Prolog HArapan

98 6 10
                                    

HAri itu, di mana aku mendengarkan sebuah legenda yang dikisahkan oleh kakek. Tanpa sehelai kertaspun, suara beliau masih terdengar sangat jelas "Serpihan Surga telah jatuh di Bumi".Kakek tahu betul bahwa aku lebih suka dengan kisah dongeng tentang pangeran. Ia mencoba membuatku tertarik , bahwa kalimat tersebut diucapkan oleh Servant Blue Seorang Pangeran di sebuah kerajaan. Hati ini seakan-akan mendengar suara ia.


Beredar ke seluruh penjuru bumi, beragam nama telah diberikan ,ribuan naskah kuno telah menjadi saksi. Ada suatu naskah bahwa Kerajaan tersebut layaknya Taman Eden. Sebuah wilayah yang sangat didamba-dambakan, siapapun yang mendengar kisah dari pedagang yang melintas diwilayah ini.


Dikatakan bahwa memiliki Gunung-gunung serta sungai-sungai yang meliuk-liuk didataran. Tanah di sana sangat subur, beragam buah-buahan tumbuh. Pertanian tercukupi oleh air dengan memanfaatkan musim penghujan dan sungai-sungai saat musim kemarau. Pepohonan tumbuh sangat tinggi menambah keindahan alam sekitar dan menghasilkan hasil hutan yang beragam. Penghasil wewangian akar-akaran, tanaman herbal, beragam kayu, bahkan dari distilasi buah-buahan dan bunga-bungan. Beragam populasi fauna yang menghuni danau-danau,rawa-rawa,sungai-sungai serta di wilayah peggunungan dan dataran baik yang liar maupun yang di pelihara. Kaya dengan sumber mineral dan logam. Beraneka warna batu-batuan yang dipakai untuk membangun bangunan maupun istana-istana.


Masa kejayaan sebagian seorang penguasa pasti akan merasa senang.Akan tetapi Sang Pangeran tak merasa senang. Masa kejayaan bukanlah sebuah hal yang dirayakan,dibanggakan, ataupun dipamerkan. Sering kali putri-putri kerajaan disekitar merasa sedih, dikabarkan sang pangeran selalu saja tidur di singgasana dalam keadaan pintu terkunci. Menurut para pelayan yang mengintip dari jendela, terlihat meneteskan air mata dalam tidurnya dalam beberapa hari terakhir. Hal itu sebenernya tak boleh dilakukan, tetapi seluruh rakyat yang mendukungnya merasa kasihan terhadap Sang Pengeran.


Suatu saat , sang pangeran pergi berburu di hutan tak jauh dari kerajaan. Bersama kuda perangnya melewati setiap jalan hutan. Setiap musuh pasti tergetar raga , ketika mendengar kuda pangeran mendekatinya. Ada sosok dari kejauhan di dalam hutan , pangeran penasaran sosok apakah itu. Sosok itu tinggi besar tak seperti manusia pada umumnya. Perutnya pucit terlihat ia cukup rakus dalam hal makanan. Pangeran menyadari bahwa raksasa ini telah tercukupi kekenyangannya. Wajahnya tak terlihat seram, Pangeran tersenyum oleh tingkah kebingunganya mencari sesuatu.


Sayang sekali , kakek tak melanjutkan kisah ini. Aku percaya pada kakek, karena begitu menghayati setiap alur-alur yang ia katakan . Tahun demi tahun telah berlalu, saat kelulusan wajib militer di kota moskov. Kakek menceritakan padaku, bahwa halaman-halaman berikutnya kosong tak terisi tulisan satu huruf pun. Menurut buku lain , seluruh buku terisi penuh dengan tulisan-tulisan. Hingga pada suatu saat, terjadilah ledakan cahaya ungu yang besar. Beberapa halaman telah hilang di seluruh buku yang tersimpan. Setelah itu, setiap ada ledakan cahaya ungu, ada kemungkinan besar sebuah kata telah hilang di sebuah buku. Buku kedua ini, mengingatkan pertahankan seluruh buku meski hanya satu halaman, satu paragaf, satu kalimat, satu kata , 1 huruf ataupun sebuah coretan sekalipun, meskipun buku itu sebagian besar telah kosong.


Hukum PBB telah mengatur untuk melindungi tempat ini. Tempat tersebut berada disebuah pulau bernama Natuna. Seluruh buku telah tersimpan dengan rapi di sebuah Observatorium

...

"NusaKerto".

26/05/2023 BentarKun

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NusaKerto GrandLineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang