PROLOG

5 0 0
                                    

Rintik hujan mengawali pagi itu. Udara yang begitu dingin untuk jiwa yang sendu. Seorang lelaki tinggi mengenakan sweeter biru, duduk di depan laptop sambil termenu.

Ia mengetik begitu banyak kata, kemudian menghela nafas panjang sembari melihat kearah jendela. Senyum manis tergores di bibirnya. Apa yang sedang ia pikirkan? Apakah tentang hal yang begitu lucu? Tidak. Ia mengenang sebuah kisah di masa lalu.

Symphoni musik lembut memenuhi kamar itu. Beradu padu dengan suara derasnya hujan. Pria itu menarik laci di mejanya lalu mengambil sebuah foto di dalamnya. Foto dirinya dengan seorang wanita di depan sebuah kampus.

Semakin ia menatap semakin hatinya pilu. Sebuah perasaan yang selalu membelenggu. Rindu, rindu akan temu. Ia kembali menghela nafas panjang namun terasa begitu berat, ia menaruh foto itu di dadanya. Menggenggamnya begitu erat, seakan tak ingin melepasnya dari dekapannya.

Dalam hatinya ia menangis, ia terus bertanya-tanya dalam pikirannya. "kamu ada dimana? Aku rindu. Aku ingin bertemu".

-BOGOR 2025

Caramel de Au LaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang