✔️ Tsukishima Kei Twins (oc male reader)

1

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat rei dan kei

Aku sedang melihat kei yang sedang serius belajar namun aku tidak berani mendekat karena nanti kei akan marah kalau aku ganggu.

"Mau apa kau?" Tanya Kei.

"Oh tidak jadi kei." Ucapku.

"Panggil aku niisan karena aku lebih tua darimu." Ucap Kei.

"Baik niisan." Ucapku.

Aku keluar kamar kei lalu duduk di ruang tamu menonton tv karena bosan tidak ada yang bisa kuajak bermain.

"Oi rei ayo main!" Ajak seseorang.

Aku membalikkan badanku dan tersenyum melihat akiteru membawa bola voli di tangannya.

Aku langsung menarik tangan akiteru ke halaman belakang rumah untuk bermain voli bersama-sama.

"Bagaimana sudah menentukan mau ke sekolah mana?" Tanya Akiteru.

"Belum bisa kutentukan." Ucapku.

"Kenapa tidak ke karasuno saja lagipula jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah." Usul Akiteru.

"Aku dapat undangan dari sekolah aoba johsai dan fukurodani lalu beberapa sekolah lain juga." Ucapku.

"Prestasi voli mu hebat sih jadi dapat undangan dari sekolah terkenal." Ucap Akiteru.

"Tapi aku tidak pintar menghitung dan membaca." Ucapku.

"Tapi smash mu hebat." Puji Akiteru.

"Menurut aniki aku harus ke karasuno atau aoba johsai?" Tanyaku.

"Kalau aoba johsai jaraknya cukup dekat dengan kampus aniki." Ucap Akiteru.

"Ya sudah aku ke aoba johsai lagipula aku bosan satu sekolah terus dengan kei." Ucapku.

"Kau padahal kembaran kei namun jarakmu sangat jauh dengan nya." Ucap Akiteru.

"Bukan salahku juga lagipula setiap aku mau bermain kei selalu belajar jadi keseringan aku bermain voli sendiri." Ucapku.