1. Lahirnya Putri Kesayangan

68 4 1
                                    

🌞Dikediaman Keluarga Askara🌞

Panas terik matahari menyinari dunia, lahirlah anak perempuan dari Saka Dirga Askara dan Sri Dewiyani Askara.Ia memiliki dua saudara kandung laki - laki yang sangat jenius.

"Wah beneran Aa punya ade cewe?"

"Holee punya ade cewe! Mah, ade kok aneh sih Mah diem ga gelak?"

"Apasih kamu mah Na. Mah, ade cantik ya Mah lucu gak kayak Nara. Hahahaha" kata Surya Aditya Askara anak berumur 9 tahun yang mengejek adik laki - lakinya.

"Ih apa ya liat aja mukanya mirip Nara" balas Nara Nirgaha Askara bocah berumur 5 tahun itu yang tidak terima ejekan kakaknya.

"Ga, mukanya mirip Aa. Enak aja muka cantik gini dimiripin sama bocah cadel kayak kamu". Ejekan Surya yang terus dilontarkannya untuk membuat Nara menangis.

Mereka membuat kedua orang tuanya gemas. Surya dan Nara sangat mendambakan adik perempuan, terutama Surya yang dulunya antusias saat kelahiran Nara yang ia kira adik perempuan ternyata malah Nara yang keluar. Kan kecewa Surya.

"Kalian ini ribut mulu, kenapa sih?" Tanya Papa.

"Aa jahat, huwaa Papa, hiks Aa jahat bilang Nala cadel". Adu Nara pada Papanya.

"Iya 'kan bener Nara cadel. Udah cadel cengeng lagi huh dasar." Ejekan Surya membuat Nara menangis kencang.

"HUWAAA. HIKS AA GALAK. HUWA"

"Surya gak boleh gitu jadi kakak!" peringat Mama.

"Yaudah maaf, gak cadel sih cuman ga bisa bilang rrrr. Hahahahahaha." Tawa mereka pecah menggoda Nara.

"Huwaaaaaa Nala malah ama Aa hiks huwaaaaa" Tangis Nara semakin pecah karena sikap jahil kakaknya itu.

Surya pun bingung harus apa untuk meredakan tangis Nara.

"Eh gimana nih? Malah nangis kenceng" Tanya Surya pada sahabatnya agar membantu meredakan tangis Nara.

"Gatau" Jawab singkat padat dan datar, lalu sahabatnya itu meminta izin pada Sri untuk menggendong bayi perempuan yang baru lahir itu.

"Mine. Selamanya kau milikku" batin anak itu sambil menatap bayi yang ia gendong.

Surya kesal dengan sahabat datarnya itu lalu satu ide muncul untuk menghentikan tangisan Nara. Apalagi kalau bukan membeli coklat atau ice cream makanan favorite Nara.

"Maafin Aa ya, yuk kita beli ice cream. Udah jangan nangis lagi." Surya mengendong Nara sambil menawarkan membeli ice cream.

"Ayooo meluncul A. Nala mau ice cream laca sotobeli."

"Halah cadel" Ucap bocah perempuan satu tahun lebih tua dari Nara.

"Ih kamu nyebelin" Ucap Nara sambil mengerucutkan bibirnya.

"Strowbery sayang, bukan sotobeli." Ucap Surya membenarkan Nara.

"Heh! Jangan sampai lecet ade perempuan aku yaa!" Peringat Surya pada sahabatnya itu.
.
.
.
.
.

🍦|Toko Ice Cream|🍦

Surya dan Nara pergi ke toko ice cream yang tak jauh dari rumah mereka. Sampai di toko ice cream Nara terus mengoceh akan mengajak adiknya membeli ice cream tiap hari.

"Aa"

"Hm"

"Aa"

"Hm"

"Aa ih"

"Iya apa Nara?" Tanya Surya pada adiknya

"Nala bilang tadi didengel ga sih sama Aa?" Tanya Nara pada kakaknya.

"Aa"

"A"

"Aa ih"

"Aa gamau ngasih ade ice cream ya huwaaa." Tangis Nara pecah karena kakaknya diam daritadi.

"Nara, dengerin Aa ya! Nanti kita ajak Nur beli ice cream tapi jangan banyak - banyak, kayak kamu gini beli 10 cup ice cream nanti Nur demam kalo dibeliin banyak gini." Kata Surya yang melihat adiknya sejak datang di toko langsung mengambil banyak ice cream.

"Nah, Aa mau nanya ini ice cream buat siapa aja?" Tanya Surya

"Buat Nala 9, buat Aa 1, hehe." ucap Nara sambil menunjukan senyum manisnya.

"Lah kok Aa cuman dikasih 1 sih?"

"Biarin."

"Yaudah, tapi nanti taro di kulkas ya! Jangan dimakan langsung semuanya." Kata Surya sambil menggendong Nara ke arah kasih untuk membayar ice cream.

"Aa. Hayu pulang A."

"Nara mau jajanan yang lain?"

"Nggak mau Aa, Nala pengen pulang, pengen liat Nur"

Mereka pun pulang ke rumah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🔥Di Keluarga Lain🔥

Ada anak laki - laki berumur 5 tahun yang kebingungan melihat muka adiknya baru lahir ditutupi oleh kain, anak laki - laki itupun bertanya pada Bapaknya.

"Pak kok néng aneh ya Pak?" Tanya anak laki - laki itu.

"Aneh gimana Aa?" Bapak bukan menjawab malah menanya balik.

"Gak aneh juga adik kamu ini cantik" ucap Bapak.

"Pak kenapa muka néng ditutup?"

"Pak kenapa atuh ga dibuka kainnya?"

"Pak?"

"Pak?"

"Pak?"

"Pak?"

Tanya anak laki - laki itu bertubi - tubi sehingga membuat Bapaknya jengah.

"Atos atuh, da énéng teu kunanaon, serabeun matak ditutupan gé". Jawab Bapaknya.
(Udah, énéng gak apa - apa, silau jadi ditutupin juga)

"Tapi Pa, kumaha mun néng teu bisa napas?"
(Tapi Pak, gimana kalo néng gak bisa nafas?)

"Bisa Aa, néng ga apa - apa bisa nafas--" ucapan Bapaknya digantung dan dilanjutkan dalam hati "ᮊᮜᮅ ᮘᮨᮛᮓ ᮓᮜᮙ᮪ ᮛᮌᮑ"

Anak laki - laki itupun membuka kain yang menutupi adiknya. Ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Kunaon Aa?" Tanya Ibu.
(Kenapa Aa?)

"Ieu Ma. Si Enéng aneh niganan"
(Ini Ma. Si Eneng kok aneh)

"Ssstt, 'kan Bapa tos nyarios tong dibuka!" Bapaknya pun langsung menutup kain dan menyimpan bayi itu.
(Ssstt, 'kan Bapak udah bilang jangan dibuka!)

"Pak si Eneng mau dibawa kemana Pak?"

"Pak ikut Pak!"

"Pak" Ucap anak laki - laki sambil mengejar Bapak dan adiknya.


___________________________________

___________________________________
Hallo selamat membaca ya, ini adalah cerita absurd yang ada dalam pikiran Aku. Hahhahaha maaf kalau ngaco dan ada typo - typo😅🙏
Sampurasun. Hatur nuhun ka anu parantos maca 😸

Hyanr_

06 September 2021

Nuraina S.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang