Beloved 3
"Waalaikumsalam" jawab Varo lalu menghentikan aktivitasnya yang sedang mempelajari beberapa kasus yang masuk diatas mejanya. "Kapan kamu sampai di Bandung dek?"
"Tadi pagi bang. Bang nanti malam Vani nitip Feeza sama Zeera ya" akhirnya adiknya bicara juga tentang tujuannya datang ke kantornya.
"Kenapa tidak dititipkan pada Umi atau Abah saja?"
"Umi sama Abah juga akan pergi bang, lagian Feeza sama Zeera kan nggak bisa diem kecuali kalo sama Abang, mau ya Bang?" bujuk Vani.
"Kamu ini, yaudah, sekarang kamu pulang sana, Abang masih banyak kerjaan"
"Dih ngusir"
"Emang"
Vani mengerucutkan bibirnya, sementara Feeza dan Zeera sudah dari tadi minta digendong Varo tapi Vani tahan. "Yaudah Vani pulang dulu, Feeza, Zeera ayo kasih salam sama omnya" pinta Vani pada kedua anaknya yang langsung dibalas dengan antusias, mereka berlarian menuju tempat Varo, mereka berdua bahkan langsung memposisikan diri diatas pangkuan Varo.
Varo hanya tersenyum melihat tingkah keponakannya yang sangat manja pada dirinya, mereka berdua memainkan kemeja Varo tanpa banyak bicara hanya menatap Varo penuh kagum, membuat Vani merengut. "Tuhkan Bang, masa kalo ketemu Abang, Feeza sama Zeera pasti gitu, kadang kak Fathan malah jengkel kalo mereka udah lengket sama Abang"
"Ini tandanya keponakanku lebih sayang sama aku daripada bapaknya" timpal Varo tersenyum senang, memainkan ikatan kecil rambut keponakannya. "Feeza sama Zeera pulang dulu ya sama Umi, nanti main lagi sama Omnya di rumah aja"
Kedua keponakannya hanya mengangguk semangat membuat Varo gemas dan mengacak rambut kedua keponakannya, kedua keponakannya segera turun dan langsung berlari kembali kearah adiknya, "Yaudah bang, Vani pulang dulu. Wassalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Varo, setelah adiknya sudah tidak terlihat lagi, Varo mengembangkan senyumnya, ternyata seru juga saat sudah punya keponakan, pikirnya. Kedua keponakannya memang sangat dekat dengan dirinya, bahkan karena hal itu pula kadang adik iparnya suka sekali cemburu pada dirinya yang hanya Varo balas dengan ejekan pada adik iparnya itu.
Selain anak adiknya, Varo juga dekat dengan anak Naufal karena dia sering sekali main ketempat Naufal, melihat kedua keluarga itu Varo tidak bisa menafikan keinginannya untuk segera menyusul, tapi dia belum juga bertemu dengan orang yang tepat, atau dia saja yang enggan untuk mencari?
Entahlah, Varo sendiri tidak tau. Varo kembali berkutat dengan dokumen di depannya. Sementara itu di depan firma kakaknya Vani sudah ditunggu oleh suaminya, Fathan langsung menyambut istrinya dan mengambil alih Zeera dari istrinya.
"Bagaimana? Apakah Varo mau dititipi anak kita?"
"Maulah kak,, lagipula Feeza dan Zeera kan udah deket banget sama bang Varo"
"Iya dan karena terlalu dekat, mereka berdua selalu lupa Abinya kalo udah ketemu omnya" jawab Fathan merajuk, membuat Vani terkekeh.
"Ini kan karena dulu bang Varo yang selalu menemani mereka kak" Vani langsung menyesal saat dia sudah mengucapkan itu.
"Maafkan aku ya, karena pekerjaan yang selalu menuntut aku jarang menemanimu saat harus memeriksa kandungan dulu, aku bahkan sering melewatkan tumbuh kembang anak kita" kata Fathan lirih.
Vani segera memeluk suaminya, dia tidak bermaksud membuat suaminya sedih sungguh, semasa kehamilannya memang selalu Abangnya yang menemani dirinya untuk memeriksa kandungan, karena suaminya sibuk dan harus beberapa kali ke luar kota, tapi Vani tidak mempermasalahkan hal itu, lagipula semua itu juga suaminya lakukan demi dirinya dan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved (Finding You)
RomanceSinopsis Awalnya hidup Mila terasa sangat menyedihkan karena penolakan dari keluarganya. Belum lagi sikap ketus mamanya membuat hidup Mila hanya di penuhi oleh kesedihan. Tapi segalanya berubah setelah Mila bertemu dengan Varo. Pemuda tampan sekali...