9

614 103 68
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Saat rei membuka matanya

Aku terbangun lalu melihat kearah langit yang serba putih membuatku paham kalau ini rumah sakit lalu melirik ke samping aku lihat kaachan dan touchan tertidur.

"Kaachan!" Panggilku.

Kaachan dan touchan terbangun lalu melirik kearahku sementara aku tersenyum melihat wajah kaachan dan touchan.

Aku mendapatkan pelukkan dari kaachan dan touchan sangat erat sementara aku hanya pasrah saja.

"Syukurlah kau sudah sadar nak." Ucap Touchan.

"Aku cuma tidur sehari kan?" Tanyaku.

"Sudah enam hari nak bahkan kei semakin dingin saja." Ucap Kaachan.

"Kei sekolah kah?" Tanyaku.

"Begitulah." Ucap Touchan.

"Aku haus mau minum dong." Ucapku.

Kaachan dan touchan melepaskan pelukkannya dariku lalu touchan memberikan minum kepadaku.

Jam makan siang aku hanya memakan bubur dan permen agar kondisiku tidak drop.

"Rei otakmu mengalami kerusakan karena kau tidak rutin meminum obat." Ucap Kaachan.

"Aku kadang lupa kaachan apalagi obatnya pahit sekali dan aku harus meminumnya lima kali sehari." Ucapku.

"Tapi kondisimu jadi begini nak." Ucap Kaachan.

"Maaf habisnya aku kan tidak tahu akan berakibat fatal begini." Ucapku menundukkan kepalaku.

"Kaachan sebenarnya aku akan pergi saat itu." Ucapku.

"Tapi aku lihat siluet kei jadi aku kembali." Ucapku.

"Otakku sudah rusak ya pantas saja aku sulit berkonsentrasi saat latihan bahkan sering melakukan kesalahan fatal." Ucapku.

"Aku sudah tidak mungkin sembuh ya kaachan touchan jalan satu-satunya aku harus pergi." Ucapku.

Touchan dan kaachan hanya diam saja mendengar ucapanku membuat aku tersenyum.

✔️ Tsukishima Kei Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang