5#

158 35 0
                                    


"Cih.." decih soodam sambil terus berjalan.

"Bisa gak sih kakak pura-pura gak kenal aku" ucap yeji ke soodam.

"Ngapain juga aku kenal kamu" jawab soodam.

"Kasihan sekali nasib ku" batin dita.

"Dasar muna***" ucap yeji.

"Apa kamu bilang" ucap soodam dengan nada emosi.

"M.U.N.A.F.I.K" ucap yeji.

*Plak tamparan pun melayang ke muka yeji.

"Hah!!" Ucap yeji sambil memegangi pipinya.

"Kenapa merasa gak bersalah!" Ucap soodam.

"Setelah aku pergi kamu langsung di manjain ya" ucap soodam ke yeji.

"Kenapa kamu tampar dia??" Tanya dita ke soodam.

"Dia pantas mendapatkan tamparan itu" jawab soodam.

"Pasti ini masalah keluarga" batin dita.

"Udah yuk kita masuk kamar aja" ucap dita sambil menenangkan soodam.

"Dimana kamar nya??" Tanya dita dengan nada dingin ke yeji.

Yeji yang takut itu pun langsung menunjuk salah satu pintu. Kamar.

Setelah dita tau kamar milik mereka berdua pun dita pun langsung membawa soodam pergi ke kamar milik mereka ber-2.

Di kamar mereka.

"Kenapa sih dia harus ada disini!" Ucap soodam.

"Kalian ada masalah??" Tanya dita ke soodam.

"Dia yang buat aku di usir dari rumah aku sendiri" jawab soodam.

"Maksud kamu??" Tanya dita dengan nada bingung.

Soodam pun menceritakan apa yang terjadi di rumah nya.

Dita pun terkejut setelah mendengar cerita dari soodam.

"Pinter bohong ya adik kamu" ucap dita dan diangguki oleh soodam.

"Oiya..dita kenapa kamu diusir dari rumah??" Tanya soodam ke dita.

"Entahlah ayahku mengusir aku tanpa alasan" jawab dita sambil tersenyum paksa.

Flashback on.

"Mah jangan tinggalin dita ya" ucap dita ke ibunya.

(Umur dita masih 7 tahun).

"Iya mamah janji..uhuk,uhuk" jawab ibunya dita sambil terbatuk-batuk.

"Mah tunggu disini ya" ucap dita dan langsung pergi dari kamar untuk menemui ayahnya.

"Ayah,mamah butuh obat" ucap dita ke ayah nya.

"Jangan ganggu saya!!" Ucap ayahnya dita sambil mendorong dita hingga terjatuh ke lantai dan menabrak tembok.

*Duk..suara dita terjatuh ke lantai.

"Ukh" rintih dita yang kesakitan.

"Aku harus bangun" batin dita.

Dita pun bersusah payah untuk bangun.

"Mamah pasti kesakitan dita harus cepet-cepet beliin mamah obat" batin dita saat berhasil berdiri.

Dita pun pergi keluar dari rumah untuk membeli obat di apotek.

Saat dita sampai di apotek.

"Ada yang bisa saya bantu dek??" tanya seorang pekerja apotek ke dita.

"Emm...ibuku sakit dan aku mau membeli obat" jawab dita.

"Apa penyakit nya??" Tanya pekerja apoteker tersebut ke dita.

"Batuk,pusing dan kadang-kadang mamah muntah darah" jawab dita.

Apoteker tersebut pun terkejut setelah mendengar jawaban dari dita.

"Apakah ibu anda pernah di bawa ke rumah sakit??" Tanya apoteker tersebut.

"Emm...belum pernah,dan panggil aku dita aja" jawab dita.

"Kalau begitu sebentar ya" ucap apoteker tersebut dan berjalan pergi untuk mengambil obat.

*
*
*
*

"Dita maaf mamah gak bisa nempatin janji mamah..." Ucap ibu dita dan setelah itu menghembuskan nafas terakhirnya.

*
*
*
*

"Kok aku ngeluarin air mata ya??" ucap dita yang kebingungan.

"Ini obatnya" ucap apoteker tersebut.

Dita yang  melihat apoteker tersebut membawa obat pun langsung menghapus air mata milik nya.

"Terima kasih tapi..dita gak punya uang untuk bayar ini" ucap dita ke apoteker tersebut.

"Gak papa kok" jawab apoteker tersebut sambil tersenyum.

"Terima kasih banyak kalau gitu dita pergi dulu ya" ucap dita dan langsung berlari keluar dari apotek.

"Mamah tunggu dita ya" batin dita sambil terus berlari.

Dita pun sampai di depan rumah milik nya.

"Kok ada ambulance??" Batin dita yang kebingungan dan langsung berlari memasuki rumah miliknya.

"Ayah dimana mamah??" Tanya dita ke ayah nya.

"Tuh disana" ucap ayah nya dita sambil menunjuk ke arah seseorang yang ditutupi oleh kain mukanya.

"Mamah??" Batin dita sambil berjalan perlahan ke arah seseorang yang mukanya ditutupi oleh kain.

"Nak kamu gak boleh kesini" ucap seseorang ke dita.

"Tapi di situ ada mamah" ucap dita sambil terus berjalan.

Dita pun sampai di sebelah orang tertutupi mukanya oleh kain tanpa pikir panjang dita pun membuka langsung membuka kain yang menutupi muka orang tersebut.

"Mamah!" Batin dita.

"Mamah bangun mah dita bawain obat buat mamah" ucap dita sambil menunjukan obat yang dia bawa.

"Mah,mamah kok gak bangun?" Tanya dita yang bingung.

"Nak ibunya sudah tenang disana" ucap seseorang ke dita.

"Maksud kamu apa mamah masih hidup kok mamah udah janji sama dita gak bakalan tinggalin dita" ucap dita sambil meneteskan air mata miliknya.

"Iya kan mah.." ucap dita sambil melihat ke arah ibunya yang sudah tidak bernafas.

"Mah kok gak jawab dita" ucap dita sambil memegangi muka milik ibunya.

"Mah...mamah gak mungkin tinggalin dita kan??hiks" ucap dita sambil menangis.

"Nak udah ya" ucap seseorang.

"Enggak,gak mungkin!!hiks,hiks" ucap dita sambil menangis.















Makasih yang udah baca jangan lupa vote dan komen ya makasih bye-bye...




[secret number]2 Superhumans (Complete)Where stories live. Discover now