Sweet 19

593 98 4
                                    

💚 Happy Reading 💚

🍀🍀🍀

🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9.00 AM.

Melissa sudah memarkirkan mobilnya di pelataran kediaman Wang. Setelah semalam mendapat kabar dari ayahnya tentang Wang Yibo, pikirannya langsung tidak tenang dan dia ingin memastikan sendiri tentang kebenaran berita tersebut. Untuk itulah meskipun hari masih pagi tapi ia sudah mendatangi rumah Wang Yibo untuk mengetahui semuanya.

Dia pun turun setelah membuka pintu mobil dan melangkah menapaki teras rumah. Sesaat sebelum tangannya hendak mendorong daun pintu, pintu putih tebal itu sudah terbuka dari dalam.

Paman Zhen terlihat berdiri, menatap sosok gadis yang menampilkan senyuman manisnya.

"Paman Zhen, apakah Yibo ada di rumah?" Melissa bertanya sesopan mungkin.

"Nn. Melissa, Anda pagi sekali sudah datang kemari, sepertinya ada sesuatu yang penting," paman Zhen balas tersenyum namun nada suaranya jelas menyindir.

Melissa mendadak salah tingkah. "Ah - aku - hanya ingin bertemu Yibo, Paman," ia berusaha bersikap biasa.

"Oohh.. Sepagi ini.."

Paman Zhen makin gencar menyudutkan gadis itu sambil melangkahkan kaki ke luar dan mau tidak mau Melissa mundur karena menghalangi ambang pintu.

"Silahkan nona tunggu disini, tuan muda akan segera turun," tangan paman Zhen terarah pada sepasang kursi kayu di teras rumah.

Melissa kembali menyunggingkan senyuman sementara matanya berusaha menatap ke arah pintu yang setengah tertutup, seolah ingin menembus ketebalan kayu putih itu namun dia tidak melihat bayangan satu pun.

Akhirnya ia memilih mengalah dan menempati kursi kayu, tangannya saling meremas dengan gelisah.

Sementara paman Zhen berdiri memperhatikan seolah seorang polisi yang mengawasi tahanan. Firasatnya akhirnya terbukti, dia yakin waktu kemarin tuan mudanya pergi ke perkebunan ada yang memperhatikan mereka dan melaporkannya pada Mr. Ray.

Terbukti dengan kedatangan gadis itu dalam waktu sepagi ini dan terlihat sekali membawa rasa ingin tahu yang besar.

Namun dia menikmati kegelisahan Melissa yang terlihat tegang, yang pasti merasakan hatinya shock dan sengsara karena pemuda yang dicintainya ternyata bersama orang lain. Sosok yang lebih disukai si pemuda dibanding dirinya.

Diam-diam paman Zhen tersenyum miris melihat perilaku nona muda yang tak hentinya menengok ke arah pintu, menunggu sosok yang dicintainya keluar.

Pintu putih itu akhirnya terbuka lebar, membuat Melissa mengulas senyuman untuk menyambut sosok yang ia nantikan. Namun yang ditunggu tidak sesuai harapan.

Sosok yang keluar justru pria manis yang pernah ia lihat waktu di acara ulangtahunnya.

"Mr. Sean? Anda disini?"

𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽 𝐄𝐧𝐜𝐨𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang