15. Dita Peka ternyata.

1.3K 124 23
                                    

3 hari setelah selesai WGM.
Dorm BTS

"Jim, kau ingin ikut kami pergi ke cafe kan? " tanya Jin setelah dia masuk ke kamar Jimin.

Jimin masih setia berada di kasurnya, bergelung nyaman dalam selimut tebal nan mahal miliknya, menikmati alur mimpi yang terpajang. Jimin tak merespon pertanyaan dari kakak tertuanya.

Jin menghela napasnya malas, dengan gesit dia mulai menarik selimut yang membungkus tubuh adiknya itu, berharap dengan ini cepat membuatnya bangun.

"Ck! Hyung menyebalkan, kenapa membangunkan aku dengan cara begitu." sungut Jimin, lelaki itu mengganti posisinya menjadi duduk, sedangakan Jin masih setia berdiri sambil melipat tangannya di depan dada.

"Memang begitu caraku membangunkan kalian semua, apa kau amnesia mendadak? "

"Ani, Dita dia biasanya membangunkan aku dengan... Aish sudahlah tidak perlu di lanjutan, kenapa hyung datang ke kamar ku? " tanya Jimin sambil berusaha mengalihkan topik.

Jin berdecak, "Apa semenjak kau tinggal dengan Dita kau mewarisi sifat suga eoh?"

"Sudahlah hyung, kenapa hyung mengganggu tidur siangku? " bukannya menjawab pertanyaan Jin, Jimin justru balik bertanya kepada hyungnya itu.

"Dasar tidak tau diri, sebaiknya kau cepat mandi dan bersiap, kita akan pergi makan." jelas Jin sambil memungut selimut yang berada di lantai dan segera melipatnya.

"Aku tidak ikut, aku sedang ingin sendirian."

Jin kembali berdecak, "Tingkah mu mirip seperti anak remaja yang baru saja di putuskan, ingat umurmu Jim." ledek Jin, Jin dan para member lain memang sejak Jimin kembali ke dorm memang kerap menggoda Jimin, karena sikap Jimin yang terlihat seperti anak baru saja putua cinta.

"Baiklah aku ingat jika umurku lebih muda dari pada hyung, jika aku tua, hyung lebih tua."

"Yak! Anak kurang ajar kau Jim, tidak akan aku masakan makanan untukmu."  ujar Jin dengan nada seolah olah dia marah.

"Ck! Baiklah jika kau masih ingin merenungi nasib mu, jangan lupa jaga dorm, kami akan kembali saat makan malam. Oiya bereskan pakaianmu aku tidak akan menatanya."  tutur Jin karena perkataan tadi tidak mendapatkan respon apapun.

Setelah pintu kamar Jimin kembali tertutup, dan Jin keluar, Jimin turun dari kasurnya, berjalan menuju kopernya yang berada di sudut ruangan.

Memang sejak tiga hari lalu Jimin belum membongkar isi kopernya, pakaian yang ia kenakan adalah pakaian yang sudah berada dilemari karena tidak ia bawa.

Dengan malas ia mulai membuka koper berukuran lumayan itu, raut wajah malasnya berubah menjadi raut wajah bingung saat ia melihat sebuah kotak berukuran lumayan kecil terletak di dalam kopernya, dengan penasaran dia mulai mengambil kotak itu.

Apa ini milik Dita dan dia salah memasukan ke dalam koper? Ujar Jimin dalam hati.

Dengan rasa penasaran yang tinggi, Jimin membuka penutup kotak itu, ternyata isinya adalah vitamin dengan merk yang sering ia pakai, serta ada dua polaroid foto mereka dan sebuah kalung berwarna silver dengan bandul hati setengah.

Saat Jimin mulai mengangkat kedua benda itu dari dalam kontak, Jimin menemukan sepucuk kertas yang terselip di bagian dalam kotak, dengan segera Jimin membuka lipatan kertas itu.

안녕하세요 디타 입니다

사랑하는 남편, 아 아직도 그렇게 불러도 될까요??

최근 제 삶에 색을 입혀주셔서 감사합니다. 나는 아직도 내가 겪은 일을 믿을 수 없다. 얼마 전에 나는 혼자였고, 그때 나는 당신의 아내가 되었고, 이제는 더 이상 당신을  "마스" 라고 부를 수조차 없습니다.

My Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang