PART 6

8 1 0
                                    

"Gila sih, tadi gue gak nyangka bakalan kepilih buat ngobrol sama Mark." Ujar Zabel masih syok. Malam ini Zeera menginap di rumah Zabel. Besok masih hari libur karena ada persiapan perpisahan bagi kelas dua belas. Emang ribet banget sekolahnya.

"Gue juga nggak nyangka bisa tos sama Lucas." Ujar Zeera juga. Saat di panggung tadi, Lucas mengajaknya tos dan merangkul pundaknya. Sepertinya Zeera bisa saja pingsan di atas panggung saat itu juga, tapi cogan kayak Lucas gak bisa di tinggal gitu aja.

"Eh Ngil lo tau gak?" Tanya Zabel kepada Zeera. "Enggak." Jawab Zeera sambil menggelengkan kepalanya.

"Tadi pas gue ke toilet, gue nabrak Mark!" Seru Zabel sambil guling-guling di atas kasur. "Seriusan?" Tanya Zeera tidak percaya. "Dua rius!" Ujar Zabel sambil mengatur nafasnya kembali.

"Terus-terus, dianya kek mana?" Tanya Zeera penasaran. Karena ini yang di tabrak tuh Mark loh. MARK LEE bukan MARKER. Apasih garing beut. "Yaa dia cuma nanya gue yang ngobrol sama dia ya abis itu udah gue pergi, kebelet." Cerita Zabel.

"Sayang lo kebelet. Padahal bisa jadi di ajak jalan sama Mark." Ujar Zeera. "Mana ada di ajak jalan. Di suruh pulang iya." Ucap Zabel sambil duduk di atas kasurnya.

"Yaudah, udah kenapa bangun lagiii... Tiga puluh menit yang lalu lo bilang mau tidur udah tidur gue juga pengen tidur." Ujar Zeera sambil mendorong tubuh Zabel agar kembali ke posisi tidurnya. "Gue ke kamar sebelah ya, night..."

Paginya Zeera dan Zabel berencana pergi ke taman kota sekalian mencari sarapan. Keduanya telah siap dengan pakaian kasual mereka.

"Eh katanya, SuperM nginep di hotel sini donk." Ujar Zabel memberi informasi. Zeera pun menatap gedung tinggi yang berada di sebelah kiri mereka. "Masa sih?" Tanya Zeera. Zabel pun mengangguk sambil menatap gedung tersebut.

"Eh makan di sana yuk!" Seru Zeera sambil menarik tangan Zabel menuju sebuah restoran Jepang yang berada di sebrang jalan. "Ayo sih ayo, tapi jangan tarik-tarik juga Zeeraaa!" Teriak Zabel berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Zeera. Zeera pun hanya cengengesan.

Setelah masuk ke dalam, mereka segera memesan makanan mereka disertai minum. Setelahnya mereka duduk di sebuah meja makan yang berada di sana.

Mereka asik RRC sampai tidak sadar bahwa Lucas dan Mark tengah berjalan masuk ke restoran tersebut. Bahkan tidak sadar juga saat tiba-tiba dengan pedenya Lucas berjalan ke meja mereka.

"Ehem, permisi yeorobun." Sapa Lucas membuat Zeera dan Zabel menengok. Zeera terlihat bengong dengan mulut yang terbuka sedangkan Zabel hanya menunjukkan wajah kaget.

Mereka pun mengobrol, bersama Mark juga. Tapi sedari tadi Mark hanya diam tidak berusafa sama seperti Zabel di sebelah nya. Bahkan saat Lucas menyuruhnya mengobrol dengan Zabel, keduanya terlihat begitu... gugup.

"Zeera tau gak?" Tanya Lucas berbisik. Zeera pun menggeleng. "Mark su-" Sebelum Lucas melanjutkan kalimatnya Mark sudah terlebih dahulu memotong. "Diam!"

"Pokoknya Mark suka sama seseorang. Lagi jatuh cinta dia. Sama temen kamu." Ucap Lucas lagi. Kali ini dengan bahasa Mandarin agar Mark tidak mengerti. Zeera pun tertawa. "Masaa?" Tanyanya sambil tertawa pelan.

"Iya. Dia DM temen mu pake fake acc. Jangan beri tau temen mu, kasian dia." Ucap Lucas sambil terkekeh pelan. "Kami perlu balik ke hotel. Besok gak ada konser, jika ingin bermain dateng aja." Ujar Lucas lalu beranjak pergi bersama Mark.

"Zabel lo gapapa?" Tanya Zeera yang bingung melihat Zabel yang bengong. "Gue gapapa, cuma shock aja duduk sebelahan sama Markeuuu..." Jawab Zabel dengan senyum yang terbit di wajahnya. "Iyain lah." Ujar Zeera.

"Pulang yuk Crut!" Seru Zeera sambil berjalan ke arah kasir, membayar makanan yang tadi ia dan Zabel makan. Tapi kok...

"Meja dua belas sudah di bayar dek." Ucap penjaga kasir tersebut. "Hah? Kita baru juga selesai." Ujar Zeera kepada penjaga kasir tersebut.

"Tadi di bayar sama cowok dua orang. Ganteng-ganteng sama tinggi." Jelas penjaga kasir tersebut. Zeera pun berterima kasih lalu berlalu pergi bersama Zabel.

"Kayanya Mark sama Lucas yang bayarin." Celetuk Zabel sambil menatap layar handphonenya. Sedari tadi ia menunggu Marka untuk memberi info kapan ia mengembalikan dompetnya. "Kayanya." Ucap Zeera balik.

TBC...

SUPER CONCERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang