Beloved 2
"Mil, bukannya itu kakak kamu?" pertanyaan sahabatnya membuat Mila menoleh dan mengangguk pelan membenarkan pertanyaan sahabatnya.
Kakaknya, Nayla terlihat sedang mengobrol serius dengan seorang laki-laki yang sekarang membelakanginya, Nayla menoleh padanya hanya untuk melengos. Mila memegang dadanya berusaha sabar, dia bersyukur sahabatnya tidak melihat hal itu karena sibuk sedang berbicara di televon.
Mila keluar dari kafe setelah menghabiskan makananya, bajunya sudah lumayan kering meskipun masih terlihat kotor karena perbuatannya sendiri. Dia dan Lena berjalan keluar dari kafe, meskipun dia melewati meja kakaknya dan berusaha menampilkan senyum tapi sang kakak tetap tidak menghiraukannya dan malah seibuk sendiri dengan pria di depannya.
Mila berpisah dengan Lena di depan kafe, sementara Lena harus ke tempat kerjanya. Mila memilih untuk menghabiskan waktu di toko buku di sebrang kafe, sekaligus menunggu kak Deny menjemputnya. Baru juga jalan beberapa langkah, karena tidak melihat ke jalan gamis Mila tersangkut di besi yang berada dibawahnya, besi yang menutupi selokan, Mila meringis.
Mila berusaha melepaskan gamisnya tapi susah sekali, dia tidak mungkin menarik paksa gamisnya karena pasti akan berakibat fatal. Belum lagi kemungkinan gamisnya sampai sobek. Mila melihat sekitar berharap bisa meminta bantuan pada orang di sekitarnya tapi sepertinya mereka seibuk dengan urusan mereka masing-masing, membuat Mila menghembuskan nafas dengan gusar.
"Gamis anda menyangkut nona?" suara dalam dari seorang pria di belakangnya membuat Mila otomatis menoleh ke belakang hanya untuk mundur, mendapati wajah rupawan seorang pria di depannya.
"I—Iya. Sepertinya karena tidak memperhatikan jalan" jawabnya sambil menunduk, Mila tidak berani mengangkat wajahnya karena takut jika dia mengangkat wajahnya dia tidak akan tahan untuk tidak terus memandangi wajah pria di depannya.
"Bolehkah saya membantu anda?" Mila ragu sejenak, kalau dia tidak menerima tawaran pemuda di depanya kemungkinan besar dia akan nekat malah mengakibatkan gamisnya sobek. Tapi kalau dia menerima bantuan pemuda itu, itu artinnya pemuda itu akan secara tidak langsung menyentuhnya?.
"Saya akan berusaha untuk tidak menyentuh kulit anda nona" melihat keraguan Mila membuat pemuda itu yang tak lain adalah Varo mengutarakan pendapatnya dengan nada datar.
"Eh? Baiklah" sahut Mila pada akhirnya. Varo berusaha mengambil bagian gamis gadis di depannya yang tersangkut di kerangka besi, tadi saat dia keluar dari kafe dan berpisah dengan kliennya dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang kepayahan berusaha melepas gamisnya dari kerangka selokan tepat di depan kafe. Setelah mencoba dengan hati-hati agar tangannya tidak bersentuhan dengan gadis itu, Varo akhirnya bisa melepaskan gamis gadis itu.
Mila yang tidak siap saat gamisnya sudah terlepas dan karena keteledorannya sendiri yang terus memandangi punggung pemuda di depannya membuat Mila hilang keseimbangan dan akhirnya malah terjatuh di trotoar jalan.
"Nona? Anda tidak apa-apa?" pertanyaan bernada datar dari pemuda di depannya hanya Mila jawab dengan ringisan. Bagaimana mungkin dia tidak apa-apa setelah jatuh di trotoar yang kasar dan panas?
"Tidak, saya tidak apa-apa" jawab Mila lalu berusaha berdiri tapi sepertinya Mila tidak memperhitungkan kalau cara jatuhnya tadi menyebabkan pergelangan kakinya terkilir. Sehingga saat dia mencoba berdiri dia malah meringis "Aw."
"Kenapa?" Tanya pemuda di depannya dengan nada datar, membuat Mila mendongak tapi segera memalingkan wajahnya saat Mila tidak bisa tahan melihat ketampanan pemuda itu.
"Tidak, tidak apa-apa. Terima kasih telah menolong saya" Mila berusaha berdiri tegak untuk menutupi rasa sakit di pergelangan kakinya, dia tidak mungkin kembali merepotkan pemuda di depannya setelah pemuda itu baru saja membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved (Finding You)
RomanceSinopsis Awalnya hidup Mila terasa sangat menyedihkan karena penolakan dari keluarganya. Belum lagi sikap ketus mamanya membuat hidup Mila hanya di penuhi oleh kesedihan. Tapi segalanya berubah setelah Mila bertemu dengan Varo. Pemuda tampan sekali...