Mulai peduli

114 17 7
                                    

Entah ada angin apa, Fano datang pagi-pagi sekali kerumah Meisya. Rasanya seperti mimpi bagi Meisya melihat kedatangan Fano kerumahnya.

"Kak" panggil Meisya dengan baju tidur doraemonya yang melekat masih ditubuhnya.

"Jadi cewek pemalas!" cibir Fano menatap penampilan Meisya dari atas sampe bawah.

"Meisya enggak tau kalau kak Fano mau datang kerumah Meisya" ujar Meisya yang memang tidak mengetahui kedatangan Fano kerumahnya. Bunda nya Vika lah yang memberitahu Meisya jika ada seseorang yang mencarinya bernama Fano. tampa berpikir panjang Meisya turun dari kasurnya menuju ruang tamu.

"Buruan mandi loh, berpenampilan yang selayak mungkin. jangan udik terus" ujar Fano mengingatkan penampilan Meisya.

"Baik kak, tunggu dulu yah" balasnya langsung pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

15 menit kemudian Meisya telah selesai membersihkan tubuhnya dan sudah rapih juga dengan penampilan berbedanya. Itupun di bantu Vika jujur Meisya tidak bisa berdandan yang cantik seperti polesan bundanya. Makanya Meisya meminta bundanya memoles wajahnya agar terlihat berbeda seperti kemauan Fano

"Cantik banget sih anak bunda" puji Vika yang takjub melihat Meisya tampil cantik jika di polesin sedikit Make up saja. Memang aslinya anaknya ini cantik, cuman putri cantiknya ini saja yang kurang menunjukkan penampilan cantiknya.

"Makasih bunda ku sayang, sudah mau bantu Meisya jadi cantik gini. Pasti kak Fano senang lihat penampilan Meisya yang sekarang" ujar Meisya dengan senyum mengembangnya.

"Mau jalan sama pacarnya ya sayang?" tanya Vika memastiakan dugaanya benar atau tidak.

"Kurang tau sih bun, tapi kata kak Fano Meisya di suru berpenampilan yang berbeda" jawabnya yang langsung diangguki oleh Vika.

"Yasudah turun gih, nanti nak Fano nunggu kelamaan lagi" titah Vika

"Yasudah Meisya turun diluan yah, bun" ujarnya yang di angguki oleh Vika.

Meisya pun sudah turun ke ruang tamu, Fano yang mendengar langkah kaki seseorang langsung mengarahkan pandaganya kepada seseorang itu. Saat mata mereka bertemu Fano mengakui penampilan Meisya berbeda, seperti biasanya yang biasanya ia lihat udik sekarang sungguh terlihat cantik dan anggun dengan balutan dress birunya yang selutut.

"Cantik" ungkap Fano, Meisya yang mendengarnya tersenyum baru kali ini Meisya di puji cantik oleh Fano kekasihnya.

"Makasih kak"

"Geer loh, orang gua bilang bunda loh cantik. walaupun umurnya sudah tidak mudah lagi tapi terlihat cantik. " pupus sudah senyum Meisya sungguh Fano sangat jahat terhadapnya setelah di sanjung, langsung di jatuhkan begitu saja.

"Memang bunda cantik" sahut Meisya merangkul bundanya yang baru tiba menghampiri mereka berdua.

"Tante saya ijin bawa jalan anak tante boleh?" ijin Fano kepada Vika.

"Tentuh boleh dong nak Fano" jawab Vika dengan seyumanya.

"Makasih tan"

"Sama-sama, jagain anak tante yah. Pergi dengan keadaan baik-baik saja, pulangpun harus dengan baik-baik oke" peringat Vika yang memberi amanah agar Fano menjaga putri kesayanganya yang satu ini.

"Siap tante"

               《》《》《》《》

Setelah meminta ijin mengajak Meisya jalan Fano pun membawa Meisya berkeliling taman, mall dan makan di, restoran. tapi Meisya kurang menyukai tempat ini. Setengah harian penuh hanya berjalan ketempat-tempat yang sudah biasa Meisya datangin.

TENTANG LUKA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang