Disclaimer : Masashi Kishimoto
brugh
Setelah beberapa menit Hinata sadar dia terjatuh diatas tubuh seseorang, lebih tepatnya berjenis kelamin laki laki .
"Ah maaf," Hinata bergegas bangkit dan merapihkan seragam nya sambil melirik pria yang juga ikut bangkit dan mulai menatap tajam pada Hinata.
Namun laki laki itu tanpa mengucap satu kata pun justru melenggang pergi seperti tak terjadi apapun dan kini Hinata bingung dengan situasinya.
"Tunggu," Hinata sedikit berteriak dan berhasil menghentikan langkah laki laki itu.
"aku-"
"Jika berniat mengakhiri hidup, lakukan ditempat lain,"ucap laki laki itu kemudian berlalu pergi.
Hinata menunduk perlahan menatap gantungan pena berbentuk beruang kecil itu. Mengakhiri hidup? apa ia seputus asa itu hingga memilih terjun dan meninggalkan dunia? sebelum ini Hinata tidak memikirkan solusi instan demi menghindari kesulitan yang selama ini ia hadapi seperti itu. Dan sekarang Hinata memikirkannya .
Tidak tidak, Hinata bahkan lebih takut untuk mati dibanding menjalani hidup penuh kesepian, Hinata terlalu takut.
Padahal mungkin saja beban pikirannya dapat terbebaskan lalu menghilang dalam sekejap walau melalui saat saat yang menyakitkan.
Hinata mendongak menatap langit yang begitu luas, seluas jarak pandang netra nya, menghela nafas beberapa kali untuk sejenak tidak terlalu memikirkan hal hal yang selalu menjadi pikiran beratnya. Hanya itulah yang selalu bisa membuatnya jauh lebih baik untuk melangkah maju dan menghadapi pahitnya kehidupan yang sudah menanti nya .
Hinata sudah terlambat cukup lama untuk mata pembelajaran terakhir hari ini, namun langkahnya berhenti karena sebuah benda tepat berada disamping sepatunya.
Hinata mengambilnya. Itu name tag, tertuliskan nama disana.
Uchiha Sasuke.
Hinata tidak tau jika name tag itu membuatnya selalu berurusan dengan pemiliknya.
"kirei"
Hinata dapat melihat beberapa pasang mata kecil yang menatapnya berbinar setelah ia bangun karena tanpa sadar jatuh tertidur. Mereka adalah anak anak dari panti. Ternyata Sasuke mengundang mereka untuk datang sekaligus memberi kabar bahagia.
Sebenarnya mereka datang beberapa waktu lalu, tidak lama setelah kepergian sasuke. Meskipun ini usaha Sasuke karena rasa bersalahnya, Hinata tetap bersyukur bisa bertemu dengan mereka.
Hari ini mereka memasak bersama lalu membuat kue, menonton film ,kemudian bernyanyi bersama, dan terakhir mereka membaca buku yang berakhir Hinata tertidur.
Hinata tersenyum lembut, "dimana bibi Natsu?". bibi Natsu yang mengurus panti. bibi Natsu itu seumuran dengan ibu Hinata, dan sudah seperti sosok ibu bagi Hinata.
mereka memang datang dengan bibi Natsu. "kaa san sedang membuat makan malam," jawab bocah laki laki berambut pirang bernama Kaoru itu. Ah langit memang sudah gelap.
Hinata bangkit duduk lalu menatap ke enam anak anak di depannya ini, "dan kalian? kenapa tidak membantu?" Hinata memasang ekspresi wajah sedikit marah namun justru terlihat lucu bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Home
RomanceHinata hyuuga adalah seorang gadis yang memiliki keinginan hidup bahagia di masa depan, seperti kehidupan normal banyak orang lainnya, membangun sebuah keluarga yang harmonis. Kehidupan monoton yang membawanya hingga saat ini tak membuatnya berfiki...