Begining!

8 6 10
                                    

SELAMAT MENIKMATI!!
HAPPY READING!

____________________________________

Berada di puncak kejayaan dan dimasa keemasan nyatanya tak membuat suatu negeri menjadi damai. Sebab keberhasilannya mengundang banyak lebah pengganggu yang iri melihat keindahan dan kekayaan suatu bunga, hingga keinginan untuk mencuri madu itu muncul. Tak hanya dari satu atau dua pihak, negeri yang hanya menginginkan kedamaian bagi rakyatnya itu menerima pemberontakan dari segala sisi.

Masa kejayaan hampir luluh lantak, hingga secara tiba-tiba kabar angin kian cepat beredar. Kabar yang sedikit menghantarkan angin segar bagi sang penguasa.

"Seorang pemimpin akan hadir disaat Negeri ini berada diambang neraka. Yaitu pada saat bulan penuh dengan aura yang kuat, angin utara bersama badai kebahagiaan mengiringi kehadirannya. Seorang wanita dengan jiwa yang sesuci 5 Onyx Keabadian dan keberanian 3 legenda perang. "

Selain terkenalnya kekayaan dan kemakmuran tempatnya, Negeri bernama Zeuvern juga merambah naik pamor nya karena adanya benda sakral bernama "Onyx 5 warna Keabadian." Benda tersebut adalah warisan leluhur dengan berbagai kekuataan Dewa.

Hingga kabar yang entah berasal darimana tersebut akhirnya sampai pada telinga si pemimpin musuh.

"Bulan yang penuh dengan aura yang kuat angin utara? Apa maksudnya?"

"Menjawab tuanku, jika aku tak salah menerka. Itu adalah waktu yang terjadi setiap 100 tahun sekali. Purnama merah dengan topan badai yang dahsyat!" jawab tangan kanan orang tersebut.

Lelaki paruh baya yang nampak masih bugar itu mulai manerawang, mendengarkan dengan seksama penjelasan bawahannya.

"Lalu, kapan saat itu terjadi?" tanyanya kemudian.

"Terhitung 4 hari lagi, tuan!" jawabnya yakin.

Lelaki itu lalu tersenyum licik, "Kalau begitu, musnahkan semua bayi yang lahir pada hari tersebut. Jangan sisakan satupun! HAHAHHA!" Tawanya menggelegar memenuhi ruangan megah yang temaram.

"Baik, tuan!" Lelaki dengan pakaian pengawal khas kerajaan itu kemudian pergi, menyiapkan segalanya agar sang tuan puas.

***

4 hari kemudian, ramalan itu nyata adanya. Tengah malam buta hujan badai menerpa kian lebat, tapi anehnya bulan purnama malah menyala merah bak semesta merestui dan melindungi sesuatu yang tengah terjadi.

"Kau sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, bukan? Bawa dia sejauh mungkin, biar masalah disini, Ayah yang akan mengatasinya."

"Baik, Ayah!"

***

"Maafkan aku, priamu ini tak bisa melindungimu secara langsung. Tapi percayalah, aku selalu ada disekitarmu. Takkan kubiarkan bahaya mendekatimu sedikitpun. Hiduplah dengan baik!" Bisik seseorang dengan jubah bertudung yang menutupi sebagian wajahnya pada seonggok bagi perempuan di pelukannya.

Ciuman perpisahan dihadiahkannya pada dahi dan bibir bayi cantik itu, sebelum akhirnya dia menaruh bayi yang tengah tertidur itu pada box berisi bunga teratai biru dan sebuah papan nama. Ia mengetuk pintu rumah dihadapannya kemudian segera melesat, menuju sebuah pohon besar yang tak jauh dari rumah minimalis tersebut.

5 menit kemudian, muncul seorang wanita paruh baya. Beliau menatap sekaliling dan tak menemukan siapapun. Hingga pandangannya mengarah kebawah, ia seketika terkejut kemudian berteriak memanggil suaminya.

"Lihat, yah. Siapa yang tega membuang bayi secantik ini?!" Ujar si ibu.

"Benar, cantik sekali dia bu. Matanya sangat indah, mungkin ini hadiah dari tuhan untuk kita yang sampai saat ini belum dikaruniai malaikat kecil."

"Lihat, apakah ini nama untuknya?" ujar si suami.

"Phoenyx Aeryzandra, nama yang sangat indah. Bagaimana kalau kita panggil dia, Nyx?" usul si ibu yang diangguki si suami.

Mereka sangat bahagia mendapati bayi tersebut, sebab bertahun-tahun mereka berusaha nyatanya belum ada hasil. Syukurlah Tuhan membuka jalan lain atas keinginan mereka tersebut.

Si pria bertudungpun tersenyum samar. Merasa tak sia-sia menempatkan-nya di Bumi. Penyidikannya untuk menemukan tempat yang benar-benar membuatnya merasa cocok untuk menempatkan bayi itu ternyata berbuah. Disamping itu, ia bisa bolak-balik ke negerinya juga menjaga bayi perempuan itu karena aksesnya yang mudah dengan sejumlah kekuatan yang dimilikinya.

Melihat keadaan yang melegakan membuatnya bernapas lega untuk segera mengabari Ayahnya perihal misi ini.

***

"Bagaimana keadaan bayi itu?" tanya Raja.

"Dia sudah aku tempatkan di tempat teraman saat ini. Setidaknya untuk sekarang dia akan aman karena aku juga akan mengawasinya secara langsung," tegas pria bertudung itu.

Sang Raja hanya mengangguk, ya, takdir Negerinya berada di tangan bayi itu. Apapun itu, ramalan tersebut tak bisa dianggap sepele.

"Lalu, bagaimana dengan keluarga Zandra?"

"Mereka sementara Ayah amankan di istana timur. Sementara akan aman, mengingat badai belum juga reda. 'mereka' takkan menyerang untuk saat ini. Persiapkan saja untuk perang yang setelah ini pasti akan terjadi."

"Ya, ayah!"

"Bukan tanpa alasan ayah hanya menyelamatkan 1 diantara keduanya. Namun, karena ada kekuatan yang sangat besar ketika giliran kelahirannya."

Pria muda itu hanya diam, mengerti maksud sang ayah. Karena iapun merasakan sedari awal memang ada aura berbeda ketika matanya menatap manik abu itu, hingga membuat jantungnya yang tak pernah berdentang cepat, menjadi menggila hanya karena melihat senyum bayi cantik itu.

Ia sempat berpikir bahwa ia gila karena terpesona oleh seorang bayi, bayangkan saja. Tapi kemudian, ia ingat bahwa ia bukanlah manusia biasa. Hingga pantas rasanya untuk memiliki rasa itu pada bayi yang bahkan baru lahir tersebut.

Beberapa lama ayah dan anak itu saling diam, tiba-tiba saja pintu kamar tersebut diketuk berulangkali dari luar.

Setelah diperintahkan masuk, terlihat seorang Kasim yang raut wajahnya tampak sangat panik.

"Salam untuk yang mulia Raja dan pangeran mahkota. Yang mulia, ada kabar buruk!" ungkapnya.

Raja bernama Vaston itu mengernyit, "Ada masalah apa hingga kau begitu tergesa?" tanyanya.

Kasim bernama Xitra itu tampak melirik pangeran mahkota, "Katakanlah, pangeran bukan orang lain!" kata Raja seolah tahu maksud lirikan segan sang kasim.

"Tabir pelindung Permata Onyx 5 warna Keabadian tiba-tiba saja retak, kemudian terjadi ledakan dahsyat yang membuatnya terpental secara terpisah, Yang mulia!" jelasnya kemudian yang jelas saja membuat sang raja membelalakkan matanya.

"BAGAIMANA SEMUA ITU BISA TERJADI! KERAHKAN ORANG TERBAIK KITA DAN CARI BATU ITU SAMPAI KETEMU. AKU TAK MAU TAHU!" perintah sang Raja sebelum akhirnya memilih pergi ke tempat sebelum benta mistik itu hilang, sedangkan kasim tadi bersujud lantaran melihat kemurkaan sang raja.

"Semuanya pasti bukan hanya kebetulan!"

_________________&&_________________

Thanks for read this story. Dont forgot your star yaa ;)

Became A GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang