2

37 9 16
                                    


"ketika aku melihat matamu entah mengapa jantungku selalu berdebar keras bak ombak yang menabrak batuan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"ketika aku melihat matamu entah mengapa jantungku selalu berdebar keras bak ombak yang menabrak batuan"


🌊🌊🌊🌊🌊

Setelah memastikan keadaanya baik baik saja Bonnie menghela napas kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan inti melihat bagaimana ramainnya orang orang yang menikmati pesta terlihat menatapnya, pesta yang tadinya ramai menjadi sunyi digantikan dengan bisik-bisik.


Mata para tamu mendelik ketika melihat seorang gadis bergaun hitam dengan motif berlian putih yang mengkilat terkena cahaya lampu tengah berdiri dengan anggunya di balkon.


"siapa dia?"

"kenapa wajahnya seperti familiar?"

"apakah dia Bonnie si cupu?"

"tidak mungkin"


Dentungan musik berganti dengan alunan gitar yang memukau, Bonnie turun perlahan lahan melalui tangga , mengangkat gaun bermotif berlian dengan kedua tangannya kemudian membungkuk dengan anggun didepan tamu pesta,selesai membungkuk dia mengangkat wajahnya kemudian tersenyum canggung.


Para tamu tetap sunyi mereka masih menatap wajah Bonnie yang terlihat asing, mereka semakin terkejut ketika melihat sang pemeran utama tiba-tiba berjalan dan mendekati sang gadis yang nampak kebingungan.Bonnie menatap mata lelaki yang mendekatinnya kemudian menggeleng setelah sadar dia menjadi pusat perhatian sekarang.



"Permisi tuan" Bonnie ingin melangkah mundur ke arah meja hidangan tamu akan tetapi sebelum kakinnya sempat melangkah sang lelaki memegang tangannya. Bonnie memekik.


"Maukah nona berdansa bersamaku?" Pria misterius dengan setelan jas rapi memegang tangan kanan Bonnie kemudian menciumnya lembut bak bangsawan.


Sebelum Bonnie menjawab musik dansa telah diputar. lampu ruanga dimatikan menyisakan lampu yang menyorotmereka, Lelaki itu memegang tangan kiri Bonnie , meletakan tangannya dipinggang gadis itu kemudian mengikuti alunan musik yang diputar, Bonnie ketakutan karena tengah menjadi sorotan sekarang, walau sebenarnya dia bisa berdansa.


Bonnie merasakan sang pria tengah menuntunnya untuk melakukan gerakan dansa, Bonnie berputar dan tak melepaskan tatapannya begitupun sang pria yang tak pernah melepaskan tatapannya. Bonnie menunduk karena malu.


"Jangan khawatirkan mereka" Suara itu membuat Bonnie seakan terbius untuk mendongak dan menatap mata yang segelap langit malam, Bonnie bahkan bisa melihat pantulan dirinya di sana.


Kini mereka berdua tengah merasa bahwa ballrom ini adalah milik mereka seorang, alunan musik dansa terus membuat mereka berdua berputar dengan anggunya di tengah ballrom dengan lampu yang terus menyorot mereka berdua. mereka berdua tampak saling terpikat satu sama lain sampai tak menyadari bahwa Semua orang sedang memperhatikan mereka.


Mereka terus berputar mengabaikan titik-titik hujan yang mulai turun membasahi dunia, langit yang semulannya cerah menjadi mendung dengan perubahan yang singkat, kilat menyambar di mana mana pertanda suatu hal telah terjadi.


Mereka terus berputar mengabaikan titik-titik hujan yang mulai turun membasahi dunia, langit yang semulannya cerah menjadi mendung dengan perubahan yang singkat, kilat menyambar di mana mana pertanda suatu hal telah terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Lagi mood nulis nih.

TENGGELAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang