hai im! apa kabarnya nih?
hope you all always stay safe and stay healthy yaa!
reminder : don't forget to wear your mask everywhere you go!
jaga kesehatan ya!!btw, di part ini gak sedih kok, ini isinya part yang uwu uwu, hihi🤪
°°°
°°°
Pagi ini Awan berangkat ke sekolah dengan menggunakan angkot, seperti biasa, itu adalah transportasi yang sudah menjadi bagian dalam perjalanannya menggali ilmu sejak SMP. Alasan dibaliknya adalah, karena sepeda yang biasa digunakannya sudah rusak karena terlalu lama dan terlalu sering digunakan, sudah kira-kira 5 tahun.
Awan berjalan di daerah koridor sekolah, gadis itu menutup separuh wajahnya menggunakan masker berwarna putih, menghindari semua tatapan yang nantinya sudah dipastikan akan tertuju padanya jika ia tidak menggunakan masker. Karena tanpa menggunakan masker, maka akan terlihat dengan jelas wajah lebam-lebamnya yang baru saja dia dapatkan kemarin dari kedua orangtuanya.
Saat sudah tiba waktunya untuk pelajaran berlangsung, semuanya berjalan dengan lancar dan tidak ada halangan, hingga salah satu guru mata pelajaran fisika memperhatikan wajah Awan yang tertutup masker. Menanyakan pertanyaan seputar mengapa dia menggunakan masker, dan terlihat bahwa gadis itu menjawab dengan alasan bahwa dia sedang terkena flu dan tidak ingin menularkan flu-nya itu kepada teman-temannya yang lain.
Bohong, semua itu kebohongan.
Karena pada kenyatanya, Awan adalah gadis yang sangat pandai, pandai dalam menutupi rasa sakitnya.
°°°
"Apa apaan sih lo?!" Awan menepis tangan seseorang yang baru saja menariknya hingga ke UKS pada saat jam pulang sekolah.
Awan menatap orang itu dengan datar, "Maksud lo apa? Sentuh orang dengan sembarangan dan tanpa izin? Apa itu sopan?"
Aditya hanya diam, melepas masker yang sedang Awan gunakan dengan tiba-tiba, membuat gadis itu terkejut atas tindakan pria satu ini.
"Apa apaan sih lo?!"
"Lebam di muka lo itu harus cepet di bersihin. Harus di kompres sama air dingin dan di olesin salep."
"Terus, kalo gue gak mau, lo mau apa?"
"Kalo lo gak mau, ya gue mau maksa."
Awan menggelengkan kepalanya heran, tidak habis pikir dengan jawaban pria yang ada di hadapannya ini. Gadis itu menarik masker yang ada di genggaman Aditya, membalikkan tubuhnya dan melangkah untuk keluar UKS.
YOU ARE READING
BANDUNG DAN AWAN
Random𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐥𝐨𝐦𝐛𝐚, 𝐥𝐨𝐦𝐛𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐲𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠-𝐦𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠. 𝙱𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝙰𝚠𝚊𝚗 - 𝚞𝚛 𝚏𝚊𝚟 𝚊𝚗𝚘𝚗𝚒𝚖 °°° "karena, aku gak bisa bikin kamu untuk tetap bertahan...