Seventh Step ( Changes )

1.9K 102 0
                                    

BaekHyun POV#


    Setelah pertengkaran antara aku dan HyunYi selesai, akupun mulai berbicara “Hyun, apakah sebaiknya aku menyamar?”. Tanyaku kepada HyunYi. “apakah ini untuk melindungiNya?” kata HyunYi dengan menekan kata Nya. “Eo! Kau benar!” jawabku.
    “uh.... Baiklah.... tapi, kau akan menyamar sebagai apa, Oppa?”. Tanya Hyun kepadaku dengan tampang keingintahuan yang sangat besar. “Kau pasti akan terkejut jika ku beri tahu!” jawabku tenang. “Wae? Memang aku akan terkejut? Mian, tapi, aku tidak akan terkejut sama sekali. Jadi, beri tahulah aku..... ne~~~~~ Oppa~~~~”. Paksa anak ingusan ini kepadaku. “ Tidak! Cari tahulah sendiri. Oppa tidak ingin memberi tahumu. Okay?” kataku kepadanya dengan nada selembut mungkin.
    “ Uh, baiklah jika kau tidak ingin memberi tahu. Aku akan mengadukanmu kepada Song Ahjumma! Kau akan terkena imbasnya nanti.” Ucap anak itu. Tunggu. Song Ahjumma... Aish... kenapa juga HyunYi membawa-bawa Si Bibi Jahat itu dalam urusan ini? Aku sudah trauma tentang hukuman yang diberikannya watu aku mengerjai HyunYi, dan bayangkan hukuman apa yang diberikan Bibi itu. Aku tidak mau terbebani. “Ah, HyunYi-ya, tunggu baiklah-baiklah aku akan memberi tahumu. Tapi, Oppa mohon jangan panggil Song Ahjumma ya~~ Oppa sudah lelah akan perbuatannya masa lalu. Eo! Oppa mohon!” sekarang giliran diriku yang merengek kepada Hyunyi seperti anak ingusan. “Ahahaha.... aku tahu Oppa, aku juga sebenarnya tidak ingin ada Song Ahjumma  disini karena dia sungguh merepotkan. Tapi, dia kan baik juga padaku. Baiklah, sekarang beritahu aku Oppa akan menyamar menjadi siapa?”.
‘Apa-apaan anak ini?’ pikirku dalam hati. “Baiklah Oppa akan memberi tahunya. Oppa akan menyamar sebagai..... sebagai....-“. “Aishh.... lama sekali, cepat sedikit bisa tidak sih?”. Ucap HyunYi tidak sabaran. “Arraseo! Mian! Oppa akan menyamar menjadi Murid kelas 2 sama  seperti Dia.” Jawabku menekan kata Dia. “Waaaaah!? Jinjja? Daebak, Oppa! Kau menjadi anak SMA? Uwahahahah. Usia mu sudah sangat jauh Oppa untuk duduk di bangku itu. Ahahahahhahaha.”. anak itu tertawa. Bahkan sampai mengadahkan kepalanya keatas. ‘ck ck ck anak ini’.
“Oppa! Semoga kau berhasil ya~~~~ ahahha. Walaupun sepertinya aku harus menahan tawa jika melihatmu memakai seragam ahahaha SMA itu ahahaha.”. ‘Lihatlah sekarang anak ini mengejekku’. “YA! Asal kau tahu ya~~~ usia Oppa yang sebenarnya hanya untuk usia di dalam negeri Vampire ini. Kalau pada dunia manusia, usia Oppa mu ini masih 18 tahun! Okay?”. Dia tidak mengadahkan perkataanku melainkan semakin keras menertawaiku.
    “Haaaaa..... baiklah terserah kau. Aku pergi kedalam dulu. Matahari sudah mulai naik. Oppa ingin ke ruangan Oppa dulu.... “ ucapku langsung meninggalkan Bocah itu. “Oppa! Matahari tidak akan membakarmu! YA! Kenapa sih dengan orang itu? Apa mungkin tentang anak SMA? Ahahaha.... ternyata Oppaku sudah berubah banyak ya~~~ ahahahaha. Aishhh! AH, Oppa Tunggu aku, jangan tinggalkan aku sendirian!”. Anak itu berceloteh dengan senaknya sendiri yang membuat aku akhrirnya berlari menjauh darinya dan akhirnya dia mengikutiku dengan langkah yang sama sambil berceloteh tak jelas. ‘kau sudah sangat berubah Hyun’. Aku tersenyum samar sambil memikirkan itu.

    Akhirnya aku sampai pada ruanganku dan di belakangkupun sudah berada HyunYi dengan wajah cemberut. “wae? Kau kenapa Hyun?” candaku. “aku tidak apa-apa! Aku hanya ingin tahu bagaimana rencana Oppa! Memang kapan Oppa akan memulai rencana itu?” tanyanya. “Benarkah? Aku akan memulainya Hari ini.” Jawabku pendek.
 “Mwo? Hari Ini? Waaah..... kau keren sekali!!!! Tapi, bagaimana dengan semua identitasnya dan semua keperluan dan tentang semuanya?” tanya Hyun lagi. “Hey, kau tidak tahu siapa Oppamu ini? Semua itu sudah kuurus sebelum kau datang kemari. Semua tentang segala pribadiku yang baru. Tapi, namaku tetap sama. Jadi ya..... begitulah.... Oppa mu ini memang hebatkan..?!”jelasku pada Hyun Yi. “Ya ya kau benar dan aku juga tahu kau itu siapa. Jangan menjelaskannya seperti aku tidak mengenali dirimu saja. Dasar kakak yang sombong!”.’ Lihatlah bahkan sekarang dia sudah berani mengatakan itu padaku, adik macam apa dia sekarang?’. “ Baik-baik aku mengerti, jadi sekarang pergilah kembali pada CheonSa, tugas mu disini kan sudah selesai.” Ingatku padanya. “ iya, Oppa benar, aku juga sebenarnya ingin segera menghampiri Cheonnie, tapi aku takut. Aku takut dengan namja yang kulihat kemarin dengan Cheonnie...” jawabnya gundah. “memang siapa namja itu?”. Tanyaku padanya yang mulai teringat kembali kejadian semalam. Mungkinkah dugaanku benar kalau yang dilihatnya adalah Were itu?
“Hem,, kalau tidak salah, nama... nama namja itu.... Hun.... Se.... Oh SeHun iya ben- Arghhh!!!” jawabnya terbata-bata yang tiba-tiba dia berteriak kesakitan memegangi dada sebelah kirinya. ‘Oh, tidak!’ jeritku dalam hati. “Hyun? Kau tidak apa-apa?” khawatirku pada dirinya. “Ugh... Aniya Oppa,  aku.... ugh.... baik, baik.... saja. Haaa.... hanya saja setiap kali aku mengingat kejadian tadi malam dan mengingat wajah namja itu. Entah kenapa bagian dadaku sebelah kiri ini menjadi sangat sakit. Dan aku tidak bisa mengetahui penyebabnya.” Jawabnya. ‘ benar- dugaanku. Itu SeHun. Semoga dia tidak mengingat apa-apa tentang were itu.’ Harapku.
“O-oh, baiklah, kau yakin tidak apa-apa? Jika tidak panggilah si ChanYeol dan Suho Hyung Okay?” kataku padanya.”memang ada apa dengan mereka?”. Tanyanya dengan wajah polos. “ASTAGA! Hyun, kau sudah lupa dengan ChanYeol yang selalu saja membuatmu tertawa jungkir balik waktu kau kecil? Dan kau juga lupa dengan SuHo Hyung yang selalu menemanimu jika aku tidak ada disekitarmu? Kau lupa dengan mereka semua? Astaga~~~~ Hyun! Apa kau sudah lupa ingatan.” Kataku dengan histeris. “Oppa! Aku tidak menanyakan apa-apa tentang mereka. Dan aku tidak lupa dengan mereka semua! Aku hanya menanyakan untuk apa aku memanggil mereka?!”. Ucapnya ketus. “iya, ya. Ok baiklah maafkan Oppa. Hem.... kau harus memanggil mereka jika kau tidak menghampiri CheonSa saja. Bagaimana? Agar kau tidak kesepian disini.” Tuturku padanya. “Ohhhh, Okay. Siap Oppa~~ kalau begitu aku pergi ke kamarmu dulu ya~~~ Anyeong~~~”. Jawabnya dan pergi menuju kamarku.
Aku tersenyum memandangi punggung adik tercintaku yang makin menjauh dari pengelihatanku itu.“ Haaaaahhhhh...... baiklah, saatnya bersiap-siap dengan rencana itu! Ayo!”. Kataku  pada diriku sendiri dengan semangat.
BaekHyun POV End#
Author POV#
    Pagi hari menjelang membuat seluruh warna malam tadi hilang tergantikan warna baru. Pagi hari ini membuat para manusia bangun dari tidur mereka masing-masing. Salah satunya CheonSa.
Author POV End#

Half (반) (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang