bab 19

5.4K 877 70
                                        

Haloo
Selamat malam semuanya

Masih nungguin abang Regan gak nih?

Jaga kesehatan ya guys, jangan lupa patuhilah protokol kesehatan

Oh iya buat yang belum tau aku ada cerita baru judulnya " lelah " sama " JJ twins "

Jangan lupa buat mampir kesana ya kalo ada waktu dan kalian tertarik, aku tunggu

Happy reading🤍

"Sayang ayo!" ajak Regan

"Eh, mau kemana si, duduk sini dulu dong. Lagian ngebet amat orang udah bukan malam pertama!" celetuk Revan ketika kakaknya mengajak Aquila pergi dari ruang tengah.

Resepsi pernikahan Regan dan Aquila di adakan dengan singkat, karena Regan tidak mau Aquila akan kelelahan jika acaranya terlalu lama. Jadi mereka memutuskan untuk berkumpul sampai malam di rumah, karena besok harinya Regan akan pindah ke rumah Aquila.

"Mulut lo makin gak ada akhlak aja sama gue." dengus Regan jengah melihat tingkah adiknya yang semakin menjengkelkan.

" Lagian masih sore, disini aja bang. Lo mau ngapain ngajak Aquila tidur jam segini, orang hamil gak boleh main kuda-kudaan! " kata Rain santai

"Bahasa lo ambigu banget, kuda-kudaan, kaya ngerti aja lo Regan mau ngapain" celetuk Ali

" Gue anak IPA, dan kuliah jurusan kedokteran. Tentang reproduksi udah gue pelajari semuanya, jadi gue lebih paham daripada lo semua." sombong Rain

Melihat Rain, Revan dan Ali berdebat seperti itu entah kenapa membuat Aquila senang. Padahal hanya hal biasa tidak ada yang spesial, tapi terasa membahagiakan.

"Gue antar Aquila buat istirahat dulu, entar balik ke sini lagi." tak mau menunggu lama Regan langsung mengangkat istrinya ala bridal style

Spontan Aquila melingkarkan tangannya di leher Regan yang tiba-tiba menggendongnya di depan banyak orang. Rasanya sangat malu karena Regan sejak tadi terus saja bersikap manis, tapi juga bahagia karena kini lelaki yang menjadi suaminya sangat manis. Seperti perkataannya tadi, Regan kembali menemui teman-temannya setelah mengantar Aquila istirahat.

Sesampainya di dalam kamar Regan merebahkan tubuhnya istrinya di ranjang dengan sangat pelan. Ia tidak mau Aquila dan calon anaknya terluka sedikitpun. Setelah Aquila merasa nyaman, Regan beranjak mengambil baju tidur dan mengambil air hangat yang sudah dia siapkan. Regan mendekati istrinya dengan membawa muk berisi air hangat juga baju ganti. Ia hendak membuka kancing baju Aquila tanpa izin, tapi segera di tahan oleh Aquila.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Aquila panik

"Aku mau bantu kamu ganti baju sama lap tubuh kamu pake air anget, ini kan udah malam jadi gak mungkin kamu mandi kan sayang." jelas Regan begitu santai, sedangkan Aquila melotot tak percaya yang Regan katakan. Bisa-bisanya suaminya begitu perhatian sampai mau membantunya berganti pakaian dan mengelap tubuhnya, tapi bukan terpesona Aquila justru malu.

" Aku bisa sendiri, kamu keluar aja gabung sama yang lain " kata Aquila tak mau Regan membantunya

" Gak bisa, aku udah janji sama diri ku sendiri mau memperhatikan kamu, membantu segala hal yang kamu lakuin dan menjaga kamu sebaik mungkin " kekeh Regan

" Tapi- "

" Gak ada tapi tapi, lagian kamu kenapa gak mau orang aku udah pernah liat semuanya. Aku gak akan apa-apain kamu malam ini kok " kata Regan enteng

Tanpa menunggu tanggapan sang istri, Regan melanjutkan apa yang akan ia lakukan tadi. Meskipun mereka sudah sama-sama pernah melihat tubuh tanpa busana masing-masing, tapi Aquila benar-benar malu. Regan terus mengelap beberapa bagian tubuh Aquila yang tidak tertutup sehelai benang. Sesuai perkataannya tadi ia hanya membantu membersihkan tubuh istrinya dan membantu memakai baju itu saja. Setelah selesai barulah ia izin keluar bergabung bersama teman-temannya yang lain.

Regan dan Cintanya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang