PROLOG

63 18 28
                                    



Rinai hujan basahi dunia,Mata kecoklatan gadis itu nampak enggan berpaling dari dua orang yang berpelukan mesra di derasnya hujan, Gadis itu tak bisa menyembunyikan air mata yang terus mengalir, Dia menyatukan kedua tangannya kemudian menatap lang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Rinai hujan basahi dunia,Mata kecoklatan gadis itu nampak enggan berpaling dari dua orang yang berpelukan mesra di derasnya hujan, Gadis itu tak bisa menyembunyikan air mata yang terus mengalir, Dia menyatukan kedua tangannya kemudian menatap langit hitam legam.


Semesta nampak berduka hari ini,selaras dengan air matanya yang bercampur dengan derasnya air hujan.Gadis itu berjalan ke arah laut yang air ombaknya sedang menggila, Kilat terus menyambar seolah menolak apapun yang akan dilakukannya, Seolah seluruh dunia telah menertawakannya atas kesalahan yang diperbuatnya, cinta yang terkutuk.


Angin malam seolah menggila bersamaan gadis itu yang terisak. Bibir pucat kedinginannya berusaha untuk melafalkan doa terakhirnya,Suara lirih penuh kesakitannya melafalkan permohonan berharap Tuhan dan seluruh Alam semesta mendengar suara hati kecilnya.






"Tuhan, Aku berharap dinginnya air hujan membekukan hatiku, Aku berharap kuatnya air laut menghempas rasa ini, Aku berharap badai angin membawaku pergi. Di kehidupan selanjutnya semoga kami bisa merajut takdir cinta yang sama."





Setelah itu dengan perasaan yang kian pasrah. Gadis itu menceburkan diri ke dinginnya air laut, Membiarkan ombak menggulung dan mengisi seluruh tubuh tak bersalahnya bersamaan dengan derasnya hujan, Membiarkan dirinya dan seluruh perasaannya tenggelam di samudra. Kilat kembali menyambar dan angin semakin menggila bersamaan ketika gadis itu menghembuskan nafas terakhirnya dengan cara yang menyakitkan.











"Aku menyerah"



maaf aku masih pemula jadi harap dimaklumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






maaf aku masih pemula jadi harap dimaklumi.

bagaimana? haruskah aku next??

TENGGELAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang