Chapter 2

234 15 2
                                    

Sekarang aku sudah berada didalam mobil Nial, aku tidak berbicara sepatah kata pun karena sedang gelisah sekarang. Aku hanya menyuruh Nial mengemudi lebih cepat. Sadar sedari tadi Nial menatapku cemas, tetapi aku mengabaikannya sungguh aku sangat cemas dan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Sekarang mobil Nial sudah memasuki daerah rumahku saat sudah mendekati rumah ku dan aku melihat March berdiri depan rumahku sepertinya dia menungguku. Nial berhenti tepat di depan March. Aku berterimakasih kepada Nial dan bergegas turun dari mobilnya tetapi sebelum aku membuka pintu lenganku ditahan oleh Nial, aku berbalik lalu sesuatu yang lembab menempel dipipiku, sungguh aku terkejut, senang tetapi perasaan ku masih tetap gelisah, lalu dia mengusap pipiku lembut

"everything gonnabe alright Elle."

dia berbicara seperti itu seakan akan tau apa yang sedang terjadi.

"i hope." aku melempar senyum paksa kepadanya dan turun dari mobilnya. Aku melambaikan tangan dan menunggu mobilnya menjauh lalu berbalik dan Jonathan langsung memelukku aku membalas pelukannya erat.

"ayo masuk," ucap Jo seraya melepas pelukannya.

Aku tidak terkejut saat masuk kedalam rumah, aku hampir terbiasa dengan keadaan seperti ini. Banyak serpihan kaca dan jejak darah dilantai marmer. Rumah ini sudah tidak berbentuk.. maksudku sangat kacau. Aku menemukan ibuku sedang duduk menekuk lututnya sambil menangis, dengan keberanian yang aku buat aku menghampirinya "mom?" Dia mendongak dan menatapku benci, mendorong ku dia bangkit dan langsung menamparku keras hingga aku tersungkur aku tau ini semua akan terjadi, aku merasakan cairan logam ah sial sudut bibirku berdarah.. aku bangun dan menatap ibuku dalam mengapa selalu aku, mengapa ini terjadi apa salahku saat ibuku ingi  menamparku lagi sebuah tangan menahannya "cukup mom" bentak Jo keras ibuku langsung memeluk Jonathan dengan tersedu sedu "dia jahat my son dia telah merebut semuanya, dia ingin membunuhku" ucap ibuku sambil menangis dan ibuku melepas pelukannya dan lgsg mendorong Jo menjauh dia langsung berbalik menatapku tajam aku hanya diam ditempat siap untuk merasakan tangan panas itu lagi tangan yang dulunya digunakan untuk mengusap kepalaku dan menghapus air mataku *plaakkk* tangan itu mendarat sempurna dipipiku sudut bibirku robek dan dia menamparku terus sampai aku terkapar dan Jonathan menahannya "mom cukup, mom dia keyle mom keyle" kali ini Jo lebih sabar "hah aku tidak perduli jalang sepertinya" tbtb momku lemas dan langsung pingsan aku hanya memandang lesu Jo yang menggendong momku ke kamarnya.

        Kalian pasti bertanya-tanya mengapa momku seperti itu kepadaku? Dia mengidap penyakit borderline. Borderline adalah penyakit kelainan jiwa dg emosi yg tdk stabil dulu ibuku sering menyakiti dirinya sendiri bahkan hampir sampai memotong lidahnya. Tapi semenjak dia mengikuti terapi dia sudah tidak pernah menyakiti dirinya sendiri bisa dibilang sudah normal. Tapi beberapa bulan belakangan ini ibuku kembali mengidap penyakit kelainan jiwa yang hampir mirip dg saiko atau memang saiko. Suatu ketika ketika aku pulang sekolah, aku terkejut karena anjing peliharaanku mati dengan luka tusuk dimatanya terkejut sungguh sangat terkejut aku masuk mencari ibuku sambil menangis, lalu aku menanyakan mengapa anjingku bisa mati dan dia malah menjawabnya dg mengeluarkan sebuah pisau yang sudah ada bekas darah. Aku takut aku berjalan mundur sampai tubuhku bertabrakan dg dinding rumah dan saat itu dia menamparku dan menggoreskan pisau yang dia pegang ke pipiku. Tangisku semakin menjadi saat itu aku tidak bisa berkata apa apa sampai jonathan datang. Esok harinya setelah kejadian itu momku lupa dg apa yg telah dia lakukan kepadaku bahkan dia sampai terkejut lalu langsung mengobatinya. Aku tahu ibuku kelainan jiwa semenjak hari itu. Aku sedih melihatnya seperti itu yang membuatku lebih sedih dia selalu menyiksaku. Dia tidak pernah menyakiti kakaku sekalipun dan penyakit itu tidak pernah kambuh jika ada dady. Dia selalu melampiaskan amarahnya kepadaku tapi mengapa? Bukankah aku adalah anaknya sendiri? Ah aku terlalu lelah untuk memikirkannya skrg. Aku ingin sekali membawa momku ke psikiater tapi aku takut.

The Heart Wants What It Wants [Bieber Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang