Seorang gadis bernama Lea tengah sibuk merapikan seragam sekolah yang ia gunakan saat ini. Tidak lupa pula dengan sedikit polesan bedak di wajah agar tak terlihat lusuh. Lalu beralih pada rambutnya yang dikucir setengah dan sisahnya dibiarkan tergerai mengesankan gadis anggun.Sembari membetulkan kaca mata yang bertenggak di hidung, terdengat suara ketukan berasal dari pintu kamarnya.
Tok...tok...tok
Ia menoleh kebelakang, melihat seseorang yang memutar knop pintu kamar lalu masuk, segera ia menghampiri Lea.
"Eh, udah siap belum? Ayo sebelum terlambat." ajak gadis itu
Lihatlah, dengan wajah natural yang diberi sedikit polesan dan juga rambut dibiarkan tergerai menjuntai kebawah saja sudah memancarkan visual alaminya.
Dia adalah Sabrina, kakak sekaligus teman satu - satunya yang ia punya walau hanya pada saat dirumah saja. Kakaknya sangat popular sekali disekolah karena wajahnya yang cantik seperti seorang putri kerajaan, ia dicap sebagai primadonanya sekolah. Ia tergabung dalam geng anak orang kaya, berisi anak - anak yang memiliki visual tak kalah jauh darinya.
Lea menekukkan bibir kebawah."aku iri sekaligus mengaguminya" batinnya
Sabrina juga termasuk salah satu gadis pintar dikalangan murid SMA LENTERA BANGSA karrna selalu menepati peringkat kedua tiap tahunnya. walaupun tidak sepintar Lea yang selalu mendapat peringkat pertama. Posisinya tidak pernah tergantikan oleh siapapun, setidaknya lea masih bisa merasa bangga memiliki kelebihan pada otaknya yang cerdas.
Lea mengangguk seraya memasukkan barang bawaannya kedalam ransel. "boleh beri aku waktu 5 menit? Hehe aku belum sarapan" keluhnya sambil menyentuh perutnya.
Sabrina menaikkan sebelah alisnya sambil mengangkat dua buah tas kecil berisi beberapa bekal.
"Lo bisa melakukan aktifitas sarapan dimobil saja. Mama sudah menyiapkannya untuk kita. Sekarang ayo, gue ngga suka jika terlambat dihari senin." Sabrina memperingati sambik menarik pergelangan tangan Lea
Lea berdecis kesal kepadanya, lagi dan lagi. Kenapa sih? Selalu saja ia sarapan dimobil.
Ia sangat kesal jika sarapan dimobil, pasti ia makan selalu tidak pernah tenang akibat guncangan dalam perjalanan. Pernah hari itu baju sekolahnya basah saat minum dan ketumpahan akibat sopir tak fokus pada jalanan yabg mengakibatkan ban mobil masuk kedalam bolongan aspal. Tidak dalam sih, cuma-kan Lea jadi harus repot keringkan baju lagi.
Oke, memang sedikit lebay. Tapi seenggaknya sarapan masih bisa dilakukan meskipun didalam mobil.
Lagi pula juga ia gamau telat. Ngga lucu banget siswa peringkat satu dan dua harus terkena hukum ditengah pelaksanaan apel pagi? Bisa - bisa kena bahan gibahan satu sekolah, malu banget!
Sangat berpengaruh sekali karena kami yang memiliki reputasi paling pintar disekolah, yah walaupun lea tidak pernah dianggap. Setidaknya dia sebagai siswa teladan, tidak mau di cap sebagai murid yang sering telat.
Tak terasa waktu sudah lewat 5 menit karena lea tengah melamun didepan kaca, entah apa yang ia fikirkan. Sabrina yang sudah gemas melihatnya menepuk - nepuk pundak lea untuk menyadarkannya.
"Lo cukup berani untuk berlama - lama melamun didepan kaca, lea. Lo ga takut apa berhadapan dengan kepsek karena kita telat? Gue ga peduli ya kalau lo dihukum sendirian nanti, gue pergi duluan, bye!" ucap Sabrina sambil berlari menuju keluar kamar.
Lea tersentak dari lamunannya, segera ia kembali memeriksa tas agar tak ada yang tertinggal. Tak lupa juga membawa obat penenangnya siapa tau tiba - tiba kumat disekolah, lalu ikut berlari mengikuti kakaknya. "tunggu aku!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Surreptitious past
Mystère / ThrillerBerawal dari pesan terror yang didapatkan Sabrina pagi itu. Awalnya ia tidak terlalu memperdulikannya, mungkin saja pesan iseng dari sang haters yang iri padanya. Seiring waktunya berjalan, notif pesan itu terus menerus masuk keponselnya sehingga me...