Prolog

12.4K 539 3
                                    

Prolog

            Varo menyeret langkahnya dengan gusar, bukannya dia tidak senang karena akan melakukan perjalanan menuju kota suci, hanya saja karena paksaan dari adiknya dia harus menunda pertemuannya dengan beberapa klien. Padahal beberapa diantara mereka sangat membutuhkan bantuan dirinya. Varo mengedarkan pandangannya keselururh penjuru bandara berharap dia segera menemukan adik kembarnya tapi dia malah menemukan sekumpulan remaja putri yang sedang terkikik dan menggodanya membuat Varo melemparkan senyum tipis pada mereka, bukan maksudnya menggoda tapi dia hanya ingin bersikap ramah.

Dia kembali berjalan kali ini tempat keberengkatan luar negeri yang menjadi tujuannya, kalau tau dirinya akan ditinggal seperti ini, Varo akan memilih membantu kliennya menyelesaikan permasalahan mereka, tapi Varo tidak bisa mengabaikan permintaan adinya, tidak bisa setelah kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Varo sadar selama ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan sering mengebaikan keluarganya, untuk membantu orang lain.

Varo tau keluarganya tidak akan mempermasalahkan hal itu, Abahnya juga maklum dengan hal itu tapi tetap saja Varo merasa tidak enak. Apalagi setelah dia memiliki keponakan, dia merasa dia harus lebih perhatian pada keluarganya lagi, apalagi sekarang dia sudah pindah ke kota bandung seharusnya waktu untuk bertemu keluarganya lebih banyak.

Tapi nyatanya pekerjaan yang harus dia kerjakan juga semakin banyak, Varo bersyukur baru dua tahun dia bekerja dia sudah banyak mendapatkan kepercayaan dari para kliennya, mereka bahkan rela menunggunya pulang umrah karena sudah mempercayakan kasus mereka pada Varo, yang semakin membuat Varo semakin merasa bersalah.

Varo melihat adiknya yang sedang berdiri di depan pintu keberangkatan bersama suaminya dan kedua anak kembarnya, sepertinya adiknya sedang menunggu dirinya. Nafeeza & Nazeera, nama keponakannya, anak perempuan berusia satu tahun yang sekarang dalam gendongan kedua orang tuanya, Varo tidak menyangka dia akan punya keponakan secepat ini.

Varo segera bergegas menyusul adiknya, saat langkahnya semakin dekat Varo baru melihat kedua orang tuanya yang juga ikut mengantar mereka yang akan menunaikan ibadah umroh. Karena terlalu focus dengan keluarga di depannya Varo tidak melihat sekitar, sehingga saat seseorang menabraknya membuat Vari hampir jatuh tapi karena refleknya yang bagus sehingga dia tetap berdiri tegak.

Penabraknya seorang wanita berhijab dengan gamis berwarna biru tapi sepertinya penabaraknya tidak menghiraukan kejadian yang terjadi karena penabraknya terus berjalan bahkan saat sebuah bungkusan kecil terjatuh dari tasnya wanita itu tetap berjalan, Varo memungut bungkusan kecil itu ternyata di dalamnya berisi kado, Varo berniat berseru memanggil wanita itu tapi dia sudah tidak melihat keberadaan wanita itu lagi.

Varo bingung antara menyimpan bungkusan itu atau menyerahkannya pada pihak bandara barangkali nanti saat dirinya pergi wanita itu kembali dan mencari bungkusan itu, tapi saat dirinya sedang bingung itulah dia mendengar suara dari pengeras suara yang mengabarkan kalau pesawat yang akan membawanya ke tanah suci sebentar lagi akan berangkat.

Saat Varo akan menyerahkan bungkusan itu pada satpam, adiknya sudah memanggil dirinya, dan sudah berdiri di sampingnya menyeret dirinya menuju pintu keberangkatan, akhirnya Varo hanya bisa pasrah, adiknya kini berubah menjadi lebih pemaksa dan semua keinginannya harus di penuhi sejak kelahiran kedua keponakannya. Vani semakin manja padanya yang terkadang membuat dia dan adik iparnya tidak habis fikir melihat kelakuan adiknya.

Saat Varo berdiri di tempat pemeriksaan tiket dia melihat siluet wanita yang tadi menabraknya, Varo berniat memanggilnya tapi kemudian mengurungkannya karena situasi yang tidak memungkinkan, lagipula belum tentu saat dirinya memanggil perempuan itu, perempuan itu akan mendengar mengingat keadaan bandara yang sangat ramai, saat perempuan itu berbalik badan dan wajahnya menghadap ke Varo, seketika Varo tertegun melihat kecantikan wanita itu, belum lagi aura yang dipancarkan wanita itu yang terlihat bercahaya.

Dan untuk pertama kalinya Varo ingin kenal lebih jauh pada seorang wanita yang baru saja dia temui dengan tidak sengaja.

akhirnya kesampaian bikin prolog juga. semoga tidak mengecewakan, dan semoga kalian suka, tetap dukung cerita ini yaa

jangan lupa meninggalkan jejak kalian

terima kasih 

Beloved (Finding You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang