Chapter 6

161 13 3
                                    

"Aku tidak bisa melibatkannya, aku harus bicara dengannya"
"Jika kau bicara dengannya selesai sudah"
"Tapi aku tidak mau ia terlibat, atau kita harus membawanya kepihak kita"
****
#Author POV#
Keyle sedang duduk dibangku sekolahnya sambil mendengarkan lagu di ponselnya
"Good morning sweety" keyle mendongak "too" jawaban yang singkat! Haha "too? Hanya too??"
Keyle hanya mengedikkan bahu
"ayolah elle ada apa dengan mu?"
"Mulai sekarang panggil keyle saja ok?"
"Tidak aku mau yang berbeda dengan yang lain"
"Ah terserahlah" keyle hanya memainkan ponselnya dan mengabaikan Niall yang menatapnya dengan puppy face. Justin tiba tiba masuk dengan Selena yang setia disampingnya "hi.. sweety Elle"
"Oh hi.." balas keyle acuh
"Sel.. lebih baik kau pergi ke kelasmu"
"Tidak mau justin!"
"Sel.."
"Okay okay.. sampai ketemu istirahat nanti"
"Yayaya" jawab justin jengah
"Hey ada apa dengan kalian pagi ini"
Justin dan keyle mengabaikan Niall
"Cih! Kalian ini menyebalkan sekali!"
Niall berbalik dan tidak ada yang bicara setelah itu sampai guru kimia masuk. Ms. Grace langsung menulis soal di papan tulis, keyle juga masih sibuk dengan ponselnya dan justin yang duduk bersebelahan dengan keyle juga sibuk memperhatikan gadis itu.
"Siapa yang bisa mengerjakan ini?" Ucap Ms. Grace setelah selesai menulis 2 soal. Keyle hanya menatap papan tulis sejenak dan langsung menyimpan ponselnya di tas
"Ms. Highmore?" Keyle sebenarnya sangat benci dipanggil dengan panggilan itu karena semua akan tau bahwa Keyle adalah putri seorang Charles Highmore
"Aku sedang dalam mood yang tidak baik" jawab keyle santai, tetapi ia tetap maju dan mengerjakan salah satu soal itu dengan rinci dan benar. Satu soal lagi dikerjakan oleh Justin. Dan setelah itu Ms. Grace memberikan materi sampai istirahat

****
Keyle, Niall dan Justin jalan bersama ke kantin sekolah
"Ms. Grace membuatku mengantuk dengan penjelasannya yang tidak masuk sama sekali ke otak ku yaampun sepertinya habis ini aku akan membolos pelajaran dan tidur di perpustakaan" ucap niall sambil menguap "aku sepertinya akan ikut dengan mu, dikelas membosankan sekali, lagipula sehabis ini pelajaran Mr. Tom" keyle berbicara
"Dan aku akan melaporkan kalian berdua kepada Mr. Tom, sepertinya itu menyenangkan" keyle langsung menjitak kepala Justin "oh lihat saja jika kau berani bieber!" Mereka bertiga sampai sampai dikantin dan berdiri diambang pintu melihag sekeliling untuk mencari tempat duduk "Justin!!" Dia lagi. Siapa lagi kalau bukan Selena
"Aku menunggumu sejak tadi, ayo aky sudah menempati tempat untuk kita"
"Jadi kita yang kau maksud?" Kata Niall, Selena memutar bola matanya
"Kita" sambil menunjuk justin, keyle, niall dan dirinya. Lalu niall menunjukan serentetan gigi rapinya konyol sekali.
Ponsel keyle berdering, ia langsung mengeluarkannya dari saku bajunya dan melihat nama yang tertera disana Emily. "Kalian duluan saja, ada urusan sebentar" ucap keyle sambil menunjukan bahwa ada panggilan masuk di ponselnya
"Okay, see ya sweety"ucap niall sambil ngewink. Keyle mengabaikannya sedangkan Justin menahan kesal entah mengapa Justin tidak suka melihat keyle digoda oleh lelaki lain.
Keyle berjalan menjauhi kantin dan duduk di tempat duduk yang ada di pinggir lapangan
"Ya em"
"Apa aku mengganggu belajarmu"
"Aku sedang istirahat, ada apa?"
"Mommy mu keyle, sepertinya kau tau apa yang terjadi, kau juga tau itu tidak akan reda jika kau tidak datang, dan kau tau apa yang harus kau lakukan bukan?"
"Apa hidupku tidak bisa tenang? Baru dua hari aku menenangkan diri!"
"Ya tapi dia terlihat sangat buruk saat ini dan dia mencarimu"
"Hmm baiklah" keyle langsung menutup teleponnya dan menutup wajahnya dengan telapak tangannya
Apa lagi yang akan terjadi?!

*****
Keyle sedang duduk di padang rumput di dekat Highmore circuit ditemani Emily dan seember ice cream oreo
"Bicaralah keyle" Emily yang sedari tadi diabaikan memohon kepada keyle
"Keyle.. aku takut kau terkena gangguan jiwa sungguh" emily bergidik ngeri "mungkin sebentar lagi em" Emily tersenyum karna keyle sudah mau membuka suaranya
"Berteriaklah atau lakukan apapun yang membuat hatimu lega"
"Aku sedang mencoba menghabiskan ice cream ini"
"Aku minta maaf" ucap emily murung
"Untuk?"
"Aku yang menghubungimu dan menyuruh mu pulang"
"Tak apa em, aku mengerti jangan salahkan dirimu seperti orang bodoh!"
Emily hanya diam
"Huh aku tidak kuat, aku akan memberikan ice cream ini kepada bartender saja, ayo ikut aku" keyle menarik emily dan mendorong emily masuk ke mobilnya dan menyerahkan ember ice cream padanya dan dia duduk dibelakanh kemudi, ia mengemudikan mobilnya dengan gila dan sampai di depan sebuah Club ia langsung memakirkan mobilnya dan masuk,emily hanya mengikutinya
Keyle duduk di pinggir meja bar dan emily disampingnya "hey, kau ini untukmu!" bartender bernama Tia itu menghampiri keyle "Hai keyle, sudah lama ya haha, mau apa?"
"Brandy"
"Oke.terimakasih ice creamnya kau yang terbaik" keyle memang kesini kalau dia sedang tidak baik untuk minum atau bercerita kepada Tia, tidak keyle anak baik baik. Tia pun juga begitu karena ia harus mencari uang ia terpaksa menjadi bartender di sebuah club malam dengan pakaian seksi tentu saja. Tia menuangkan brandy kedalam gelas kecil dan memberikannya kepada keyle. Ia langsung mengenggak habis miniman itu sambil meringis "wow rasanya agak aneh sudah lama sekali"
"Keyle kau meminumnya?" Emily menatap keyle tidak percaya
"Kau mau? Kau belum cukup umur emily"
"Dan kau sudah cukup umur?!"
"Setidaknya aku sudah 17 tahun"
"Oh tentu saja setelah ini siapa yang akan menyetir mobil?" Biasanya kalau keyle mabuk Tia membawa keyle ke rumahnya
"Aku tidak akan mabuk em.." setelah berjam jam ternyata pernyataan itu memang salah keyle sudah menghabiskan 2 botol brandy tentu saja ia mabuk berat sekarang
"Hey bartender! Mana lagii" ucap keyle sambil mengetuk ngetuk gelasnya "sudah cukup keyle kau sudah mabuk berat" ucap Tia
"Astaga keylee sekarang sudah jam 1 malam, bagaimana kita bisa pulang aku bisa dihabisi oleh Jonathan atau Wanda"
"Hei kau.. wanda itu wanita gila ia tidak mungkin menghabisi mu, dia hanya akan menghabisiku"
"Mau aku antar, aku bisa menyetir" usul tia "tapi aku tidak mungkin membawanya pulang seperti ini duuh" emily sedari dari jalan mondar mandir ia sangat gusar karena Jonathan sudah meneleponnya berkali kali. Keyle tiba tiba menangis "sakit sekali kau tau sakit, kau lihat ini..ini cap kasih sayang dari ibuku, hahaha rasanya sakit" sudut bibirnya memang terluka dan pipinya memar itu sudah biasa efek mabuk memang seperti ini. Emily yang melihat keyle seperti itu meringis, membayangkan ia berada di posisi keyle namun sekarang yang lebih ia pikirkan adalah cara untuk pulang "Emily berpikir emily!" Tiba tiba saja emily mendapat ide
"Keyle berikan ponselmu"
"Ambil sendiri"
"Dimana?" Keyle mengeluarkan ponsel itu dari kantung hotpantsnya
"Nih ambil saja ponsel murahan tak berguna itu" emily langsung mencari kontak seseorang dan meneleponnya
"Hallo. Maaf mengganggu apakah kau sudah tidur"
".........................."
"Ini emily, keyle sedang mabuk berat ia tid-"
"..........................."
"Club tidak terlalu jauh dari Highmore circuit" telepon dimatikan.
"Ah! Menyebalkan sekali!" Emily duduk disamping keyle yang tertidur dimeja bar
"Emily!"
"Justin. Kau cep-"
"Yaampun kenapa kau biarkan keyle mabuk?" Emily masih menatap Justin tidak percaya baru saja ia meneleponnya dan sekarang orang itu disini! Luar biasa!
"Hey Emily!"
"Em uh aku sudah melarangnya justin tapi tetap saja!"
"Yasudah ayo" Justin langsung menggendong keyle yang tertidur dan Emily berpamitan dengan Tia
"Hey apa yang kau lakukan brengsek!" Keyle memberontak dan justin menurunkan keyle lalu ia jatuh. Justin ingin membantu keyle bangun namun keyle menolak "Jangan sentuh aku! Aku bukan wanita murahan!" Keyle berdiri sendiri dan berjalan entah kemana, Justin dan Emily mengejar keyle "Keyle kita harus pulang!" Emily teriak. Justin dengan cepat menggendong Keyle, ia memberontak namun setelahnya keyle memuntahkan isi perutnya di kaus justin. "Great keyle" Justin menidurkan keyle di jok belakang mobilnya, emily sudah duduk di bangku depan dan Justin dibelakang kemudi tentu saja.
"Terimakasih Justin"
"Bagaimana bisa?" Tanya justin yang sedang mengemudi mobilnya
"Dia sedang tidak baik Justin"
"Tapi tidak seharusnya ia seperti ini"
"Hmm memang" Lalu mereka diam. Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai karna jalanan sepi dan justin memakai kecepatan tinggi
Justin menggendong keyle dan masuk ke rumahnya diikuti Emily yang ketakutan di belakangnya. Saat mereka masuk Jonathan yang sudah menunggu langsung menghampiri mereka "Keyle kenapa?" Tanya Jonathan khawatir
"Ia tidur" jawab justin dingin
"Dan kalian dari mana saja baru pulang selarut ini, besok kalian harus sekolah!"
"Kami hanya bersenang senang" emily hanya diam dan tidak berani menatap Jonathan. Jonathan mencium bau tidak enak saat berdiri di dekat Justin mereka, justin yang menyadari itu "keyle habis muntah dan mengenai kausku"
"Emily bisa antar aku ke kamar keyle"
"Ba- baiklah"
"Kalian kira aku bodoh, aku tau ini bau alkohol, dan keyle muntah karna habid meminumnya bukan?"
"Kalau iya kau mau apa?" Ucap justin menantang
"Lebih baik kau pulang Justin, aku yang akan menyelesaikannya" bisik emily, justin menggeleng dan emily hanya pasrah sekarang
"Emily bagaimana bisa kau biarkan keyle mabuk?!" Bentak Jonathan kepada emily
"Ini bukan salahnya, dan ini juga bukan salah keyle. Ini salahmu, Kau tidak bisa menjaganya dengan baik sehingga ia menjadi seperti ini" jawab justin datar
"Tau apa kau soal keyle, aku menjaganya dengan baik, aku sangat menyayanginya"
"Kalau kau menjaganya dengan baik ia takkan terluka dan tersiksa seperti ini, dan kalau kau menyayanginya kau takkan membiarkan siapapun menyakitinya sekalipun itu ibunya sendiri, Ayo em" Jonathan membisu mendengar penuturan justin, ia benar namun inilah yang diinginkannya jonathan tidak bisa berbuat apapun

The Heart Wants What It Wants [Bieber Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang