PARK JIMIN

311 24 4
                                    

Annyeong yeorobun.
Met pagi.
Siang.
Sore.
Malam.

Uda masuk chapter 6 yes.
Sebelum baca, mohon follow akun aku ya sayangkuuuu semuanya.

Jangan lupa apresiasikan cerita aku dengan vote dan tinggalkan komentar nya.

Bantu aku promosikan cerita ini ke temen temen kamu ya.

Happy reading semuanya.

=======================

"Jimin Hyung, suaramu itu bagus, penampilanmu juga spektakuler..."

Si kelinci nakal Jeon Jungkook menatap susu pisang ditangan ku, matanya tak lepas dari sana.

"Yak Jungkook'ie, kau tak perlu basa basi kalau ingin susu ini".
Aku menjitak kening lebar si Jeon yang satu ini.

"Au,, sakit mochi Hyung..."
Ucapnya manyun, memajukan bibir nya beberapa centi kedepan. Aku bahkan bisa menggantungkan vas bunga disana.

"Itu di kulkas banyak, ambillah disana".
Aku meminum susu itu, mata si Jeon ini sepertinya tidak lepas menatap kotak susu yang mulai mengempis ini.

"Yang punya Hyung enak, rasanya lebih manis"..
Tatapnya merenggut.

Aku tersenyum, lalu berjalan menuju kulkas, mengambil sebaris susu kotak rasa pisang.
Membawanya ke hadapan adik bungsu kami ini, menyerahkannya di pangkuan..

"Kamsahamnida Jimin Hyung".
Si kelinci jeon ini menunduk melakukan hormat dan trimakasih seketika.
"aku tau jeon, kau hanya malas melangkahkan kakimu ke kulkas".

"Ncim Hyung, aku ingin memanjangkan rambutku".
Ucapnya tiba-tiba.

"Panjangkan lah Jeon, tidak ada yang melarang".
Aku menjawab sambil memainkan ponselku.

Kulihat dia melamun, seperti ada ribuan pemikiran yang melandanya.

"Ada apa kook?"..
Tanya ku tiba-tiba.

"Hyung, seandainya aku tiba-tiba menatto tubuhku, memanjangkan rambutku, apakah tidak apa-apa?
Aku takut di bully Hyung..!"

Jungkook menarik nafas panjang, aku terpana, sekilas aku teringat kembali kenangan beberapa tahun lalu, saat publik menyerang ku, aku mengalami body shaming.

Aku ingat betul, aku diet mati-matian dalam kurun waktu beberapa Minggu, pipi yang chubby, badan yang berisi membuat aku menjadi sasaran empuk saat itu.

Rasanya aku ingin menangis jika mengingat itu.

"Jimin Hyung..."
Panggil pria jeon itu sambil melambai-lambaikan tangannya dihadapanku.

"Iya kook, ada apa? Tanyaku menghela nafas, melupakan masa lalu.

"Hyung masih diet?"
Tanyanya polos sambil menatap susu yang diminumnya.

"Hyung tidak diet kook, Hyung menjaga berat badan.."

Aku sedikit cemberut, aku selalu kesal tiap membahas Masalah diet dan berat badan.

Aku menarik nafas, mencoba tenang, sampai seketika sebuat suara terdengar.

"Kau tampan Hyung, senyummu sangat manis, matamu juga bulan sabit, aku cemburu, ada orang semanis dirimu di dunia ini..."
Si kecil Jeon menatapku, aku terperangah, menatap manik matanya lekat-lekat.
Aku mencari sebuah kebohongan disana?
Tapi aku tak menemukannya.

"Kau hanya menghiburku kook..."
Aku menoleh ke arah lain, mataku serasa memanas.

"Hyung, lihatlah perutmu, banyak roti bantal disana, aku iri, itu sangat sexy, wanita diluaran sana suka histeris melihatnya..."
Ucap Jungkook dengan wajah kelincinya.

JEON JUNGKOOK✓  END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang