yang di pakai ada sedikit warna emas di setiap tepi jubahnya, datang sambil bertepuk tangan

Tentu saja pemuda ini zeith.

"Prok.. Prok bagus kawan kau harus menyisakan mereka untuku karena aku sudah lama tidak bertarung" Ucap zeith menepuk punggung pengawal yang tadi membunuh salah satu bandit

Terimakasih sudah mampir untuk membaca novel yang gajelas ini

Mohon maaf bila ada kesamaan latar ataupun tokohh

Author cuma lagi gabut jadi iseng2 nulis ini heheheh: v

6 Dewi Imortal & ksatria KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang