____
"Takata buka pintu"
Ceklek
"Om ngapain kesini"
"Masuk, kita bicara didalem" ucap junkyu sembari masuk kamar mashiho
Mashiho yang bingung sekaligus senang karena om nya Dateng langsung lupa kalo tadi kamarnya berantakan karena dia.
"Om kok tum-"
"Takata!!"
"E-ehh iya om ada apa"
"Kamu ngapain berantakin barang-barang"
"Ehh, itu tadi ada kecoa terbang" jawab mashiho agak gugup, karna baru inget.
"Kamu pikir saya bakal percaya" ucap junkyu sembari menoleh kebelakang, lebih tepatnya menatap mashi.
"Emmm"
"Okey back to topic".
"Kamu yang nampar jihoon-kan" ucap junkyu sembari duduk dipinggiran kasur mashiho
Mashiho hanya diam dan tidak berniat menjawab pertanyaan om nya itu.
"Jawab takata mashiho.!" Ucap junkyu dingin
"Iya!! Puas!!" Ucap mashiho kesal
"Kenapa?! Kenapa kamu tampar tunangan saya.!"
Mashiho pun menghampiri junkyu yang masih duduk dipinggir tempat tidur
"Ngapain malah nyamperin" ucap junkyu dingin dan hendak berdiri
Tak menyia-nyiakan kesempatan, mashiho Langsung menahan tubuh junkyu untuk tidak bangun dari posisinya dengan cara duduk dipangkuan sang om tampannya itu.
"Turun.!"
Mashiho diam tak menjawab, dia malah memeluk erat tubuh sang om tak peduli resikonya nanti.
"Takata.! Kau masih memiliki telinga bukan.!" Ucap junkyu datar
"Om sebentar aja, biarin kayak gini aku kan gak pernah om manja" ucap mashiho sembari mendongkak menatap junkyu
"Cihh, cuman bentar dan cuman hari ini" ucap junkyu malas
Mashiho mulai tersenyum mendengar ucapan junkyu, dia pun menarik kedua tangan sang om dan meletakkannya di pinggangnya.
junkyu hanya menghela nafas pasrah karna lelah atas kelakuan mashiho
"Om kenapa kita harus sepupuan sih-
Aku gak mau jadi sepupu om"
"Terus kamu mau jadi apa saya?!!"
"Cio maunya jadi istri om aja" ucap mashiho
"Takata..."
"Kenapa sihhhh harus jadi sepupu, cio bener bener gak mau, cio kan cinta sama om kenapa harus jadi sepupu" ucap mashiho dengan nada bergetar sedangkan Junkyu hanya diam dan tak ingin menanggapi
"Kenapa om malah tunangan sama orang lain, om juga gak nunggu mashi pulang dari asrama"
"Kau tau kenapa aku membencimu??"
Ucap junkyu sembari menarik dagu mashiho menghadapnya.
"Gak"
"Karna rasa cintamu itu"
Ucap junkyu sembari mengelus rambut mashiho dengan lembut(?), Sementara mashiho menikmati elusan pria yang dia cinta itu.
"Karna cintamu itu, kau dan aku seperti hitungan 0+0...
Gak akan menghasilkan angka yang lain"
Ucap junkyu menurunkan elusan ke pipi.
"Tapi kita belum dicoba"
"Dan tidak akan pernah bisa mencobanya" ucap junkyu sembari melepaskan elusannya itu.
"Tapi kenapa?!!" Ucap mashiho memaksa
"Karna sebentar lagi aku akan menikah dah memiliki keluarga sendiri" ucap junkyu sembari mengangkat mashiho dari pangkuannya
"Nggak om nggak boleh nikah!!" Ucap mashiho mengeratkan pelukannya
"Nggak bisa"
"Kenapa nggak bisa om cuman tinggal batalin ajakan?! Kenapa susah banget sihh!!!"
"Karna membatalkan sebuah rencana itu sulit
Jadi lepaskan aku harus menyusul jihoon"
"Nggak!! Sekali aja om tidur sama mashi yah..."
"Nggak!!"
"Om..ayolah sekali aja" mashiho mendongkak menatap mata junkyu sedangkan junkyu hanya menghela nafas berusaha sabar
"Gk mashiho saya harus nemenin jihoon tid-"
Ceklek!
Mashiho dan juga junkyu langsung melihat kearah pintu yang terbuka itu
"Jihoon?!!"
TBC
_________