Beloved 1

10.1K 286 12
                                    

Cerita Author Repost ulang. Tapi gak tau sampai ending atau nggak.

Beloved 1

Pemuda itu berjalan dengan wajah datar tapi terkadang dia menjawabi setiap sapaan yang datang, melemparkan senyum pada setiap orang yang menyapanya. Dia masuk ke dalam lift yang akan membawanya menuju lantai tempat dia bekerja selama ini. Meskipun dia baru bekerja di tempat ini kurang lebih selama dua bulan tapi dia sudah sangat di kenal orang, selain karena parasnya yang tampan juga karena sikapnya yang ramah dan tidak memilih orang untuk diajak mengobrol.

Dalam waktu dua bulan dia sudah menjadi bahan obrolan hangat para perempuan muda yang juga berada di gedung yang sama dengan dirinya. Tapi bukan hanya perempuan tapi setiap lelaki yang mengenalnya juga sangat menyukai sikapnya yang tidak segan membantu rekan kerjanya jika mereka membutuhkan bantuan. Yang membuat mereka segan mungkin hanya satu, setiap istirahat makan siang pemuda itu selalu dibuntuti oleh anak bos mereka, membuat mereka yang ingin sekedar mengobrol dan makan siang bersama harus mengurungkan niatnya.

Nama pemuda itu Avaro Tristan Anindito, pemuda yang lebih sering disapa Varo. Diumurnya yang baru menginjak 22 tahun dia telah memiliki nama di kalangan pengacara muda, banyak kasus besar yang dipercayakan ke tangannya. Meskipun begitu sikapnya yang ramah dan mudah bergaul membuatnya semakin disenangi rekan kerjanya. Mungkin satu hal yang kurang dari hidup Varo, tentu saja wanita.

Meskipun adik kembarnya bahkan sekarang sudah memiliki anak tapi Varo belum memikirkan untuk segera menyusul adik kembarnya, selain karena dia belum ingin juga karena dia ingin berkosentrasi dengan pekerjaannya terlebih dahulu. Lagi pula keluarganya juga tidak terlalu mendesak.

Varo keluar dari lift dan langsung mendapat sapaan dari asistennya, seorang wanita berhijab yang terlihat sangat cantik meskipun umurnya sudah mendekati akhir empat puluhan. Varo tidak pernah menganggap wanita itu sebagai bawahannya, karena Varo selalu menganggap perempuan itu sebagai kakaknya sendiri karena keramahan dan kebaikan wannita itu.

"Pagi pak Varo" sapa wanita itu membungkuk sejenak dan memberikan senyum di wajahnya.

"Pagi Linda. Apakah ada pertemuan yang harus saya lakukan hari ini?" meskipun Varo sudah tau kalau hari ini dia akan ada pertemuan dengan salah satu kliennya tapi dia hanya ingin memastikan kalau jadwal yang Linda kirim ke emailnya benar.

"Benar pak. Jam satu anda harus bertemu dengan Nona Nayla" jawab Linda setelah terlebih dahulu mengecek jadwal Varo pada buku agenda di tangannya.

"Baiklah, terima kasih" belum sempat Varo beranjak dari depan meja asistennya, Linda sudah berseru terlebih dahulu.

"Ada satu lagi pak?"

"Iya?"

"Di dalam sudah ada nona Amel," jawab asistennya tidak enak.

"Baiklah terima kasih Linda, kamu bisa langsung bekerja" ucapnya lalu Varo segera berlalu dari hadapan asistennya.

Kalau boleh jujur Varo sangat risih, jika Amel sudah datang ke kantornya. Dia tidak ingin menimbulkan fitnah dengan kedatangan gadis itu, tapi setiap kali dia bersikap tegas dan meminta gadis itu untuk tidak menemuinya lagi terutama saat masih dalam jam kantor, gadis itu justru semakin gencar dan selalu datang menemuinya. Sampai akhirnya Varo lelah dan membiarkannya saja.

Yang membuat Varo tidak habis pikir adalah, saat gadis itu rela mencari pekerjaan lain di Bandung saat tau Varo akan pindah bekerja di kantor cabang ayahnya yang berada di Bandung.

Tapi bisa apa dia, meskipun dia selalu menunjukan sikap dinginnya di depan gadis itu, tapi sepertinya gadis itu tidak juga merasa risih. Justru gadis itu semakin gencar mendekati dirinya. Kalau saja Varo tidak memikirkan orang lain, mungkin Varo memilih untuk keluar dari firma hukum tempat dia bekerja selama ini demi menghindari gadis itu.

Beloved (Finding You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang