Part Two

4 2 0
                                        

HAPPY READING!!

***

Biola, menjadi seorang violinist adalah impian keduanya setelah impian sebagai seorang dokter. Orang tua angkatnya yang lebih membebaskan sang putri untuk melakukan apapun selagi hal yang positif, membuat Nyx semakin bahagia berada di tengah-tengah keluarga angkatnya.

Rumah Nyx kini penuh dengan pelayat, bendera kuningpun sudah terpasang di depan rumahnya. Bisik-bisik mulai terdengar dari beberapa orang yang datang. Banyak yang merasa simpati dan kasihan pada Nyx, sebab kini Nyx hanya tinggal seorang diri.

'Kasihan Phoenix, dia jadi hidup sebatang kara.'

'Iya kasihan sekali!'

'Ya, masih muda pula.'

Nyx sendiri memilih mengurung diri di kamar sang ayah, setelah mayat Ayahnya dipindahkan, ia sama sekali tak beranjak dari posisinya yang tengah mengamati buku yang ditemukannya.

'Bagaimana bisa seorang jenderal memainkan biola ketika sedang memimpin perang, konyol!'

Di halaman pertama terlihat kertas putih yang sangat bersih seperti baru, juga ada sebuah tulisan berwarna emas yang berkilau.

"Hanya ada 2 melodi kehidupan. Nada kebahagiaan dan nada kepedihan. Jiwamu semurni mutiara dilautan, keberanianmu mengalahkan ganasnya raja hutan. Tutup telinga atau kau rasakan kedahsyatannya."

'kalimat yang aneh.'

Dibukanya halaman selanjutnya, tak ada tulisan, hanya ada gambar yang memperlihatkan 2 kubu pasukan yang terlihat akan saling menyerang. Nyx yang penasaranpun membuka lembar demi lembar buku tersebut. Entah apa yang menguasainya kini, Nyx membaca buku tersebut sembari berjalan keluar. Melewati kerumunan orang yang tengah mengurus jenazah Ayahnya.

Bahkan, berulangkali dipanggil pun ia tetap tak berhenti. Jiwanya seperti terpatri pada buku tersebut, hingga ia bahkan melupakan kesedihan dan mayat ayahnya yang sedang berada di pembaringan. Pikirannya seperti tengah memasuki alur cerita dibuku tersebut, walaupun bergambar, Nyx dapat tetap memahaminya.

Hingga tanpa sadar, Nyx sampai di tengah jalan raya. Langkahnya seketika berhenti ketika muncul sebuah tulisan baru dihalaman selanjutnya dibuku tersebut.

"Kau adalah melodi terindah, nada termerdu dan simponi tersempurna. Senyummu membuat teratai tersipu, mendungpun seketika mendayu."

Tin! Tin! Tin!

Bruk!

Tubuh ringkih itu melayang sebelum akhirnya terpental beberapa meter di tengah jalan. Nyx masih memiliki sedikit kesadaran, di sela pandangannya yang memburam, ia melihat seseorang yang menjadi sebab neninggalnya sang Ayah. Ya Tangannya mencoba menggapai orang itu, tapi kegelapan keburu merenggutnya. Tepat setelah buku itu terjatuh, halaman yang terbuka adalah saat General itu tumbang di medan perang dengan pedang yang menembus jantungnya.

Orang itu mengambil buku tersebut.

"Sudah Saatnya rupanya."

***

Suara hingar bingar pertarungan dan sabetan pedang menguasai padang peperangan. Banyaknya korban seakan menjadi sabetan semangat bagi mereka untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu kemenangan.

Kuda putih milik salah satu pemimpin peperangan maju dengan ganas dan berkharisma. Gada besar dengan besi yang sangat tajam itu mampu menakuti musuhnya, bahkan dalam sekali tebas ia dapat memiliki beberapa kepala sekaligus.

Hingga tak berselang lama suara terompet yang sangat besar dari pangkalan musuh terdengar diikuti instruksi setelahnya.

"TARIK MUNDUR PASUKAN!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Became A GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang