𝐎𝟑

746 99 0
                                    

Kami seharian berjalan mengelilingi pusat kota. Yah tidak buruk, Choso juga bersikap biasa saja. Dia terlihat—uhuk—tampan sekali.

Ah rasanya seperti kencan, Choso juga terlihat lebih perhatian dari biasanya. Lama-lama pikiran negatif ku tentang dia memudar, ia tak seburuk itu ternyata.

Merasa nyaman, di sepanjang jalan aku bercerita semua hal, bahkan tentang kehidupanku— lebih tepatnya tentang keluargaku yang tewas karena diserang kutukan. Ia terlihat antusias sekali mendengarnya.

Terlebih lagi ia sering menanyakan kondisi adik-adikku, perhatian ia sebagai seorang kakak selalu tercurah hangat untuk orang-orang tertentu. Terutama kepada sesama anak tertua seperti kami.

"Bagaimana kondisi adikmu setelah menjalankan misi semalam?" tanya Choso.

"Astaga Choso, kau sudah menanyakan hal itu kemarin. Haruskah kujawab sekali lagi?" Aku benar-benar pasrah dengannya.

Choso mengedikkan bahu, terus berjalan lurus. Kadang perhatian kadang cuek, itulah Choso.

•••

Aku berjalan ke arah toko bunga, terlihat tatanan bunga disana cantik sekali. Sepertinya bisa untuk pajangan di kamar asrama ku, aku ingin membeli beberapa.

"Choso, aku mau kesana, kau mau ikut?" Aku menoel-noel lengan Choso yang tengah bengong melihat toko kue diseberang.

Choso menoleh. "Boleh."

"Kau kenapa tadi melamun? Ada masalah?" tanyaku.

Choso mengalihkan topik. "Tidak, ayo kesana"

 

Sembari memilih bunga, sesekali aku melihat apa yang dilakukan oleh kutukan satu itu. Aku hanya tak ingin tiba-tiba ia menyerang manusia dan menimbulkan kekacauan.

Mataku mencari sosok Choso, tapi sosok tersebut tidak ada. Baru saja ia di depanku sedang melihat bunga, kemana lagi sih perginya?

"Kau mencari ku?" Choso mengejutkan ku dari belakang.

"EH COPOT— ish kau kemana sih? Jangan jauh-jauh, nanti nyasar" Aku terkejut karena suara bariton menyapaku dari belakang. Sejak kapan ia dibelakangku?

"Dibelakang mu daritadi. Tenang saja aku tidak akan mengacau." Choso melipat tangan, seolah-olah tahu apa yang kupikirkan.

"Benar juga sih, tapi—

NGAPAIN SIH DIBELAKANGKU?! KAU MAU KENA SIKUT HA??!"

NGAPAIN SIH DIBELAKANGKU?! KAU MAU KENA SIKUT HA??!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄? ✦ chosoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang