2

2 1 0
                                    

Bab 2: Misi Rahasia

Ayo senyum, biarpun kamu tidak baik-baik saja.
__Lii

Lea melangkah menelusuri lorong sekolah mengikuti langkah Ibu Murti yang akan menjadi wali kelasnya. Sampai didepan pintu dengan tulisan XII MIPA 2, Lea menghela napas sebelum melangkah masuk. Kelas yang tadinya riuh, berubah hening saat Ibu Murti selaku Wali Kelas Berdehem.

"Jadi,"

"WOOAAHHH.. MURID BARU GAISS"

Ibu murti menghela napas saat seorang Siswa berteriak heboh memotong pembicaraannya.

"HALO CANTIK, NAMANYA SYAPA?"

"NGAK TERSESAT KAN?"

"OMOO.. ANAK TK TERSESAT"

"MINTA WA NYA CANTIK"

BRRAAKK...

Kelas yang tadinya ricuh diam seketika saat seorang Siswi yang duduk dibangku urutan ketiga dari belakang mengebrak meja dengan keras. Lea tersenyum tipis melihat sang pelaku, Frinsa. Teman barunya sekaligus sesama penghuni gedung 69.

"Sekarang kenalan dulu sama teman-teman baru kamu,"Lea tersenyum dan menganguk sopan pada Wali kelas barunya.

"Haloo, kenalin nama Aku Sleeara Arinthita panggil aja Lea. Semoga kita jadi teman baik yah"

"Itu perkenalan nya singkat Bat yah?"

"Pindahan dari ma--"

"Sudah-sudah, kenalanya nanti saja. Sekarang Lea duduk"

Banyak yang mendengus mendengar ucapan Ibu Murti. Sesi kenalan kok singkat banget yah? Sudahlah.

Setelah Lea duduk dibangkunya dan iBu murti keluar dari kelas, Frinsa, Ameera dan Alisha langsung mengerubuni Lea.

"Kok, kemarin ngak bilang kalau Lo sekolah disini?"Alisha langsung bertanya dengan mata memicing kearah Lea. "Itu, Kemarin-"

"Lo ngak ngangap kita teman yah?"

"Ngak, Kemarin Lea-"

"STOP" Frinsa meleerai Perdebatan kurang jelas antara Lea dan Alisha, sedangkan Ameera sendiri hanya berdiri sambil menggingit ujung kukunya. Pertanda ia sedang cemas.

"Frin, pacar Lo sama kawananya masih masa Skors kan?" Frinsa menganguk, alisha dan Ameera menghela napas legah. "Tapi, besok udah masuk"

Lea hanya diam kebingungan sama sekali tidak mengeri pembahasan teman barunya. "Trus gimana caranya menyembunyikan Lea dari si-"

"ada yang lebih penting dari itu," Alisha memotong pembicaraan Ameera. Frinsa melirik Alisha dan bertanya tanpa mengeluarkan suara Apa?

"Makan, Laper tahu"

....

"Eh, Wihh.. gila cantik banget" Bagas memandang foto dalam handponya dengan bergeleng kepala. Takjub akan kecantikan dari anak gadis dalam foto itu.

"Coba liat," Sean yang sedari tadi fokus sama Gamenya langsung bergeser mengintip gambar yang ditampilan dalam layar handpone Bagas. "Parah, Cantik banget" Sean menggelengkan kepala takjub melihat Gambar itu.

"Eh, katanya anak baru disekolah" Bagas dengan semangatnya kembali menyodorkan HP nya kedepan sean. "Cantik banget,"

"Apa nya yang cantic dodol?"

"yah, si anak baru ini. Tadi kata Lo juga Cantik"

"Apa nya yang cantic goblok? Itu Cuma foto rambutnya doing"

Ibra dan Iyan yang sedari tadi diam melihat tingkah dua sahabatnya menahan tawa saat Sean menyodorkan Layar handpone kearah mereka dengan foto yang diambil dari belakang, yang hanya memperlihatkan Punggung dan Rambut sebahu si-cewek.

"Cantik tahu, Lo mah kagak ngerti"

"Siapa Yang Cantik?" Saka yang baru datang langsung duduk disamping Sean dan merebut handpone milik bagas. "Pacar Lo?" Bagas menggeleng saat saka menatapnya dengan muka lempeng.

"Bukan, Katanya anak baru disekolah" Saka tersenyum miring, puas dengan jawaban yang diberikan oleh Bagas. Jenis senyum yang dapat diartikan oleh Bagas, Ibra dan Sean kalau Sahabatnya itu baru saja mendapat calon mangsa yang menarik.

....

Sepulang sekolah, Lea ditarik oleh Frinsa dan pulang bersama kegedung 69. Lea hanya mengikut, mengingat pembicaraan misi rahasia ketiga sahabat barunya yang katanya,

"bagaimana pun caranya, dia ngak boleh Lihat seincipun tubuh Lea" alisha

"Gue setu, Lea harus diselamatkan dari mahluk halus itu" Ameera

"Lea harus diselamatkan," Frinsa

Lea yang kebingungan, ikut menganguk setuju dengan muka polosnya. Yang ia tangkap dari pembicaraan mereka beriga adalah, Lea dalam bahaya karena sedang dikejar oleh mahluk halus a.k.a Pocong. Perlu diketahui kalau Lea sangat takut dengan hal yang berbau Horror.

"Intinya kita harus menyembunyikan Lea" Frinsa dan Alisha menganguk setuju dengan Ameera. "Tapi, ingat ini misi rahasia kita"

Dan disinilah Lea sekarang, berdiri memandang jauh keluar jendela di rumahnya. Bohong kalau Lea baik-baik saja sekarang. Selain masalah Misi rahasia sahabatnya yang menyangkut keselamatan Lea, Lea juga merasa sedih mengingat keadaan orang tuanya. Mereka akan pisah, Lea mengusap air mata yang tiba-tiba mengalir dipipi bulatnya.

"Kangen Mami"

Tbc...

10/09/21

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang