3

1 1 0
                                    

Bagian 3: Petak Umpet

Frinsa, Ameera dan Alisha berjalan melingkar di koridor menuju kelas dengan Lea yang berada ditengah dengan jaket menutupi kepalanya, hal tersebut banyak menarik perhatian siswa dan siswi lainya. "Ini, Lea kenappa dibeginiin?"

Mereka bertiga serentak menghentukan langkah sesaat setelah lea bertanya. Ini sahabat barunya benar-benar Polos dan Pelupa?

"Lo, ngak ilupakan isi Misi Rahasia?" Ameera tersenyum lega saat mendapati anggukan dari Kepala yang tertutupi jaket. "Coba sebutin, Poin Misi rahasia kemarin?" lea diam, berfikir sebentar sebelum menjawab pertanyaan Frinsa.

1. Membuat Seluruh Siswa/Siswi Bungkam tentang keberadaan Siswa Baru

Ameera menarik Bagian belakang ransel seorang siswa yang hendak masuk dalam mobil saat jam pelaran berakhir. Siswi dengan rambut panjang itu Menyerit bingung, "Kenapa?"

"Ngak ada Basa basih, Gue pengen Lo buat seluruh Siswa sekolah kita diam tentang Anak Baru dikelas Gue" Ameera langsung to the point tentang tujuannya mencegah siswi itu. Namanya Syaila Andini, ketua club penggemar Saka. Syaila salah satu Siswi yang popular dan ditakuti disekolah, karena ia terkenal cukup Sadis dalam membuli mangsanya.

"Well, kalau gue ngak mau?" Ameera tersenyum mengejek, Ameera yakin Syaila tidak akan menolak permintaanya kalau mendengar alasan Yang akan Ameera katakana.

"Lo yakin?"

"Yakin, malas gue berurusan sama Lo" Syaila berjalan hendak masuk kedalam mobilnya, tapi mendengar kalimat yang diucapkan Ameera Kakinya berhenti dengan mendadak. Ameera semakin tersenyum miring

"Siswi pindahan dikelas Gue Cantik, Kalau Saka tahu Gue ngak yakin dengan posisi Lo yang sekarang"

Point Satu berjalan dengan lancer, buktinya tidak ada yang membicarakan Lea pagi ini dan Tidak ada foto yang beredar di social media. Kecuali Foto yang kemarin diunggah oleh salah satu siswi, foto yang memperlihatkan kepala dan punggung Lea dari belakang. Sayangnya foto itu sudah dihapus setelah diurus oleh Syaila.

2. Masuk kekelas tanpa Memperlihatkan se-inci pun Wajah Lea

Misi keduapun berjalan dengan lancer, buktinya sekarang Lea duduk dikelas dengan meleti gerbang dan Kooridor tanpa membuka jaket yang menutupi kepala dan wajahnya.

Sedangkan dikooridor, Lima siswa paling berpengaruh berjalan dengan ekspresi yang berbeda. Ibra, Cowok paling santai dan berjalan dengan tenang dengan buku ditangannya. Iyan, dengan senyum malu-malu menunduk melihat layar Handpone yang menampilkan percakapan nya dengan Sang pujaan hati melalu Chat. Sesekali Iyan mengeplak punggung Bagas saking gemasnya.

Sean dan bagas berjalan dengan saling berangkulan, saat Bagas mengedipkan mata kesiswa yang dilewatinya maka dengan muka kesal Sean menarik Wajahnya dan melotot dengan muka sanggar.

"Lo cari mati?" Bagas tersenyum tipis dan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya sampil berucap Piiss.

Dan yang paling terakhir berjalan, Si tukang tebar Pesona Saka, Saka berjalan dengan sesekali mengedipkan mata kearah para siswi. Dan saat ada yang membalas kedipan matanya disitulah Saka melayangkan Kecup jauh dengan senyum yang menawan.

Saka tersenyum dan berjalan mendahului ke empat sahabatnya saat matanya tak sengaja menangkap sosok syaila didepan sana. Sean, Bagas, dan Ibra hanya mengankat punggung cuek melihat tingkah Saka, sedangkan Iyan masih sibuk dengan layar ponselnya.

"Pagi Syai.." dengan muka yang dibuat seimut dan selucu mungkin, Saka berjalan beriringan dengan Syaila. Syaila yang Disapa oleh sang pujaan hati langsung memerah dan bertingkah semenawan mungkin. "Pagi,"

"Kok ada yang beda yah dari Lo?" Dengan salah satu tangan menyelipkan rambut kebelakang Telinga, syaila mendongkak menatap Saka dengan panic. "Make up gue luntur yah?"

Saka tersenyum dan menggeleng, "Siapa bilang? Lo selalu Cantik"

Bagas dan Sean yang berjalan dibelakang mereka berusaha menahan tawa melihat tingkah Mangsa sahabatnya yang sudah memakan Umpan.

"Lo tahu ngak? Murid baru yang kemarin katanya cantic" Dengan semangat Syaila menganguk dan meng-iyakan pertanyaan saka. "Lo tahu Dia dikelas Mana?"

Selah tersadar, Syaila menghentikan langkah dan berbalik kearah Saka. "Emang ada murid baru? Kok Gue ngak tahu yah" Selanjutnya syaila berjalan meninggalkan Saka dengan langkah yang disentakkan karena Kesal.

3. Makan Siang Ditaman tanpa ketahuan oleh 4 Curut *Kenapa 4 curut? Padahal mereka ber-5, karena Frinsa ngotok Tidak ingin pacarnya disebut Curut

Disinilah mereka, Ditaman duduk melingkar dengan kotak bekal di tengah. Karena demi melindungi Lea sesuai dengan Miri Rahasia mereka, alisha yang biasanya sering bangun telat dengan senang hati bangun jam lima pagi demi membuat bekal untuk mereka ber empat. Tika-mamah alisha bahkan diam mematung saat melihat putri pemalasnya tengah sibuk berkutat dengan berbagai perabot di dapur.

Ameera yang katanya tidak bisa makan Lesehan, Tiba-tiba siang itu dengan santainya duduk lesehan dan paling lahap memakan Bekal buatan Alisha. Sedangkan Frinsa dengan bahagianya menyendokkan Bekal kedalam mulutnya dengan santai.

"Eh, gue beli Air minum dulu" ameera berdiri dan berjalan setengah lari kearah kantin saat mendapiti sahabatnya menganguk.

Bagas melirik sekeliling kantin dengan ekspresi yang sedikit bingung. Tumben sekali Trio Gila tidak menampakkan diri. "Yaan, Pacar Lo mana?"

Iyan yang tengah memakan bakso langsung tersedak, ibra yang duduk disampingnya otomatis menepuk keras punggung Iyan. "Pelan-pelan Goblok, Sakit Elah" Iyan menatap Ibra dengan Kesal, sedangka Ibra yang ditatap demikian hanya Acuh dan langsung menyuapkan Gerupuk kedalam mulutnya yang diambil dari piring Nasi goreng Sean.

"Serius nanya, pacar Lo mana?" Iyan kembali bertanya."Kok, Lo cari Pacar Gue?"

"Wahh.. Sikat yan, ngak bisa dibiarin ini mah" saka bersuara setelah sedari tadi hanya diam dan menyimak percakapan receh sahabatnya. "Bagas tega banget, pacar teman sendiri mau di Embat" Sean ikut menipali.

"Ngak gitu, Lo pad amah suk—"

"APA, Lo suka pacar Iyan?"

Tbc...

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang