Epilog

739 111 78
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

5 tahun kemudian

Kei sedang melihat kearah langit lalu menghela nafas panjang karena mengingat sesuatu.

Kei sedang melihat kearah langit lalu menghela nafas panjang karena mengingat sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(penampilan kei)

"Hari ini hari ulangku ya." Ucap Kei.

"Kei!" Panggil Akiteru.

"Ya ada apa?" Tanya Kei membalikkan badannya.

"Yuk merayakannya disana!" Ajak Akiteru.

"Aku belum membeli permennya." Ucap Kei.

"Nanti saja di perjalanan menuju kesana." Ucap Akiteru.

"Baiklah." Ucap Kei.

Kei dan akiteru sudah bisa perlahan-lahan menerima kepergian adik mereka rei namun setiap hari ulang tahun kei dan rei maka mereka akan merayakannya di depan makam rei lalu memberi rei permen.

"Aku lupa membawa anakku." Ucap Akiteru menepuk keningnya.

"Lha dasar." Ucap Kei.

"Akiteru!" Panggil Seseorang.

"Kei!" Panggil Seseorang.

Kei dan akiteru membalikkan badannya lalu tersenyum melihat istri mereka berdua datang dengan anak-anak mereka.

"Papa!" Pekik anak kecil berusia tiga tahun memeluk kaki kei.

"Papa!" Pekik anak kecil berusia tiga tahun memeluk kaki kei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️ Tsukishima Kei Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang