-2 Hari Pertama

2.4K 115 6
                                    

Multimedia: Evelyn


- Hari Pertama -


EVELYN

Malam yang indah sudah berlalu dan pagi yang cerah sudah tiba, membuat setiap umat manusia harus terbangun dari mimpi indahnya dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Sama sepertiku ini yang sudah stay dengan cantik di sekolah tercinta. Walaupun aku gak pinter-pinter amat tapi aku bukan tipe anak yang pemalas seperti anak-anak sekarang yang kalau sekolah pasti bawaanya bersungut-sungut.

Contoh nih Evelyn udah cantik rajin pulak.

Gini-gini aku punya motto hidup yang jelas, aku ingin banggain kedua orangtuaku yang jauh di sana. Walaupun aku hidup di Jakarta sendiri tanpa ditemani oleh kedua orang tua seperti anak-anak biasanya, aku tetap ingin membuat mereka tersenyum karna bangga terhadapku. Orangtuaku tinggal bersama dengan adikku, Tifanny di Jepang.

Cukup dulu saja aku mengecewakan mereka yang mengakibatkan aku diungsikan di Jakarta, hidup dengan segala fasilitas yang sangat memadai tapi sebatang kara tanpa mendapatkan kasih sayang orangtua dan kehangatan keluarga, di rumah aku cuma ditemani oleh Bi Minah seorang asisten rumah tangga yang sudah mengabdi dari nyokab-bokap menjadi pengantin baru. Aku tau mereka melakukan ini bukan karna membenciku melainkan untuk memberikan pelajaran hidup untukku, aku sendiri pun tidak menyalahkan mereka. Aku cukup sadar akan kesalahan yang sudah aku perbuat dan inilah yang harus aku hadapi.

Gue yakin suatu saat nanti gue akan mendapatkan kembali kehangatan keluarga gue.


***


Saat ini aku sedang duduk santai di koridor tepat di depan kelasku, gak tau kenapa aku merasa hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Sumpah demi apapun yang ada di muka bumi ini, aku merasakan gugup luar biasa dan yang selalu ada di pikiranku hanyalah.

Apa yang akan dilakukan oleh Kevan di hari pertama ini?

Aku harap-harap cemas menunggu kedatangannya, aku takut dia tiba-tiba berubah pikiran dan kembali menolak ajakanku kemaren.

"Hai Vel, lo kenapa sih? Ada masalah? Gue perhatiin dari dalam lo gerusuh banget daritadi," tanya sahabatku, siapa lagi kalo bukan Zeefanya atau biasa dipanggil Zee. 

Gadis di hadapanku ini adalah sahabat terbaik yang aku punya, kita bersahabat sejak jaman SMP kelas 1 sampai sekarang. Dia sudah mengenalku luar dalam, di saat aku terpuruk dulu pun dialah yang bangkitkan gairahku untuk hidup kembali. Di saat aku kesepian karna jauh dari orangtua dialah yang selalu menghiburku, dia selalu ada di saat aku sedih ataupun bahagia. Walaupun sifat dia yang rese bin nyebelin itu sudah mendarah daging pada dirinya tapi aku tetap sayang sekali dengan dia. Bahkan Zee rela membagi kasih sayang bundanya kepadaku. Bundanya sudah menganggap aku ini sebagai anak keduanya karna Zee ini adalah anak tunggal, Zee tinggal hanya berdua dengan bunda karna ayahnya yang sudah meninggal saat perang di Papua enam tahun yang lalu.

Zee adalah dear diaryku, karna hanya pada dialah aku bisa mencurahkan semua isi hatiku.

"Gapapa kok Zee," jawabku tanpa melihat kearah Zee yang sudah duduk di sebelahku.

"Eh eh Vel, liat deh di belakang lo ada Kak Kevan lagi jalan mengarah ke sini! Ya ampun ganteng banget ya," bisik Zee agak lebay menurutku. Tapi gak heran sih soalnya Zee ini emang dari SMP tuh centil genit gitu kalau liat cowok ganteng, dia gak malu untuk mengungkapkan kekagumannya langsung berbeda denganku yang selalu menjunjung tinggi harga diri.

RELATIONSHIT TREATY!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang