Sweet 27

554 92 3
                                    

💚 Happy Reading 💚

🍀🍀🍀

Suasana pagi hari yang ceria disambut suara-suara alami yang menyertai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pagi hari yang ceria disambut suara-suara alami yang menyertai.

Langit cerah dihiasi awan putih yang bersinar, mentari pagi bergerak naik mulai memancarkan sinarnya yang menghangatkan alam. Pepohonan dan bunga yang berwarna seolah menyambut datangnya sinar kehidupan. Angin yang berhembus pelan menggoyangkan pucuk-pucuk pohon.

Suasana hangat itu sangat bertolak belakang dengan suasana di dalam rumah keluarga Zhang.

Pagi-pagi Mr. Ray sudah dibuat emosi setelah semalam mendapat protesan keras dari putrinya. Kini keduanya seperti perang dingin dan tidak mau saling menyapa. Disaat seperti itu, pagi hari dia masih mendapat kejutan yang nyaris membuatnya terkena serangan jantung.

Pagi itu salah satu anak buahnya tergesa menghampiri, menyerahkan surat kabar harian. Dirinya yang sekarang hanya bisa diam di rumah, hanya bisa duduk santai di ruangan samping yang menghadap taman. Seperti biasa dia berlangganan surat kabar dari berbagai sumber untuk mengetahui berita terbaru.

Namun salah satu koran dengan nama Rebel Newspaper, satu judul utama yang terpampang di halaman depan dengan cetak tebal sangat mengejutkannya. Dia langsung terbayang pertengkarannya dengan Melissa tadi malam.

Mr. Ray baru saja selesai menyantap makan malam waktu putrinya datang dengan wajah yang sangat tidak enak dilihat.

“Pergi darimana malam-malam begini? Ada apa pula dengan mukamu?”

“Aku baru tahu, aku mempunyai seorang ayah yang tidak punya hati sama sekali,” Melissa tak bisa lagi menahan diri.

“Apa-apaan kau ini? Saring kata-katamu, Melissa,” Mr. Ray mendelik tidak suka.

“Apa ayah juga tidak pernah menyaring perbuatan ayah selama ini? Apa ayah merasa tenang setelah melakukan semua kesalahan? Bahkan mencelakakan putrimu sendiri.”

“Apa yang kau katakan, Melissa?”

“Ayah tidak usah menutupi lagi, aku sudah tahu semuanya. Ayah yang membunuh bayi dalam perutku! Ayah yang memberi obat penggugur hingga aku mengalami keguguran dan kehilangan bayiku! Ayah benar-benar kejam!”

“Siapa yang mengatakan semua itu padamu? Kebohongan macam apa yang dia katakan sampai kau menuduh ayahmu sendiri?” Mr. Ray mendengus keras, masih berusaha mengelak kebenaran di depan putrinya.

“Aku tak menyangka ayah ternyata bisa melakukan hal nista seperti itu. Hanya karena ayah tidak mau menerima kalau itu adalah darah daging Zi Lan. Tapi ayah lupa kalau itu juga darah dagingku, dia calon anakku, Ayah!”

“Hal nista katamu? Bukankah dirimu yang melakukan kenistaan itu dengan pacar miskinmu? Ayah tidak akan pernah menerima seseorang dari tingkat rendah seperti itu. Harusnya kau berterimakasih pada ayah karena membantu menghilangkan aib yang kau buat sendiri,” suara Mr. Ray terdengar sinis.

𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽 𝐄𝐧𝐜𝐨𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang