Nineteenth Step (The Mystery Of An Incident)

1K 54 10
                                    

Sorry! jika masih ada TYPO!!!

Happy Reading CHINGUDEUL!!!!

"BaekHyun-a!". Panggilku kepada BaekHyun yang ada disebelahku. "Heum?". Balasnya sambil menatapku. "bisakah kau lepas-". "TIDAK!". Ucapanku barusan telah di putus dengan cepat dan tegas oleh BaekHyun. Aku langsung menunduk dan tidak berani berbicara dan tiba-tiba banyak pertanyaan muncul di kepalaku ingin sekali aku menanyainya tapi, aku tidak berani.

Oh SeHun POV#

Aku berjalan masuk menuju apartemenku menuju kamarku. Kududukan diriku ditempat tidurku dan memandang kosong apa yang ada dihadapanku. Aku masih tidak percaya dengan semua ini. Ini semua pasti tidak mungkin terjadi. Bagaimana mungkin! Mateku adalah adik dari Si Vampire Prince itu! Dan kenapa aku bisa bertemu mateku? Sedangkan Wolfku...

"Hai SeHun!" panggil suara itu. Suara yang tidak pernah kudengar selama setengah hidupku. A- wolfku. Ya, hanya A. (Pssst.... bacanya Ei ya!)

"kau masih hidup disana ternyata A. Kukira kau sudah mati sunyi disana.". ujarku sinis kepadanya didalam pikiranku. "Grrr. Diamlah! Bukankah kau sudah bertemu dengan Matemu? Ah, mate kita!". Ujar A tak kalah sinis denganku. "apa urusanmu jika aku sudah bertemu dengan dia?". Tanyaku.

"hahaha... Hei SeHun! kau tidak akan pernah bisa menolak matemu! Kau sudah ditakdirkan olehnya! Dan kau tidak akan pernah bisa menolaknya!".

Aku terdiam. Mendengar perkataan A. Oke, aku akan mengaku jika memang bau tubuh HyunYi membuatku ingin sekali membawanya kepelukanku. Tapi...

"kenapa kau diam? Kau tidak tahu? Kau tidak akan pernah bisa untuk tidak mencintainya! Apa kau bodoh? Atau kau memang sudah dibutakan dengan adanya perempuan milik Vampire Prince itu?". ujar A dan bingo. Sepertinya dia benar.

"aku ingatkan Oh SeHun! jika kau membuat mate kita pergi dari diriku dan kau! Maka akan kupastikan jika aku akan merebut tubuhmu dan membunuh tubuhmu dengna cara paling tragis!". Kecamnya kepadaku dengan nada amarah dan langsung mematikan komunikasinya denganku secara sepihak yang sangat amat kubenci. Karena apa? Karena jika sudah seperti itu maka dia tidak akan pernah mencabut kata-katanya. Dan itu berarti jika aku akan mati ditangannya. "AKKKKKHHHH!" aku berteriak frustasi dikamarku seorang diri karen ulah A yang sangat tidak kusukai itu!

Oh SeHun POV END#

Byun HyunYi POV#

"... HyunYi-ya kau tidak apa-apa kan? Jangan cemberut terus... lihatlah apa kau sangat tega membiarkan Oppamu yang tampan ini menjadi boneka yang hanya didengar saja?". ujar ChanYeol Oppa saat aku sudah berada di kediaman BaekHyun. Dasar~!

"Oppa! Bisakah kau diam! Aku sedang berpikir!". Ujarku padanya dengan nada sarkastis. "Heol! Teganya kau membentakku! Setelah Oppamu yang membentakku dari kemarin ternyata sekarang kau berani membentakku setelah kita lama tidak bertemu?". Tanyanya sambil berada didepanku dengan tampang yang sangat amat tidak bisa membuatku untuk tidak tertawa. "Ahahah! Lihatlah wajahmu itu Oppa! Hahahah itu sangat lucu!". Tawaku meledak dan itu membuatnya semakin memasang muka tersiksa yang membuatku senang. "Baiklah jika kau seperti itu! aku akan pergi!". Ujar ChanYeol Oppa sambil berjalan menuju luar. "ah, Oppa jika kau keluar maka aku tidak akan pernah mendekatimu lagi! Kemarilah aku ingin menanyakan sesuatu!". Ujarku pada ChanYeol Oppa sambil menepuk-nepuk sebelahku agar dia duduki.

Dia terlihat menghela napas panjang lalu kemudian berjalan kearahku dan duduk disebelahku. "apa yang ingin kau tanyakan?". Dia memandangku penuh kesabaran. Heheh, kau masih sama seperti dulu! "em, apa ya? Oh ya! Oppa! Apa benar aku adalah mate SeHun?". tanyaku kepadanya. Seketika wajahnya berubah menjadi tegang. "Eum, eu... eum... ah, baiklah. Ya! Kau adalah mate SeHun si Wolf sialan itu!". ujanya sambil bersekspresi tidak suka. "Oppa! Kau tidak apa-apa?". Tanyaku kepadanya. Tapi, dia hanya diam tak menanggapi. "Aish! Lama-lama aku bisa gila jika kau berada disebelahku Oppa! Baiklah sudah sana pergilah! Pergilah! Sudah sana! Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi!ah, tapi, mungkin nanti kapan-kapan!". Ujarku sambil menariknya pergi menuju pintu dan segera menutupnya keras.

Half (반) (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang